Bocah Gerobak Sampah Luput Bantuan Pemerintah
Keluarga ini belum pernah menerima bantuan raskin dan Kartu Indonesia Sehat (KIS).
SINGARAJA, NusaBali
Dinas Sosial (Dinsos) Buleleng, Kamis (8/12), mengunjungi Komang Sekar Surya Dewi,10, bocah pengangkut/penarik gerobak sampah dari Jalan Pulau Komodo, Kelurahan Banyuning, Kecamatan/Kabupaten Buleleng. Jajaran Dinsos mengecek kelengkapan kartu jaminan keluarga kurang mampu untuk KK miskin.
Ternyata keluarga bocah Sekar yang sudah dua tahun ditinggalkan ayahnya karena meninggal saat memperbaiki sumur, luput dari bantuan pemerintah.
Keluarga ini belum pernah menerima bantuan raskin (beras untuk KK miskin), dan jaminan kesehatan melalui Kartu Indonesia Sehat (KIS). Sekar pun bertahan hidup dari ongkos menarik gerobak sampah.
Kepala Dinsos Buleleng Gede Komang, ditemui di rumah bocah Sekar, mengatakan pihaknya akan segera mengurus kelengkapan jaminan keluarga bocah tersebut. “Anak ini luput dari layanan yang seharusnya mereka dapatkan. Kami minta kepada Lurah dan Kaling (kepala lingkungan), jangan abaikan mereka, karena mereka dilindungi oleh negara,” ujar Gede Komang.
Lurah Banyuning Nyoman Sutata, hadir dalam acara itu. Komang minta agar Lurah segera memasukkan keluarga Sekar ke dalam daftar penerima raskin. Pihaknya juga mengimbau kepada seluruh Perbekel dan Lurah di Buleleng untuk peka dan mendata warga-warganya yang kurang mampu dan benar-benar perlu bantuan. “Kita sudah pegang KK dan KTP ibunya Wayan Sari, segera akan diurus KIS dan KPSnya sehingga jika nanti mereka sakit, bisa dapat pelayanan kesehatan secara cuma-cuma,” imbuh dia. Terkait masih banyaknya masyarakat Buleleng yang luput dari pendataan dengan masalah kemiskinan, Komang mengaku sudah memiliki Tim Reaksi Cepat (TRC). TRC ini dapat mengcover masyarakat miskin yang tercecer.
Sementara itu, penanganan anak-anak dengan kekurangannya, seperti Ketut Milan Pramita Swari,6, bocah Banjar Dinas Runuh Kubu, Desa Padangbulia, Kecamatan Sukasada, tanpa anus, dan Komang Wahyuni Suciani,3, warga Banjar Dinas Dangin Yeh, Desa Giri Emas, Kecamatan Sawan, Buleleng yang mengalami tumor di leher, segera akan dioperasi.
Dinsos yang memfasilitasi operasi gratis anak-anak dari keluarga kurang mampu itu, 13 Desember mendatang di Rumah Sakit,Kertha Usada. Mereka akan ditangani oleh dokter ahli bedah yang kebetulan ada jadwal di Singaraja, saat itu. * k23
Ternyata keluarga bocah Sekar yang sudah dua tahun ditinggalkan ayahnya karena meninggal saat memperbaiki sumur, luput dari bantuan pemerintah.
Keluarga ini belum pernah menerima bantuan raskin (beras untuk KK miskin), dan jaminan kesehatan melalui Kartu Indonesia Sehat (KIS). Sekar pun bertahan hidup dari ongkos menarik gerobak sampah.
Kepala Dinsos Buleleng Gede Komang, ditemui di rumah bocah Sekar, mengatakan pihaknya akan segera mengurus kelengkapan jaminan keluarga bocah tersebut. “Anak ini luput dari layanan yang seharusnya mereka dapatkan. Kami minta kepada Lurah dan Kaling (kepala lingkungan), jangan abaikan mereka, karena mereka dilindungi oleh negara,” ujar Gede Komang.
Lurah Banyuning Nyoman Sutata, hadir dalam acara itu. Komang minta agar Lurah segera memasukkan keluarga Sekar ke dalam daftar penerima raskin. Pihaknya juga mengimbau kepada seluruh Perbekel dan Lurah di Buleleng untuk peka dan mendata warga-warganya yang kurang mampu dan benar-benar perlu bantuan. “Kita sudah pegang KK dan KTP ibunya Wayan Sari, segera akan diurus KIS dan KPSnya sehingga jika nanti mereka sakit, bisa dapat pelayanan kesehatan secara cuma-cuma,” imbuh dia. Terkait masih banyaknya masyarakat Buleleng yang luput dari pendataan dengan masalah kemiskinan, Komang mengaku sudah memiliki Tim Reaksi Cepat (TRC). TRC ini dapat mengcover masyarakat miskin yang tercecer.
Sementara itu, penanganan anak-anak dengan kekurangannya, seperti Ketut Milan Pramita Swari,6, bocah Banjar Dinas Runuh Kubu, Desa Padangbulia, Kecamatan Sukasada, tanpa anus, dan Komang Wahyuni Suciani,3, warga Banjar Dinas Dangin Yeh, Desa Giri Emas, Kecamatan Sawan, Buleleng yang mengalami tumor di leher, segera akan dioperasi.
Dinsos yang memfasilitasi operasi gratis anak-anak dari keluarga kurang mampu itu, 13 Desember mendatang di Rumah Sakit,Kertha Usada. Mereka akan ditangani oleh dokter ahli bedah yang kebetulan ada jadwal di Singaraja, saat itu. * k23
1
Komentar