Brigjen IGP Danny Disemayamkan di Balai Komando
Jenderal Asal Gianyar Ini Dinaikkan Pangkatnya Satu Tingkat Jadi Mayjen
Jenazah Brigjen TNI I Gusti Putu Danny Nugraha Karya akan dimakamkan di TMP Kalibata, pagi ini pukul 10.00 WIB
JAKARTA, NusaBali
Jenazah Kepala BIN Daerah Papua, Brigjen TNI I Gusti Putu Danny Nugraha Karya, 51, yang gugur ditembak kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua, telah tiba di Jakarta dan disemayamkan di Balai Komando Kopassus, Cijantung, Jakarta Timur, Senin (26/4) malam. Jenazah Jenderal Bintang Satu TNI AD asal Kelurahan Beng, Kecamatan Gianyar ini akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kali-bata, Jakarta Selatan, Selasa (27/4) pagi. Sementara, Presiden Jokowi telah menaikkan pangkat IGP Danny Nugraha Karya menjadi Mayjen TNI.
Jenazah Brigjen TNI IGP Danny Nugraha Karya tiba di Balai Komando Kopassus, tadi malam sekitar pukul 19.00 WIB, dengan peti dibungkus Bendera Merah Putih yang diusung sejumlah prajurit TNI. Berselang setengah jam kemudian, pukul 19.30 WIB, dilakukan pembefrian penghargaan kenaikan pangkat. Sedangkan pemakaman jenazah almarhum akan dilakukan di TMP Kalibata, Selasa pagi ini pukul 10.00 WIB.
"Hari ini (kemarin) jenazah Brigjen TNI IGP Danny Nugraha Karya disemayamkan dan disembahyangkan sesuai agama beliau, di Balai Komando Kopassus. Besok (hari ini) baru akan dimakamkan di TMP Kalibata, karena beliau gugur dalam menjalankan tugas," ujar Deputi VII BIN, Wawan Purwanto, saat dihubungi NusaBali di Jakarta kemarin.
Selain dimakamkan di TMP Kalibata, kata Wawan Purwanto, IGP Putu Danny Nugraha juga mendapatkan penghargaan berupa kenaikan pangkat satu tingkat, dari Brigjen menjadi Mayjen. "Beliau mendapatkan kenaikan pangkat anumerta Mayor Jenderal (Mayjen)," katanya.
Sementara, berdasarkan pantauan NusaBali kemarin siang, di sepanjang jalan menuju Balai Komando Kopassus tampak dipenuhi karangan bunga dukacita untuk Brigjen IGP Putu Danny. Salah satunya, karangan bunga ucapan bela sungkawa dari Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Demikian pula di kediaman Brigjen IGP Putu Danny di kawasan Cijantung, Jakarta Timur yang tak jauh dari Balai Komando Kopassus, terlihat ada karangan bunga. Di rumah tersebut, ayah dari Brigjen IGP Danny, yakni Letkol TNI (Purn) I Gusti Putu Karya, tampak ditemani Ketua Umum PHDI Pusat, Mayjen TNI (Purn) Wisnu Bawa Tenaya, yang notabene mantan Danjen Kopassus.
Letkol TNI (Purn) IGP Karya menyebutkan, Brigjen IGP Danny Nugraha merupakan anak sulungnya dari empat bersaudara. Almarhum lahir di Batujajar, Jawa Barat, 27 Desember 1969. Ketika almarhum lahir, IGP Karya dan keluarganya tinggal di rumah kecil beratapkan seng. Karena itu, mereka tidak memiliki tempat untuk menanam ari-ari bayinya yang baru lahir.
“Ari-ari anak sulung sayang ini terpaksa ditanam di bawah tiang bendera lapangan apel para prajurit di Batujajar. Ternyata, menanam ari-ari di sana membuat anak saya ini menjadi tentara juga," terang IGP Karya.
Disebutkan, IGP Danny awalnya kuliah di Fakultas Teknik ITB Bandung. Namun, hanya satu semester kuliah di ITB, sebelum kemudian diterima masuk Akademi Militer (Akmil). “Nilainya bagis saat masuk Akmil, sehingga lolos ke TNI AD, TNI AL, maupun TNI AU. Tapi, anak saya ini memilih TNI AD agar sama dengan saya," terang IGP Karya, anggota RPKAD tahun 1958 (angkatan kelima).
