Boat di Pelabuhan Sanur Masih Nganggur
Penyeberangan ke Nusa Penida Belum Ada Peningkatan Signifikan
Boat yang jarang dipakai saat ini terus dipantau Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) terkait kelayakan penyeberangan.
DENPASAR, NusaBali
Penyeberangan dari Pantai Sanur, Denpasar Selatan menuju Pulau Nusa Penida, Klungkung masih belum ada peningkatan sejak masa pandemi Covid-19 berlangsung. Bahkan sampai, Jumat (16/4) penumpang yang menyeberang ke Nusa Penida bahkan menurun hingga 80 persen dari biasanya atau saat kondisi normal.
Kepala Syahbandar Wilayah Kerja Sanur, I Ketut Suratnata mengatakan satu boat yang kapasitasnya 157 orang, 137 orang bahkan 90 orang kini paling banyak terisi 48 penumpang. Itupun hanya hari-hari besar seperti tahun baru. Selain itu, dari 54 boat yang ada di Sanur yang melayani penyeberangan hanya 4 sampai 5 saja yang jalan karena sepinya penumpang. "Dulu kapasitas 157 orang, 137 orang, dan ada yang 90 orang itu selalu penuh. Sekarang paling banyak terisi 48 orang. Bahkan di Sanur dari 54 boat yang jalan palingan hanya 4-5 boat dalam sehari," ungkapnya.
Bahkan, Suratnata mengatakan, Hari Raya Galungan yang sebelumnya ramai warga pulang kampung maupun warga Nusa Penida yang membeli barang untuk Galungan juga tampak lengang. "Biasanya ramai menjelang Galungan bawa bahan upakara, sekarang yang terlihat hanya penumpang bawa telur itupun sedikit. Semenjak pandemi ini memang benar-benar down sekali," ungkapnya.
Sedikitnya penumpang saat ini nyeberang kemungkinan juga karena imbas dari pekerja di Nusa Penida yang sudah dirumahkan dan terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) karena tidak adanya wisatawan ke Bali. Dengan kondisi tersebut, beberapa pemilik boat memilih untuk menyandarkan boatnya di pinggir pantai karena tidak nutup untuk gaji karyawan.
Boat-boat yang jarang dipakai oleh pemiliknya saat ini terus dipantau oleh Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) untuk melihat kelayakan penyeberangan.
"Kami terus pantau dan mengingatkan kepada pemilik boat agar memperhatikan kondisi boatnya. Sebab, jika nantinya beroperasi kembali agar tidak ada kendala yang bisa menyebab kecelakaan di tengah laut saat membawa penumpang," imbuhnya. *mis
Kepala Syahbandar Wilayah Kerja Sanur, I Ketut Suratnata mengatakan satu boat yang kapasitasnya 157 orang, 137 orang bahkan 90 orang kini paling banyak terisi 48 penumpang. Itupun hanya hari-hari besar seperti tahun baru. Selain itu, dari 54 boat yang ada di Sanur yang melayani penyeberangan hanya 4 sampai 5 saja yang jalan karena sepinya penumpang. "Dulu kapasitas 157 orang, 137 orang, dan ada yang 90 orang itu selalu penuh. Sekarang paling banyak terisi 48 orang. Bahkan di Sanur dari 54 boat yang jalan palingan hanya 4-5 boat dalam sehari," ungkapnya.
Bahkan, Suratnata mengatakan, Hari Raya Galungan yang sebelumnya ramai warga pulang kampung maupun warga Nusa Penida yang membeli barang untuk Galungan juga tampak lengang. "Biasanya ramai menjelang Galungan bawa bahan upakara, sekarang yang terlihat hanya penumpang bawa telur itupun sedikit. Semenjak pandemi ini memang benar-benar down sekali," ungkapnya.
Sedikitnya penumpang saat ini nyeberang kemungkinan juga karena imbas dari pekerja di Nusa Penida yang sudah dirumahkan dan terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) karena tidak adanya wisatawan ke Bali. Dengan kondisi tersebut, beberapa pemilik boat memilih untuk menyandarkan boatnya di pinggir pantai karena tidak nutup untuk gaji karyawan.
Boat-boat yang jarang dipakai oleh pemiliknya saat ini terus dipantau oleh Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) untuk melihat kelayakan penyeberangan.
"Kami terus pantau dan mengingatkan kepada pemilik boat agar memperhatikan kondisi boatnya. Sebab, jika nantinya beroperasi kembali agar tidak ada kendala yang bisa menyebab kecelakaan di tengah laut saat membawa penumpang," imbuhnya. *mis
Komentar