Anjing Rabies Gigit 7 Warga Nusasari
Tujuh korban yang digigit anjing rabies itu merupakan keluarga pemilik anjing beserta tetangganya.
NEGARA, NusaBali
Kasus anjing rabies kembali terjadi di Kecamatan Melaya, Jembrana. Sebulan lalu ditemukan kasus 2 ekor anjing rabies di Banjar Pangkung Dedari, Desa Melaya. Kini, ditemukan seekor anjing rabies di Banjar Anyarsari Kangin, Desa Nusasari, Kecamatan Melaya. Anjing rabies yang baru berusia sekitar 6 bulan di Banjar Anyarsari Kangin ini, sempat menggigit 7 warga.
Tujuh korban yang digigit anjing rabies itu merupakan keluarga pemilik anjing beserta tetangganya. Anjing tersebut, pertama menggigit pemilik anjing, Ni Ketut Marni,50, pada Jumat (23/4). Marni digigit anjing peliharaannya yang terikat di kebun itu, saat memberi makan. “Saya mau ngasi makan. Saya pikir karena telat ngasi makan,” ujar Marni, Selasa (27/4).
Selain Marni, juga ada 3 korban yang juga digigit anjingnya pada Jumat lalu itu. Keesokan harinya pada Sabtu (24/3), anjingnya itu kembali menggigit 3 korban lainnya. Mengetahui anjingnya bersikap agresif dan terus berusaha menggigit warga, akhirnya kasus gigitan anjing itu pun dilaporkan ke petugas Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Keswan Kesmavet) Jembrana pada Sabtu (24/3). Begitu juga Marni bersama korban lainnya, berusaha memeriksakan diri ke Puskesmas Melaya.
Saat menerima laporan dan dicurigai positif rabies, dari petugas langsung melakukan pengambilan sampel otak anjing tersebut untuk diperiksa di Balai Besar Veteriner (BBVet) Denpasar. Alhasil, sesuai pemeriksaan yang diterima petugas Keswan Kesmavet Jembrana pada Senin (26/4) sore, sampel otak anjing itu pun dipastikan terkonfirmasi positif rabies.
Mengetahui hasil sampel positif rabies, para korban yang diketahui sempat tergigit anjing itu diberikan suntikan Vaksin Anti Rabies (VAR). Begitu juga dari petugas Bidang Keswan Kesmavet Jembrana turun melakukan emergency vaksinasi serta eliminasi selektif, Selasa kemarin. “Tadi kita sekalian vaksinasi sebanyak 602 ekor. Sekalian kita vaksin anjing-anjing di 4 banjar,” ujar Kepala Bidang Keswan Kesmavet pada Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana, drh I Wayan Widarsa.
Sementara anjing yang dieliminasi selektif, kata Widarsa, ada 12 ekor. Anjing yang dieliminasi, di antaranya merupakan anjing liar ataupun anjing yang diduga sempat kontak dengan anjing rabies tersebut. Salah satu sampel otak anjing yang dieliminasi itu, juga akan diperiksa kembali ke BBVet Denpasar untuk antisipasi kemungkinan meluasnya penularan rabies dari anjing rabies tersebut.
Berdasar data Bidang Keswan Kesmavet Jembrana, kasus anjing rabies di Banjar Anyarsari Kangin, Desa Nusasari, Kecamatan Melaya itu, merupakan kasus anjing rabies ketiga di tahun 2021 ini. Sebelumnya, juga ada dua ekor anjing rabies di Banjar Pangkung Dedari, Desa/Kecamatan Melaya, yang masing-masing diketahui positif rabies pada Kamis (18/3) dan Selasa (23/3) lalu. *ode
Kasus anjing rabies kembali terjadi di Kecamatan Melaya, Jembrana. Sebulan lalu ditemukan kasus 2 ekor anjing rabies di Banjar Pangkung Dedari, Desa Melaya. Kini, ditemukan seekor anjing rabies di Banjar Anyarsari Kangin, Desa Nusasari, Kecamatan Melaya. Anjing rabies yang baru berusia sekitar 6 bulan di Banjar Anyarsari Kangin ini, sempat menggigit 7 warga.
Tujuh korban yang digigit anjing rabies itu merupakan keluarga pemilik anjing beserta tetangganya. Anjing tersebut, pertama menggigit pemilik anjing, Ni Ketut Marni,50, pada Jumat (23/4). Marni digigit anjing peliharaannya yang terikat di kebun itu, saat memberi makan. “Saya mau ngasi makan. Saya pikir karena telat ngasi makan,” ujar Marni, Selasa (27/4).
Selain Marni, juga ada 3 korban yang juga digigit anjingnya pada Jumat lalu itu. Keesokan harinya pada Sabtu (24/3), anjingnya itu kembali menggigit 3 korban lainnya. Mengetahui anjingnya bersikap agresif dan terus berusaha menggigit warga, akhirnya kasus gigitan anjing itu pun dilaporkan ke petugas Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Keswan Kesmavet) Jembrana pada Sabtu (24/3). Begitu juga Marni bersama korban lainnya, berusaha memeriksakan diri ke Puskesmas Melaya.
Saat menerima laporan dan dicurigai positif rabies, dari petugas langsung melakukan pengambilan sampel otak anjing tersebut untuk diperiksa di Balai Besar Veteriner (BBVet) Denpasar. Alhasil, sesuai pemeriksaan yang diterima petugas Keswan Kesmavet Jembrana pada Senin (26/4) sore, sampel otak anjing itu pun dipastikan terkonfirmasi positif rabies.
Mengetahui hasil sampel positif rabies, para korban yang diketahui sempat tergigit anjing itu diberikan suntikan Vaksin Anti Rabies (VAR). Begitu juga dari petugas Bidang Keswan Kesmavet Jembrana turun melakukan emergency vaksinasi serta eliminasi selektif, Selasa kemarin. “Tadi kita sekalian vaksinasi sebanyak 602 ekor. Sekalian kita vaksin anjing-anjing di 4 banjar,” ujar Kepala Bidang Keswan Kesmavet pada Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana, drh I Wayan Widarsa.
Sementara anjing yang dieliminasi selektif, kata Widarsa, ada 12 ekor. Anjing yang dieliminasi, di antaranya merupakan anjing liar ataupun anjing yang diduga sempat kontak dengan anjing rabies tersebut. Salah satu sampel otak anjing yang dieliminasi itu, juga akan diperiksa kembali ke BBVet Denpasar untuk antisipasi kemungkinan meluasnya penularan rabies dari anjing rabies tersebut.
Berdasar data Bidang Keswan Kesmavet Jembrana, kasus anjing rabies di Banjar Anyarsari Kangin, Desa Nusasari, Kecamatan Melaya itu, merupakan kasus anjing rabies ketiga di tahun 2021 ini. Sebelumnya, juga ada dua ekor anjing rabies di Banjar Pangkung Dedari, Desa/Kecamatan Melaya, yang masing-masing diketahui positif rabies pada Kamis (18/3) dan Selasa (23/3) lalu. *ode
Komentar