Sedangkan Wisnu Bawa Tenaya menilai Brigjen IGP Danny Nugraha adalah sosok perwira terbaik. "Dia juga seorang pemberani, siap berkorban untuk bangsa dan negara. Dia seorang baret merah sejati dan memiliki jiwa komando," tandas Wisnu Bawa Tenaya.
Mantan Danjen Kopassus ini menjabarkan, jiwa komando antara lain punya keberanian. Kemudian, olah data yang dapat dipertanggungjawabkan, mampu mengatasi ancaman terhadap negara, analisa tugas dan sasaran, punya dorongan sanubari yang dalam kepada negara, serta siap hidup dan mati saat menjalankan operasi.
"Semua itu sudah dibuktikan oleh IGP Danny Nugraha. Dia korbankan jiwa dan raganya untuk bangsa," katanya. Wisnu Bawa Tenaya juga memuji IGP Danny adalah sosok pecinta lingkungan. Yang bersangkutan kerap membersihkan Sungai Ciliwung yang tak jauh dari rumahnya. "Itu sesuai dengan salah satu ajaran Tri Hita Karana," papar mantan Pangdam IX/Udayana ini.
Sementara itu, Presiden Jokowi berduka atas gugurnya Kepala BIN Daerah Papua, Brigjen TNI IGP Danny Nugraha Karya dalam kontak senjata dengan KKB Papua di Kampung Dambet, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua, Minggu (25/4) sore. "Atas nama rakyat, bangsa, dan negara, saya menyampaikan rasa dukacita yang mendalam kepada keluarga dan yang ditinggalkan," ujar Presiden Jokowi dilansir detikcom dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Senin kemarin.
Jokowi mengajak masyarakat mendoakan almarhum Brigjen IGP Danny agar mendapatkan tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa. Jokowi juga menaikkan pangkat IGP Putu Danny menjadi Mayjen TNI, atas dedikasinya terhadap negara. "Dan, negara akan memberikan penghargaan kenaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi atas dedikasi, pengabdian, serta pengorbanan Brigjen TNI I Gusti Putu Danny," tandas Jokowi.
Sedangkan Ketua MPR, Bambang Soesatyo (Bamsoet), meminta agar aparat TNI, Polri, dan BIN menurunkan kekuatan penuh untuk menindak tegas KKB Papua. Menurut Bamsoet, tidak boleh lagi ada toleransi terhadap KKB untuk melakukan aksi kejahatan yang meresahkan masyarakat dan akibatkan korban jiwa.
"Saya turut berduka cita atas meninggalnya Kepala BIN Daerah Papua, Brigjen TNI Putu I Gusti Putu Danny Nugraha, akibat ditembak oleh KKB di Beoga, Kabupaten Puncak, Papua. Beliau gugur dalam kontak senjata dengan KKB akibat terkena tembakan di bagian kepala," tandas Bamsoet dalam keterangannya di Jakarta, Senin kemarin.
"Saya meminta pemerintah dan aparat keamanan tidak ragu dan segera turunkan kekuatan penuh menumpas KKB di Papua. Tumpas habis dulu, urusan HAM kita bicarakan kemudian. Kalau perlu, turunkan kekuatan 4 Matra terbaik yang kita miliki selain Brimob Polri, Gultor Kopassus, Raiders, Bravo dan Denjaka. Kasi waktu satu bulan untuk menumpas mereka," lanjut politisi Golkar ini.
Bamsoet menilai tindakan KKB Papua dalam beberapa waktu belakangan sudah sangat meresahkan. Pada 8 April 2021 lalu, KKB di Kabupaten Puncak telah menembak mati seorang guru bernama Oktavianus Rayo. KKB juga membakar tiga sekolah di Kabupaten Puncak.
Kemudian, 9 April 2021, seorang guru SMP bernama Yonathan Randen kembali ditembak mati KKB di Kabupaten Puncak. Kejadian tersebut disusul tewasnya seorang pengemudi ojek bernama Udin akibat ditembak di area Pasar Ilaga, Kabupaten Puncak, 14 April 2021. Lalu, 15 April 2021, KKB menembak mati seorang pelajar SMA di Kabupaten Puncak bernama Ali Mom. Terakhir, 25 April 2021 sore pukul 15.50 WIT, KKB hadang dan serang Brigjen TNI IGP Danny Nugraha hingga gugur saat sang jenderal tinjau lokasi pembakaran dekolan yang dilakukan KKB dua pekan sebelumnya.
