Pameran Bonsai Rentan Picu Kerumunan
GIANYAR, NusaBali
Pameran bonsai skala nasional digelar serangkaian HUT Kota Gianyar ke-250 di Alun-alun Gianyar, selatan Puri Agung Gianyar.
Pameran diawali lomba bonsai dengan penjurian pada 24, 25, 26 April 2021. Warga sekitar menduga pameran yang akan dibuka untuk umum sampai 2 Mei 2021 ini rentan memicu kerumunan. Pameran diselenggarakan Perkumpulan Pecinta Bonsai Indonesia (PPBI) Gianyar bersama Pemkab Gianyar itu. Sebagaimana diketahui, kerumunan warga rentan menjadi media percepatan penularan pandemi Covid-19. Pantauan di lokasi pameran, Kamis (22/4) siang, puluhan tenaga dan pemilik bonsai menurunkan bonsai dari kendaraan, baik untuk dipamerkan maupun dijual.
Tampak, tak sedikit warga tak pakai masker. Tak ada petugas untuk mengimbau agar warga di sekitar alun-alun itu tetap taat prokes (protokol kesehatan).
Panitia pun tak menyiapkan pengeras suara untuk imbauan agar warga di lokasi tetap taat menerapkan prokes. ‘’Mudah-mudahan kasus Covid-19 di Gianyar tak makin bertambah karena kerumunan warga seperti ini,’’ ujar beberapa warga di sekitar alun-alun itu.
Penasehat PPBI Gianyar I Wayan Arthana mengatakan, pihaknya telah mengantisipasi agar proses kegiatan ini tetap taat prokes. Terbukti, desain pameran menggunakan hampir semua areal Alun-alun Gianyar. Tujuanya, agar masyarakat tetap bisa menerapkan social distancing atau jaga jarak saat menikmati keindahan pohon-pohon yang dipamerkan.
"Bupati Gianyar sangat mendukung pameran ini. Karena itu, beliau langsung yang men-desain tata letak pohon, supaya penonton dan peserta pameran tidak berkerumun," ujarnya. Kata dia, tata letak bonsai juga diatur hingga mematuhi prokes.
Kata Artana, pameran belum dibuka untuk umum. Hingga Jumat (23/4) ini, sejatinya masih tahap pendaftaran peserta. Dia mengakui bonsai yang sudah punya tempat, menarik minat masyarakat untuk berkunjung ke lokasi.
Diprediksi, akan ada 700-800an pohon bonsai dan mame (bonsai mini) yang akan unjuk gigi. Pengaturan meja atau desain penataan pohon yang dipamerkan ini, berbeda dari pameran sebelum-sebelumnya. Jika sebelumnya lokasi pameran hanya menggunakan seperempat dari total luas lapangan atau Alun-alun Gianyar. Kali ini, pameran ini hampir menggunakan semua area.
Ketua PPBI Gianyar I Gusti Bagus Adi Widhya Utama menambahkan, tata letak yang menerapkan protokol kesehatan tersebut tentu sangat diharapkan, mengingat antusiasme peserta relatif tinggi. Dimana jumlah peserta pameran sekitar 700-800an pohon. "Antusiasme peserta sangat tinggi. perkiraan akan ada 700-800an pohon. Hari ini dan besok jadwal kami menerima pohon, tanggal 24, 25, 26 April penjurian sekaligus penancapan bendera. Setelah itu barulah pameran dibuka untuk umum sampai tanggal 2 Mei," ujarnya.
Sebagai pameran berkelas nasional, para pesertanya bukan hanya pecinta bonsai dan mame di Bali. Namun master-master bonsai dan mame dari luar Bali pun hadir, dan beberapa dari mereka telah memajang pohonnya di sini. Mereka datang dari setiap daerah di Indonesia, mulai dari Tangerang, Bekasi, Japara, Malang dan sebagainya. *lsa,nvi
Komentar