Bali Tunggu Gong Pembukaan Wisman
Dari 110 ribu naker pariwisata, 12.000 yang telah tervaksinasi
DENPASAR,NusaBali
Telah melakukan lima langkah program penanggulangan pandemi Covid-19, Bali kini tinggal menunggu gong pembukan border, untuk menerima wisman.
Lima langkah atau program tersebut : sertifikasi fasilitas kepariwisataan diantaranya hotel, restoran, DTW dan fasilitas lainnya. Langkah atau program kedua simulasi tata cara penerapan protokol kesehatan atau prokes penyambutan wisman di bandara (Bandara I Gusti Ngurah Rai).
Yang ketiga penerapan 3 zona hijau atau green zona meliputi kawasan wisata Ubud, Sanur dan Nusa Dua. Keempat Vaksinasi tenaga kerja (naker) pariwisata dan komponen masyarakat umum lainnya. Dan kelima Langkah Pengawasan Pelaksanaan Protokol Kesehatan (Prokes)/CHSE.
Kepala Dinas Pariwisata Bali I Putu Astawa mengatakan 5 langkah program tersebut merupakan bagian dari penanggulangan pandemi Covid-19.
"Persiapan menyongsong isyarat dari Presiden tentang dibukanya Bali untuk wisman nanti," ujar Astawa, Senin (19/4).
Program sertifikasi contohnya. Berdasarkan data Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparkeraf) jumlah industri dan fasilitas pariwisata yang sudah terverfikasi 976.
Jumlah tersebut meliputi hotel 528, restoran/rumah makan sebanyak 178, daya tarik wisata/DTW 41, pondok wisata 215. Usaha Wisata Tirta 11, Arung Jeram 1 dan Golf 2. Desa Wisata 0.
Sedangkan program vaksinasi Covid-19 khusus yang dilaksanakan Dinas Pariwisata Bali bersama stakeholder kepariwisataan Bali sudah tervaksin 12.000 naker pariwisata dari 110.000 yang terdaftar di link Disparda Bali.
Selain itu juga ada vaksinasi yang dilaksanakan di Bandara I Gusti Ngurah Rai sebanyak 5.600, Bali Nusa Dua Convention Center (BNCC) 3000 peserta. Juga 2000 vaksinasi oleh Grab.
"Di tiga green zone (Ubud, Sanur dan Nusa Dua) tentu juga ada pekerja pariwisata yang mendapatkan vaksinasi," ungkap Astawa.
Dikatakan Astawa, jumlah 12.000 yang telah tervaksinasi tersebut, tentu masih kurang dari yang terdaftar 110 ribu . Pelaksanaan vaksinasi kata Astawa terkendala keterlambatan kedatangan vaksin. Namun lanjut Astawa, vaksin akan didatangkan lagi secara bertahap.
Sedangkan Langkah Pengawasan Implementasi Prokes/CHSE,termasuk penerapan Pergub No 10/2021 tentang Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan dan Pergub atau regulasi terkait.
Dengan 5 langkah tersebut Bali sudah siap menyongsong dan tinggal menunggu Pusat memutuskan, kapan pembukaan border dilakukan. Astawa meminta Pemerintah untuk menginformasikan kepastiannya. Tujuannya agar ada kepastian yang bisa dijadikan pegangan.
Prinsipnya dengan 5 langkah tersebut, Bali sudah siap menyongsong kunjungan wisman. Koordinasi dengan Pusat, terutama dengan Kemenparekraf sudah berjalan baik. Namun untuk memastikan dibukanya border, kerjasama travel bubble misalnya, tentu tak bisa dilakukan hanya pihak Kemenparekraf. Tetapi juga dari Kementerian maupun lembaga negara yang lain. *k17
Lima langkah atau program tersebut : sertifikasi fasilitas kepariwisataan diantaranya hotel, restoran, DTW dan fasilitas lainnya. Langkah atau program kedua simulasi tata cara penerapan protokol kesehatan atau prokes penyambutan wisman di bandara (Bandara I Gusti Ngurah Rai).
Yang ketiga penerapan 3 zona hijau atau green zona meliputi kawasan wisata Ubud, Sanur dan Nusa Dua. Keempat Vaksinasi tenaga kerja (naker) pariwisata dan komponen masyarakat umum lainnya. Dan kelima Langkah Pengawasan Pelaksanaan Protokol Kesehatan (Prokes)/CHSE.
Kepala Dinas Pariwisata Bali I Putu Astawa mengatakan 5 langkah program tersebut merupakan bagian dari penanggulangan pandemi Covid-19.
"Persiapan menyongsong isyarat dari Presiden tentang dibukanya Bali untuk wisman nanti," ujar Astawa, Senin (19/4).
Program sertifikasi contohnya. Berdasarkan data Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparkeraf) jumlah industri dan fasilitas pariwisata yang sudah terverfikasi 976.
Jumlah tersebut meliputi hotel 528, restoran/rumah makan sebanyak 178, daya tarik wisata/DTW 41, pondok wisata 215. Usaha Wisata Tirta 11, Arung Jeram 1 dan Golf 2. Desa Wisata 0.
Sedangkan program vaksinasi Covid-19 khusus yang dilaksanakan Dinas Pariwisata Bali bersama stakeholder kepariwisataan Bali sudah tervaksin 12.000 naker pariwisata dari 110.000 yang terdaftar di link Disparda Bali.
Selain itu juga ada vaksinasi yang dilaksanakan di Bandara I Gusti Ngurah Rai sebanyak 5.600, Bali Nusa Dua Convention Center (BNCC) 3000 peserta. Juga 2000 vaksinasi oleh Grab.
"Di tiga green zone (Ubud, Sanur dan Nusa Dua) tentu juga ada pekerja pariwisata yang mendapatkan vaksinasi," ungkap Astawa.
Dikatakan Astawa, jumlah 12.000 yang telah tervaksinasi tersebut, tentu masih kurang dari yang terdaftar 110 ribu . Pelaksanaan vaksinasi kata Astawa terkendala keterlambatan kedatangan vaksin. Namun lanjut Astawa, vaksin akan didatangkan lagi secara bertahap.
Sedangkan Langkah Pengawasan Implementasi Prokes/CHSE,termasuk penerapan Pergub No 10/2021 tentang Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan dan Pergub atau regulasi terkait.
Dengan 5 langkah tersebut Bali sudah siap menyongsong dan tinggal menunggu Pusat memutuskan, kapan pembukaan border dilakukan. Astawa meminta Pemerintah untuk menginformasikan kepastiannya. Tujuannya agar ada kepastian yang bisa dijadikan pegangan.
Prinsipnya dengan 5 langkah tersebut, Bali sudah siap menyongsong kunjungan wisman. Koordinasi dengan Pusat, terutama dengan Kemenparekraf sudah berjalan baik. Namun untuk memastikan dibukanya border, kerjasama travel bubble misalnya, tentu tak bisa dilakukan hanya pihak Kemenparekraf. Tetapi juga dari Kementerian maupun lembaga negara yang lain. *k17
Komentar