"Aparat TNI, Polri serta intelijen harus terus melakukan pengejaran dan menindak tegas terhadap KKB tersebut, tanpa ragu dengan kekuatan penuh yang kita miliki. Kita tidak boleh membiarkan kelompok separatis terus melakukan tindakan yang mengakibatkan korban jiwa," pinta Bamsoet yang juga Warga Kehormatan BIN. *k22
Jenazah Brigjen TNI IGP Danny Nugraha Karya tiba di Balai Komando Kopassus, tadi malam sekitar pukul 19.00 WIB, dengan peti dibungkus Bendera Merah Putih yang diusung sejumlah prajurit TNI. Berselang setengah jam kemudian, pukul 19.30 WIB, dilakukan pembefrian penghargaan kenaikan pangkat. Sedangkan pemakaman jenazah almarhum akan dilakukan di TMP Kalibata, Selasa pagi ini pukul 10.00 WIB.
"Hari ini (kemarin) jenazah Brigjen TNI IGP Danny Nugraha Karya disemayamkan dan disembahyangkan sesuai agama beliau, di Balai Komando Kopassus. Besok (hari ini) baru akan dimakamkan di TMP Kalibata, karena beliau gugur dalam menjalankan tugas," ujar Deputi VII BIN, Wawan Purwanto, saat dihubungi NusaBali di Jakarta kemarin.
Selain dimakamkan di TMP Kalibata, kata Wawan Purwanto, IGP Putu Danny Nugraha juga mendapatkan penghargaan berupa kenaikan pangkat satu tingkat, dari Brigjen menjadi Mayjen. "Beliau mendapatkan kenaikan pangkat anumerta Mayor Jenderal (Mayjen)," katanya.
Sementara, berdasarkan pantauan NusaBali kemarin siang, di sepanjang jalan menuju Balai Komando Kopassus tampak dipenuhi karangan bunga dukacita untuk Brigjen IGP Putu Danny. Salah satunya, karangan bunga ucapan bela sungkawa dari Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Demikian pula di kediaman Brigjen IGP Putu Danny di kawasan Cijantung, Jakarta Timur yang tak jauh dari Balai Komando Kopassus, terlihat ada karangan bunga. Di rumah tersebut, ayah dari Brigjen IGP Danny, yakni Letkol TNI (Purn) I Gusti Putu Karya, tampak ditemani Ketua Umum PHDI Pusat, Mayjen TNI (Purn) Wisnu Bawa Tenaya, yang notabene mantan Danjen Kopassus.
Letkol TNI (Purn) IGP Karya menyebutkan, Brigjen IGP Danny Nugraha merupakan anak sulungnya dari empat bersaudara. Almarhum lahir di Batujajar, Jawa Barat, 27 Desember 1969. Ketika almarhum lahir, IGP Karya dan keluarganya tinggal di rumah kecil beratapkan seng. Karena itu, mereka tidak memiliki tempat untuk menanam ari-ari bayinya yang baru lahir.
“Ari-ari anak sulung sayang ini terpaksa ditanam di bawah tiang bendera lapangan apel para prajurit di Batujajar. Ternyata, menanam ari-ari di sana membuat anak saya ini menjadi tentara juga," terang IGP Karya.
Disebutkan, IGP Danny awalnya kuliah di Fakultas Teknik ITB Bandung. Namun, hanya satu semester kuliah di ITB, sebelum kemudian diterima masuk Akademi Militer (Akmil). “Nilainya bagis saat masuk Akmil, sehingga lolos ke TNI AD, TNI AL, maupun TNI AU. Tapi, anak saya ini memilih TNI AD agar sama dengan saya," terang IGP Karya, anggota RPKAD tahun 1958 (angkatan kelima).
Sedangkan Wisnu Bawa Tenaya menilai Brigjen IGP Danny Nugraha adalah sosok perwira terbaik. "Dia juga seorang pemberani, siap berkorban untuk bangsa dan negara. Dia seorang baret merah sejati dan memiliki jiwa komando," tandas Wisnu Bawa Tenaya.
Mantan Danjen Kopassus ini menjabarkan, jiwa komando antara lain punya keberanian. Kemudian, olah data yang dapat dipertanggungjawabkan, mampu mengatasi ancaman terhadap negara, analisa tugas dan sasaran, punya dorongan sanubari yang dalam kepada negara, serta siap hidup dan mati saat menjalankan operasi.
