Harga Naik, OPD Tidak Potong Babi di Kantor
BANGLI, NusaBali
Pegawai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Karangasem tidak memotong babi di kantor jelang Hari Raya Galungan.
Sebelumnya, setiap Penampahan Galungan para pegawai potong babi di kantor. Harga daging babi di pasaran melambung. Babi masih hidup dengan harga Rp 46 ribu per kilogram. Naiknya harga babi diduga menjadi alasan pegawai Pemkab Karangasem tidak memotong babi di tempat kerja.
Kadis Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (PKP) Bangli, I Wayan Sarma, mengatakan pada Hari Raya Galungan sebelumnya, pegawai Dinas PKP melaksanakan kegiatan potong babi di kantor. Biasanya pegawai secara urunan beli babi dan dipotong di kantor. Daging dibagi sesuai dengan jumlah pegawai yang ikut urunan. Menurut Wayan Sarma, kegiatan potong babi di kantor untuk mendukung para peternak babi. Ketika itu harga babi tergolong rendah yakni Rp 12 ribu per kilogram. “Salah satu upaya mendongkrak peternak babi, maka kami potong babi di kantor,” jelas Wayan Sarma, Senin (12/4).
Saat ini harga babi tergolong tinggi, sehingga diputuskan tidak mapatung di kantor. “Para pegawai di rumahnya sudah punya kelompok atau seka potong babi. Kami juga tidak bisa memaksa pegawai mapatung di kantor,” jelasnya. Terkait pegawasan pemotongan ternak babi dan peredarannya serangkian Hari Raya Galungan, Wayan Sarma telah memerintahkan kepala UPTD Keswan se-Kabuaten Bangli. Pengawasan melibatkan 17 petugas. Pengawasan dengan memperhatikan kondisi babi yang dipotong itu sehat. Sebelum dipotong diperiksa kesehatannya oleh dokter hewan yang ditunjuk. “Petugas kami sudah turun sejak kemarin, pemeriksaan diambil acak atau sampel saja,” terangnya. *esa
Komentar