BBPOM Curigai Ikan Pepes Mengandung Formalin
TABANAN, NusaBali
Petugas Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Denpasar mengawasi peredaran makanan buka puasa atau takjil di Banjar Tunggal Sari, Desa Dauh Peken, Kecamatan Tabanan, Selasa (20/4) sekitar pukul 16.00 Wita.
Petugas mencurigai ada pepes berbahan ikan mengandung formalin. Pengawasan melibatkan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Tabanan dan Dinas Ketahanan Pangan Tabanan. Hasilnya, dari 17 sampel yang diuji, satu makanan yakni pepes ikan dicurigai mengandung formalin. Selanjutnya dugaan ini akan dilakukan tes konfirmasi di Laboratorium Denpasar.
Pantuan di lapangan, satu persatu makanan pedagang yang ada di kawasan sentra penjual takjil didatangi. Petugas menyasar makanan yang dicurigai mengandung formalin, pewarna, borax, methanol yellow, dan rodhamin B.
Koordinator Substansi Infokom BBPOM Denpasar Luh Putu Witariathi mengatakan pengecekan yang dilakukan bertujuan mencegah minuman dan makanan yang dijual tersebut agar tidak mengandung bahan berbahaya. Sehingga pembeli bisa membeli makanan dan minuman tersebut aman, nyaman, dan higienis. "Tidak hanya di Tabanan, sebelumnya kita sudah melakukan hal yang sama di Denpasar, Gianyar, dan Badung," ujarnya.
Kata dia, dari pengawasan yang dilakukan ada 17 sampel makanan dan minuman yang dicek. Hasilnya 1 jenis makanan pepes ikan dicurigai menggantung formalin. Ini dilihat dari ikan yang digunakan adalah jenis ikan yang diawetkan terlebih dahulu oleh nelayan. "Kami akan cek dulu ke laboratorium," tegas Witariathi.
Dia menjelaskan, tak hanya di Tabanan, pengawasan juga sudah dilakukan di Denpasar, Gianyar, dan Badung. Dari puluhan sampel yang diuji seluruh bahan masih aman. "Kami harapkan masyarakat membeli makanan dan minuman tetap memperhatikan kesehatan, terutama memperhatikan cara penyajian agar jangan sampai penyajiannya terbuka," pesannya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Tabanan Dewa Ayu Sri Widyanti menyatakan, hasil tersebut masih merupakaan kecurigaan. Untuk kepastiannya dia akan menunggu hasil tes konfirmasi lanjutan. Jika nanti positif mengandung bahan berbahaya, akan dilakukan pembinaan terhadap para pedagang olahan makanan ikan. Harapannya, agar pedagang lebih teliti atau berhati-hati membeli bahan baku ikan tersebut. "Semoga saja hasilnya nanti negatif. Tapi sambil menunggu hasilnya tersebut, kita akan lakukan pembinaan kepada para pedagang untuk tetap berhati-hati dalam memilih bahan baku sebelum diolah," katanya.
Dia juga mengimbau kepada para pedagang agar sebelum melakukan olahan, bahan baku hatus dipastikan dibersihkan dan aman dari zat berbahaya lebih dahulu. Bahan makanan bisa disterilkan terlebih dahulu sesuai dengan komoditasnya. Jika dalam bahan makanan mentah agar dibersihkan dengan air mengalir, kemudian bahan makanan yang memerlukan kebersihan tinggi harus dibersihkan dengan air hangat. "Intinya kita berharap pangan olahan di Kabupaten Tabanan ini aman," harapnya.*des
1
Komentar