"Semua itu sudah dibuktikan oleh IGP Danny Nugraha. Dia korbankan jiwa dan raganya untuk bangsa," katanya. Wisnu Bawa Tenaya juga memuji IGP Danny adalah sosok pecinta lingkungan. Yang bersangkutan kerap membersihkan Sungai Ciliwung yang tak jauh dari rumahnya. "Itu sesuai dengan salah satu ajaran Tri Hita Karana," papar mantan Pangdam IX/Udayana ini.
Sementara itu, Presiden Jokowi berduka atas gugurnya Kepala BIN Daerah Papua, Brigjen TNI IGP Danny Nugraha Karya dalam kontak senjata dengan KKB Papua di Kampung Dambet, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua, Minggu (25/4) sore. "Atas nama rakyat, bangsa, dan negara, saya menyampaikan rasa dukacita yang mendalam kepada keluarga dan yang ditinggalkan," ujar Presiden Jokowi dilansir detikcom dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Senin kemarin.
Jokowi mengajak masyarakat mendoakan almarhum Brigjen IGP Danny agar mendapatkan tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa. Jokowi juga menaikkan pangkat IGP Putu Danny menjadi Mayjen TNI, atas dedikasinya terhadap negara. "Dan, negara akan memberikan penghargaan kenaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi atas dedikasi, pengabdian, serta pengorbanan Brigjen TNI I Gusti Putu Danny," tandas Jokowi.
Sedangkan Ketua MPR, Bambang Soesatyo (Bamsoet), meminta agar aparat TNI, Polri, dan BIN menurunkan kekuatan penuh untuk menindak tegas KKB Papua. Menurut Bamsoet, tidak boleh lagi ada toleransi terhadap KKB untuk melakukan aksi kejahatan yang meresahkan masyarakat dan akibatkan korban jiwa.
"Saya turut berduka cita atas meninggalnya Kepala BIN Daerah Papua, Brigjen TNI Putu I Gusti Putu Danny Nugraha, akibat ditembak oleh KKB di Beoga, Kabupaten Puncak, Papua. Beliau gugur dalam kontak senjata dengan KKB akibat terkena tembakan di bagian kepala," tandas Bamsoet dalam keterangannya di Jakarta, Senin kemarin.
"Saya meminta pemerintah dan aparat keamanan tidak ragu dan segera turunkan kekuatan penuh menumpas KKB di Papua. Tumpas habis dulu, urusan HAM kita bicarakan kemudian. Kalau perlu, turunkan kekuatan 4 Matra terbaik yang kita miliki selain Brimob Polri, Gultor Kopassus, Raiders, Bravo dan Denjaka. Kasi waktu satu bulan untuk menumpas mereka," lanjut politisi Golkar ini.
Bamsoet menilai tindakan KKB Papua dalam beberapa waktu belakangan sudah sangat meresahkan. Pada 8 April 2021 lalu, KKB di Kabupaten Puncak telah menembak mati seorang guru bernama Oktavianus Rayo. KKB juga membakar tiga sekolah di Kabupaten Puncak.
Kemudian, 9 April 2021, seorang guru SMP bernama Yonathan Randen kembali ditembak mati KKB di Kabupaten Puncak. Kejadian tersebut disusul tewasnya seorang pengemudi ojek bernama Udin akibat ditembak di area Pasar Ilaga, Kabupaten Puncak, 14 April 2021. Lalu, 15 April 2021, KKB menembak mati seorang pelajar SMA di Kabupaten Puncak bernama Ali Mom. Terakhir, 25 April 2021 sore pukul 15.50 WIT, KKB hadang dan serang Brigjen TNI IGP Danny Nugraha hingga gugur saat sang jenderal tinjau lokasi pembakaran dekolan yang dilakukan KKB dua pekan sebelumnya.
"Aparat TNI, Polri serta intelijen harus terus melakukan pengejaran dan menindak tegas terhadap KKB tersebut, tanpa ragu dengan kekuatan penuh yang kita miliki. Kita tidak boleh membiarkan kelompok separatis terus melakukan tindakan yang mengakibatkan korban jiwa," pinta Bamsoet yang juga Warga Kehormatan BIN. *k22
Komentar