Dadong Rena Ngilang, Rescue Sisir 2 Sungai
Minggu (4/12), dadong Rena menghilang dari rumah tetapi ditemukan anaknya. Senin (5/12), nenek yang sudah pikun itu kembali ngilang, hingga kemarin belum ditemukan.
AMLAPURA, NusaBali
Dadong (nenek) Ni Nengah Rena, 81, dari Banjar/Desa Tegallinggah, Kecamatan Karangasem menghilang sejak Senin (5/12) sekitar pukul 14.00 Wita. Tim Rescue Karangasem dikoordinasikan Basarnas Pos SAR Karangasem, Rabu (7/12), melakukan pencarian dengan menyusuri dua sungai, menyisir tegalan, tetapi belum menemukan jejak korban.
Pencarian dilakukan dua kali, pukul 08.00-12.00 Wita dan pukul 14.00-15.00 Wita, di Banjar/Desa Tegallinggah. Tim Resucue dikoordinasikan I Wayan Dek Edy Wiranata dari Pos SAR Karangasem, khusus dari Pos SAR melibatkan delapan anggota, didukung BPBD, dan warga.
Dadong Rena yang telah pikun, sempat hilang pada Minggu (4/12). Dia saat itu ditemukan salah seorang putrinya Ni Luh Suriatni, di tengah jalan. Namun pada Senin lalu dadong Rena yang saat itu mengenakan kebaya biru, kain coklat, dengan ciri-ciri rambut putih, badan kurus, kembali menghilang.
Terakhir sesaat sebelum menghilang, Senin (5/12), ada sejumlah anak-anak melihat dadong Rena di Lingkungan Karang Cermen, Desa Tegallinggah, dekat Sungai Nyuling.
Putra kesembilan atau putra bungsu dadong Rena, I Wayan Sudanta menuturkan, ibunya setiap hari bolak-balik keluar masuk rumah, dan tidak lagi mampu mengenali jalan kembali ke rumah karena pikun. Selama menghilang selama dua hari terakhir, sempat ngewacakang ke orang pintar. “Enam kali kami ngewacakang, petunjuk niskala menyarankan agar terus melakukan pencarian,” jelas Wayan Sudanta.
Menurut Wayan Sudanta, selama ini ibunya keluar rumah tidak jelas yang dicari. Tetapi masih ingat makan. Biasanya pergi keluar tidak jauh dari sekitar rumah. Dadong Rena yang memiliki 9 anak, 21 cucu, dan 14 cicit, secara fisik masih kuat berjalan.
Wayan Sudanta berharap ibunya ditemukan dalam kondisi selamat. Walau telah dua hari menghilang, tidak makan dan minum. Kelian Banjar Tegallinggah I Komang Sudanta membenarkan, dadong Rena sering lalulalang di jalan raya. “Terkadang ada warga yang mengantar pulang,” ujarnya.
Tim Rescue telah menyusuri dua sungai, yakni Sungai Songan dan Sungai Nyuling. Juga menjelajahi tegalan sekitarnya, tetapi belum menemukan jejak dadong Rena. Koordinator Tim Rescue Karangasem Edy Wiranata mengatakan, pencarian tahap I selama sepekan ke depan. “Pencarian selanjutnya fokus di tegalan. Sebab, tegalan di sini luas, di kanan dan kiri jalan desa,” ucapnya. * k16
Pencarian dilakukan dua kali, pukul 08.00-12.00 Wita dan pukul 14.00-15.00 Wita, di Banjar/Desa Tegallinggah. Tim Resucue dikoordinasikan I Wayan Dek Edy Wiranata dari Pos SAR Karangasem, khusus dari Pos SAR melibatkan delapan anggota, didukung BPBD, dan warga.
Dadong Rena yang telah pikun, sempat hilang pada Minggu (4/12). Dia saat itu ditemukan salah seorang putrinya Ni Luh Suriatni, di tengah jalan. Namun pada Senin lalu dadong Rena yang saat itu mengenakan kebaya biru, kain coklat, dengan ciri-ciri rambut putih, badan kurus, kembali menghilang.
Terakhir sesaat sebelum menghilang, Senin (5/12), ada sejumlah anak-anak melihat dadong Rena di Lingkungan Karang Cermen, Desa Tegallinggah, dekat Sungai Nyuling.
Putra kesembilan atau putra bungsu dadong Rena, I Wayan Sudanta menuturkan, ibunya setiap hari bolak-balik keluar masuk rumah, dan tidak lagi mampu mengenali jalan kembali ke rumah karena pikun. Selama menghilang selama dua hari terakhir, sempat ngewacakang ke orang pintar. “Enam kali kami ngewacakang, petunjuk niskala menyarankan agar terus melakukan pencarian,” jelas Wayan Sudanta.
Menurut Wayan Sudanta, selama ini ibunya keluar rumah tidak jelas yang dicari. Tetapi masih ingat makan. Biasanya pergi keluar tidak jauh dari sekitar rumah. Dadong Rena yang memiliki 9 anak, 21 cucu, dan 14 cicit, secara fisik masih kuat berjalan.
Wayan Sudanta berharap ibunya ditemukan dalam kondisi selamat. Walau telah dua hari menghilang, tidak makan dan minum. Kelian Banjar Tegallinggah I Komang Sudanta membenarkan, dadong Rena sering lalulalang di jalan raya. “Terkadang ada warga yang mengantar pulang,” ujarnya.
Tim Rescue telah menyusuri dua sungai, yakni Sungai Songan dan Sungai Nyuling. Juga menjelajahi tegalan sekitarnya, tetapi belum menemukan jejak dadong Rena. Koordinator Tim Rescue Karangasem Edy Wiranata mengatakan, pencarian tahap I selama sepekan ke depan. “Pencarian selanjutnya fokus di tegalan. Sebab, tegalan di sini luas, di kanan dan kiri jalan desa,” ucapnya. * k16
Komentar