Sehari, 2 Orang Tewas Gantung Diri
Sebelum ditemukan tewas, korban Ida Bagus Debby sempat menulis surat yang menyatakan penyesalan lahir di keluarganya dan merasa seperti tak punya saudara.
TABANAN, NusaBali
Sehari, Minggu (18/4), dua warga bunuh diri di Kabupaten Tabanan, dengan cara gantung diri. Peristiwa pertama, di Banjar Cau, Desa Tua, Kecamatan Marga. Korbannya, Ida Bagus Kresna Debby Putra,25, tewas di kamarnya dalam kondisi tergantung dengan tali Pramuka sekitar pukul 11.30 Wita. Kondisi korban saat ditemukan sudah kaku dan membiru.
Sebelum ditemukan tewas, korban Ida Bagus Debby sempat menulis surat yang menyatakan penyesalan lahir di keluarganya dan merasa seperti tak punya saudara. Isi surat itu, "Menyesal lahir di keluarga ini, memiliki saudara yg tidak bertanggung jawab, hanya mengurus diri masing masing" dan " Cang be sing ngidang hidup seperti tidak punya saudara".
Korban Ida Bagus Debby ditemukan pertama kali oleh neneknya, AA Rai Kawi, yang curiga makanan korban yang biasanya digantung di depan pintu tidak diambil. Padahal Jumat (16/4) pukul 16.00 Wita, korban dilihatnya selesai mandi dan masuk kamar.
Curiga dengan keanehan tersebut, saksi AA Rai Kawi pun mengecek ke kamar korban. Betapa terkejutnya, korban dilihat sudah menggantung di kamarnya dengan tali Pramuka. Korban menggantungkan diri di langit-langit kamar belakang pintu. Kondisinya pun sudah kaku serta tubuh korban membiru. Korban diperkirakan meninggal Sabtu (17/4). Sementara untuk motif korban nekat lakukan aksi gantung diri karena masalah ekonomi.
Peristiwa orang tewas gantung diri juga terjadi di Banjar Pengembangan, Desa Tegal Jadi, Kecamatan Marga. Korbannya, I Made Sunarya,61, gantung diri di pohon belimbing belakang rumahnya, menggunakan selendang biru sekitar pukul 14.45 Wita. Motif sementara korban nekat melakukan aksi tersebut diduga depresi. Sebab korban memiliki riwayat sakit saraf kejepit yang tak kunjung sembuh dan sudah sering masuk meja operasi.
Kasubag Humas Polres Tabanan Iptu I Nyoman Subagia menjelaskan, kasus bunuh diri di Kecamatan Marga dengan lokasi berbeda sudah ditangani polisi. Untuk peristiwa pertama di Banjar Cau, Desa Tua, Kecamatan Marga terhadap korban Ida Bagus Debby, motifnya karena masalah ekonomi. "Itu karena masalah ekonomi," katanya.
Peristiwa kedua di Banjar Pengembangan, Desa Tegal Jadi, Kecamatan Marga terhadap korban I Made Sunarya, karena depresi Korban memiliki riwayat penyakit saraf kejepit. "Korban ditemukan pertama kali oleh mertuanya saat ke kebun belakang dilihat korban sudah gantung diri di pohon belimbing," tegasnya.
Kedua korban gantung diri ini sudah ditangani keluarga. Kedua keluarga menolak untuk otopsi jenazah korban, dan menerima kematian korban sebagai musibah. "Kedua korban ini memang murni gantung diri berdasarkan pemeriksaan petugas medis yang diajak ke lokasi kejadian," tandas Iptu Sebagia. *des
Sebelum ditemukan tewas, korban Ida Bagus Debby sempat menulis surat yang menyatakan penyesalan lahir di keluarganya dan merasa seperti tak punya saudara. Isi surat itu, "Menyesal lahir di keluarga ini, memiliki saudara yg tidak bertanggung jawab, hanya mengurus diri masing masing" dan " Cang be sing ngidang hidup seperti tidak punya saudara".
Korban Ida Bagus Debby ditemukan pertama kali oleh neneknya, AA Rai Kawi, yang curiga makanan korban yang biasanya digantung di depan pintu tidak diambil. Padahal Jumat (16/4) pukul 16.00 Wita, korban dilihatnya selesai mandi dan masuk kamar.
Curiga dengan keanehan tersebut, saksi AA Rai Kawi pun mengecek ke kamar korban. Betapa terkejutnya, korban dilihat sudah menggantung di kamarnya dengan tali Pramuka. Korban menggantungkan diri di langit-langit kamar belakang pintu. Kondisinya pun sudah kaku serta tubuh korban membiru. Korban diperkirakan meninggal Sabtu (17/4). Sementara untuk motif korban nekat lakukan aksi gantung diri karena masalah ekonomi.
Peristiwa orang tewas gantung diri juga terjadi di Banjar Pengembangan, Desa Tegal Jadi, Kecamatan Marga. Korbannya, I Made Sunarya,61, gantung diri di pohon belimbing belakang rumahnya, menggunakan selendang biru sekitar pukul 14.45 Wita. Motif sementara korban nekat melakukan aksi tersebut diduga depresi. Sebab korban memiliki riwayat sakit saraf kejepit yang tak kunjung sembuh dan sudah sering masuk meja operasi.
Kasubag Humas Polres Tabanan Iptu I Nyoman Subagia menjelaskan, kasus bunuh diri di Kecamatan Marga dengan lokasi berbeda sudah ditangani polisi. Untuk peristiwa pertama di Banjar Cau, Desa Tua, Kecamatan Marga terhadap korban Ida Bagus Debby, motifnya karena masalah ekonomi. "Itu karena masalah ekonomi," katanya.
Peristiwa kedua di Banjar Pengembangan, Desa Tegal Jadi, Kecamatan Marga terhadap korban I Made Sunarya, karena depresi Korban memiliki riwayat penyakit saraf kejepit. "Korban ditemukan pertama kali oleh mertuanya saat ke kebun belakang dilihat korban sudah gantung diri di pohon belimbing," tegasnya.
Kedua korban gantung diri ini sudah ditangani keluarga. Kedua keluarga menolak untuk otopsi jenazah korban, dan menerima kematian korban sebagai musibah. "Kedua korban ini memang murni gantung diri berdasarkan pemeriksaan petugas medis yang diajak ke lokasi kejadian," tandas Iptu Sebagia. *des
1
Komentar