Diskominfo Ajak Bendesa Awasi Perangkat Wifi
GIANYAR, NusaBali
Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Gianyar menerima lebih dari satu laporan kehilangan perangkat Wifi Bali Smart Island (BSI).
Sebagai antisipasi kejadian serupa, Diskominfo mengajak bendesa atau pengguna BSI agar bersama-sama mengawasi.
"Kami sudah buatkan surat imbauan, supaya desa adat ikut menjaga WiFi," terang Kadiskominfo Gianyar Anak Agung Suryadiputra, saat ditemui di ruang kerjanya Selasa (20/4). Diungkapkan, saat ini ada sekitar 300-an Wifi BSI yang dipasang sehingga tidak mampu diawasi semuanya.
Selama ini, WiFi di pasang di balai banjar maupun wantilan. "Kami minta desa adat ikut bertanggungjawab mengawasi," pintanya.
Dalam imbauan yang dibuat, prajuru diminta tanggap terhadap orang asing yang datang ke balai banjar maupun wantilan. "Setiap yang datang ditanyai kepentingannya apa. Kalau dia mengaku petugas, tanyakan ID Card (tanda pengenal, Red) apakah dari pihak Smart Connect bukan. Mau perbaiki atau keperluan apa masuk," jelasnya.
Dengan imbauan itu, pihaknya berharap, kasus pencurian perangkat WiFi bisa ditekan. "Selama ini ada lebih dari satu masuk laporan. Memang harganya sekitar Rp 200.000. Tapi di era sekarang (pandemi, Red) harga itu lumayan," jelasnya.
Mengenai pencurian perangkat WiFi yang terjadi belakangan ini, pihaknya memperkirakan dicuri siang hari. "Kemungkinan diambil siang. Kalau malam, peluangnya kecil. Biar pakai baju Telkom masuk balai banjar malam, pasti dicurigai," ujarnya.
Dengan asumsi itu, pihaknya menduga aksi pencurian berlangsung siang. "Kalau siang, masyarakat bisa gak ngeh kalau orang itu pencuri," pungkasnya.
Salah satu kasus pencurian perangkat WiFi berlangsung di Banjar Kalah, Desa Peliatan Kecamatan Ubud. Perangkat WiFi yang semua dipasang di sudut atas ruangan mendadak raib. *nvi
Komentar