nusabali

Banjir di Gerokgak, Empat Rumah Terendam, Satu Tambak Jebol

  • www.nusabali.com-banjir-di-gerokgak-empat-rumah-terendam-satu-tambak-jebol

Warga bantaran Sungai Musi dan yang dekat dengan muara laut menjadi korban hujan deras yang mengguyur sehari sebelumnya. Pengamanan batu bronjong kini dinanti warga setempat.

SINGARAJA, NusaBali

Sehari pasca luapan air sungai di sejumlah daerah di kecamatan Gerokgak, sejumlah warga yang bermukim di bantaran sungai terkena imbasnya. Selasa (6/12) siang kemarin tercatat ada empat rumah warga Banjar Dinas/ Desa Musi, Kecamatan Gerokgak, yang sempat terendam banjir. Bahkan satu tambak pembudidaya ikan bandeng di sekitar wilayah tersebut juga ikut jebol tergerus air sungai yang sangat deras.

Keempat warga tersebut yakni Ketut Sudarnita, 40, Putu Mangku, 52, Putu Sukayasa, 53, dan Komang Sugiantara, 31. Sedangkan empat petak tambak milik Nyoman Suartika juga jebol digerus air sungai. Mereka adalah warga Banjar Dinas/Desa Musi, Kecamatan Gerokgak, yang ditinggal di bantaran Sungai Musi dan dekat dengan muara laut.

Menurut kesaksian Luh Rosini, 52, istri Putu Sukayasa, air sungai yag ada di sebelah Barat rumahnya mulai membesar pada Senin (5/12) pukul 16.25 Wita. Saat itu hujan sudah mulai mereda. Ia yang saat itu ada di dalam rumah mendengar suara gemuruh air, dari hulu sungai. Dan setelah dilihat keluar rumah, pohon semak yang ada di halaman rumahnya serta palinggih penuun karang yang terbuat dari turus lumbung sudah tidak ada.

“Begitu saya buka pintu sungai ini sudah seperti lautan, palinggih saya sudah tidak ada. Saya tidak berani keluar, karena air sudah masuk ke halaman dan teras,” ujarnya. Rosini yang saat itu di rumah dengan anak-anaknya hanya dapat berdoa agar air sungai segera surut.  Tanah halamannya selebar empat meter pun kini habis tergerus air sungai yang mengalir cukup dahsyat. Namun bersyukur semua anggota keluarga dan warga sekitarnya dapat selamat dari amukan air besar itu.

Hal senada pun diungkapkan oleh Komang Sugiantara. Ia yang baru saja menerima bantuan bedah rumah tahun 2015 lalu juga mengaku was-was ketika air sungai mulai masuk ke rumahnya. Sejumlah tanah di halaman rumahnya juga tergerus terbawa air sungai. Hingga Selasa (6/12) siang, air sudah tampak surut. Dan rumah warga yang sempat terendam banjir sudah mulai dibersihkan.

Warga secara gotong royong membersihkan aliran sungai yang saat ini dipenuhi dengan runtuhan beton kolam tambak dan sejumlah pepohonan yang sempat hanyut saat itu.

Mereka pun berharap bantuan pemerintah untuk segera membuatkan batu bronjong, sebagai pengaman aliran sungai yang sewaktu-waktu dapat melebar kembali jika ada air besar. “Karena ini sudah kejadian kedua kalinya. Kemarin waktu banjir bandang, sungai ini dulu tidak selebar ini, tetapi terus kena banjir sekarang melebar sekitar lima meteran,” imbuh Sugiantara.  Mereka pun mengkhawatirkan jika hujan deras kembali turun dan air besar datang, akan menggerus bagian rumah mereka.

Sementara itu Kepala BPBD Buleleng, I Made Subur yang bertandang langsung ke lokasi melakukan pengecekan, jumlah kerugian yang diakibatkan dengan kejadian tersebut. terkait usulan masyarakat yang menyinggung soal batu bronjong di pinggir sungai pihaknya pun mengaku akan mengecek dahulu apakah sungai Musi sudah masuk dalam usulan dana tanggap darurat yang diusulkan BPBD Buleleng ke Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BPBN) senilai Rp 54 Miliar. “Tahun ini memang sudah kami ajukan ke pusat, penaggulangan dana darurat bencana saat terjadi banjir bandang Januari kemarin. Kalau sudah masuk, nanti pasti akan ditanggulangi,” kata Subur.

Saat ini Subur mengaku masih menunggu tim verifikasi untuk memantau situasi sekitar lokasi bencana. Untuk sementara penanggulangan antisipasi luapan air sementara di pinggir sungai akan dipasangi batu dan pasir yang akan dimasukkan ke dalam karung. Sehingga tanah yang tergerus air sungai dapat bertahan untuk sementara. *k23

Komentar