Banjir Bandang Hantui Kawasan Lereng Gunung
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bangli minta warga mewaspadai ancaman bencana air bah menyusul musim hujan yang diprediksi masih berlanjut.
BANGLI, NusaBali
Salah satu kawasan yang rawan bencana air bah adalah wilayah lereng gunung seperti di Gunung Abang dan kawasan kaldera Batur di Kecamatan Kintamani.
Ancaman tersebut tidak mengada-ada, karena banjir bandang sudah pernah terjadi pada 2012 lalu di Desa Abang Batudinding. Saat itu hujan lebat sehingga menyebabkan longsor dan terjangan banjir bandang. Peristiwa tersebut merengut empat korban jiwa.
Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Bangli I Wayan Karmawan, menyatakan sosialisasi ancaman bencana alam terus dilakukan kepada warga. Yang terbaru, BPBD memeriksa peralatan early warning system (EWS) atau perangkat sistem peringatan dini yang dipasang di lereng Gunung Abang di Banjar Dukuh, Desa Abang Batundinding. “Kondisi EWS normal, berfungsi baik,” jelas Karmawan, Jumat (9/12).
Selain Desa Abang Batudinding, ada beberapa desa lain di sekitarnya rawan terkena banjir bandang akibat luberanb air bah dari kawasan pegunungan sekitar. Desa-desa tersebut, antara lain Desa Buahan, Desa Trunyan, Belandingan, Abang Songan. Untuk antisipasi ke depan, Karmawan menyatakan perlu ada pemasangan EWS di lokasi- lokasi lain di kawasan lereng gunung atau perbukitan rawan longsor di Bangli. EWS tersebut bisa merekam curah hujan, gerakan tanah yang akan longsor, dan tanda-tanda ancaman bencana lainnya.
Sementara masih ancaman longsor, Jumat (9/12), longsor terjadi di jalur Jehem–Tembuku. Longsor tersebut mengikuti tumbangnya dua pohon enau ke tengah jalan. Akibatnya ruas jalan Jehem dari arah Bangli menuju Tembuku, sempat macet selama satu jam. Lalu lintas kembali normal setelah BPBD Bangli berkoordinasi dengan mandor dan pengawasan lapangan Dinas PU Bali. “Karena jalur Jehem merupakan kewenangan provinsi,” ujar Kasi Logistik dan Kedaruratan BPBD Bangli I Ketut Agus Sutapa. Dua batang pohon enau dan timbunan longsor dibersihkan, sehingga macet tak berlanjut. “Tadi kami sedang di Kintamani, langsung ke sini,” ujar I Wayan Wikanta dan Ketut Srianing, petugas dan mandor lapangan Dinas PU Bali.
Pemotongan pohon dilakukan dengan senso yang memang disiapkan kedua petugas lapangan tersebut. “Kalau tadi sempat macet pak,” ujar warga di lokasi longsoran di tebing jalur Jehem–Tembuku. * k17
Salah satu kawasan yang rawan bencana air bah adalah wilayah lereng gunung seperti di Gunung Abang dan kawasan kaldera Batur di Kecamatan Kintamani.
Ancaman tersebut tidak mengada-ada, karena banjir bandang sudah pernah terjadi pada 2012 lalu di Desa Abang Batudinding. Saat itu hujan lebat sehingga menyebabkan longsor dan terjangan banjir bandang. Peristiwa tersebut merengut empat korban jiwa.
Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Bangli I Wayan Karmawan, menyatakan sosialisasi ancaman bencana alam terus dilakukan kepada warga. Yang terbaru, BPBD memeriksa peralatan early warning system (EWS) atau perangkat sistem peringatan dini yang dipasang di lereng Gunung Abang di Banjar Dukuh, Desa Abang Batundinding. “Kondisi EWS normal, berfungsi baik,” jelas Karmawan, Jumat (9/12).
Selain Desa Abang Batudinding, ada beberapa desa lain di sekitarnya rawan terkena banjir bandang akibat luberanb air bah dari kawasan pegunungan sekitar. Desa-desa tersebut, antara lain Desa Buahan, Desa Trunyan, Belandingan, Abang Songan. Untuk antisipasi ke depan, Karmawan menyatakan perlu ada pemasangan EWS di lokasi- lokasi lain di kawasan lereng gunung atau perbukitan rawan longsor di Bangli. EWS tersebut bisa merekam curah hujan, gerakan tanah yang akan longsor, dan tanda-tanda ancaman bencana lainnya.
Sementara masih ancaman longsor, Jumat (9/12), longsor terjadi di jalur Jehem–Tembuku. Longsor tersebut mengikuti tumbangnya dua pohon enau ke tengah jalan. Akibatnya ruas jalan Jehem dari arah Bangli menuju Tembuku, sempat macet selama satu jam. Lalu lintas kembali normal setelah BPBD Bangli berkoordinasi dengan mandor dan pengawasan lapangan Dinas PU Bali. “Karena jalur Jehem merupakan kewenangan provinsi,” ujar Kasi Logistik dan Kedaruratan BPBD Bangli I Ketut Agus Sutapa. Dua batang pohon enau dan timbunan longsor dibersihkan, sehingga macet tak berlanjut. “Tadi kami sedang di Kintamani, langsung ke sini,” ujar I Wayan Wikanta dan Ketut Srianing, petugas dan mandor lapangan Dinas PU Bali.
Pemotongan pohon dilakukan dengan senso yang memang disiapkan kedua petugas lapangan tersebut. “Kalau tadi sempat macet pak,” ujar warga di lokasi longsoran di tebing jalur Jehem–Tembuku. * k17
Komentar