Siasati Pandemi, Kopi Warung Jadi Unggulan
DENPASAR,NusaBali
Pandemi COVID-19 menyebabkan banyak usaha bisnis bertumbangan. Namun tidak sedikit yang mampu bertahan, karena selalu berkreativitas.
Seperti yang dilakukan I Komang Sukarsana, petani sekaligus pelaku UMKM kopi di Kintamani, Bangli. Pandemi yang sudah berlangsung setahun lebih diakui berimbas terhadap bisnis kopi.
Coffee Tour, yakni wisatawan yang datang tour ke kebun kopi, sekaligus menikmati produk-produk kopi, terhenti."Kan border tutup, tentu tidak ada wisatawan yang datang," ujar Sukarsana, Kamis(22/4).
Sebelum pandemi, coffee tour merupakan salah satu 'produk' UMKM kopi basis usahanya. Wisatawan Amerika, Eropa, Asia, Australia dan yang lain menurut Sukarsana gandrung melihat menikmati kebun kopi, sekaligus membeli produk. Mulai dari minum kopi dengan suasana kebun kopi yang khas. Juga membeli produk murni(biji), olahan hingga souvenir.
Kini meski coffee tour tiarap, Sukarsana tetap bersemangat. Pandemi memang berimbas, namun pria yang biasa disapa Komang Kopi tetap bertahan dengan kreativitas. "Kami bertahan dengan dua kaki, " pelaku UMKM binaan Bank Indonesia Provinsi Bali ini.
Sukarsana menjelaskan dua kaki yang dia maksud, yakni menjual produk kopi spesial dan kopi warung. Keduanya dengan segmen masing-masing dan standar sendiri-sendiri. "Prinsipnya di tengah pandemi harus kreatif untuk bertahan," kata Sukarsana.
Kemasannya ada dalam bentuk sachet kemasan 100 hingga 200 gram. Juga dalam bentuk kemasan biasa. Selain ragam produk berdasarkan segmen konsumen, pemasaran kata Sukarsana secara offline dan online.
Budaya dan konsumsi ngopi pada masyarakat khususnya di Bali, menurut Sukarsana menunjang penjualan produk UMKM kopi di masa pandemi. *k17
1
Komentar