Bali Belum 'Layani' Jepang dan Eropa
Produksi Porang Terbatas
DENPASAR,NusaBali
Produksi yang masih terbatas menyebabkan Bali terpaksa tidak bisa melayani permintaan produk porang dari Jepang dan Eropa.
Bali baru bisa menjual porang ke Tiongkok sebanyak 500 ton semusim. Masih kurang 1.000 ton dari 1.500 ton permintaan dari negeri ,Tirai Bambu' tersebut. Nyoman Sumendra, dari PT Siligita yang bergerak dalam pengolahan porang mengatakan pasar porang di luar negeri terbuka lebar.
Jepang dan negara-negara Eropa merupakan pasar potensial porang. Hanya sayang, peluang pasar tersebut tidak bisa termanfaatkan karena produksi porang yang masih minim.
"Untuk kebutuhan ekspor ke Tiongkok belum mampu, "ujar Sumendra, Senin (19/4).Karena itulah lanjut Sumendra belum memungkinkan pasar di Jepang, Eropa dan negara lain.
Bali kata Sumendra punya potensi pengembangan porang secara luas. Itu karena porang gampang tumbuh. Sedang saat ini pasokan porang baru berasal dari 3 kabupaten:.Tabanan, Jembrana dan Buleleng. Enam kabupaten/kota lainnya, belum ada pasokan porang.
Porang itulah yang diolah menjadi tepung, setelah melewati proses dan tahapan penanganan pasca panen. Ekspor baru ke China saja. "Sekarang pabrik sudah beroperasi,".kata Sumendra.
Terpisah Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura I Wayan Sunarta, mengiyakan produksi porang masih sedikit. Ekspor porang ke China melalui Thailand.April - Juni merupakan salah satu musim panen porang. *K17
Komentar