Eks Rektor ISI Sundul Prof Kun Jadi Kadis Kebudayaan Bali
Pemprov Lelang Jabatan Kadis Kebudayaan, Kepala BKAD, dan Karo Protokol
DENPASAR, NusaBali
Pemprov Bali lakukan lelang (seleksi terbuka) 3 kursi jabatan Eselon II (setingkat Kepala Dinas/Kepala Biro/Kepala Badan) yang dilakukan secara marathon, sejak Senin (26/4). Salah satunya, kursi jabatan Kepala Dinas (Kadis) Kebudayaan Provinsi Bali yang ‘dimenangkan’ Prof Dr I Gede Arya Sugiartha, mantan Rektor ISI Denpasar. Uniknya, jika dilantik nanti, Prof Arya Sugiartha praktis sundul posisi Prof I Wayan Kun Adnyana, mantan Kadis Kebudayaan Provinsi Bali yang terpilih jadi Rektor ISI Denpasar 2021-2025.
Selain posisi Kadis Kebudayaan Provinsi Bali, 2 kursi jabatan Eselon II Pemprov Bali yang dilelang masing-masing Kepala Badan Keuangan & Pengelolaan Aset Daerah (BKAD) Provinsi Bali dan Kepala Biro Umum & Protokol Setda Provinsi Bali. Jabatan Kepala BKAD Bali dilelang karena pejabatanya saat ini, Dewa Nyoman Sunartha, akan dirotasi. Demikian pula Karo Umum & Protokol Setda Provinsi Bali, AA Ngurah Oka Sutha Diana, akan dirotasi sehingga kursi jabatannya dilelang.
Dari hasil proses lelang yang berlangsung singkat hanya dua hari, kursi Kepala BKAD Provinsi Bali ‘dimenangkan’ I Dewa Tagel Wirasa, karena meraih nilai kumulatif tertinggi dalam seleksi yakni mencapai 84,77. Saat ini, Dewa Tagel Wirasa masih menjabat sebagai Kepala Bidang Perencanaan Anggaran Daerah, Fasilitasi, dan Evaluasi BKAD Provinsi Bali.
Sebaliknya, kursi Karo Umum dan Protokol Setda Provinsi Bali ‘dimenangkan’ I Wayan Budiasa, yang dalam seleksi terbuka meraih nilai kumulatif tertinggi mencapai 79,89. Saat ini, Wayan Budiasa masih menjabat sebagai Kepala Bagian Rumah Tangga Biro Umum dan Protokol Setda Provinsi Bali.
Sementara, Prof Gede Arya Sugiartha menduduki ranking teratas dalam seleksi calon Kadis Kebudayaan Provinsi Bali, dengan meraih nilai kumulatif 78,06. Walhasil, guru besar ISI Denpasar asal Desa Pujungan, Kecamatan Pupuan, Tabanan ini hampir pasti memenangkan kursi jabatan Kadis Kebudayaan Provinsi Bali.
Prof Arya Sugiartha sebelumnya sempat dua kali periode menjabat Rektor ISI Denpasar (2013-2017, 2017-2021). Kemudian, dia digantikan oleh Prof Wayan Kun Adnyana sebagai Rektor ISI Denpasar 2021-2025 pada 23 Maret 2021 lalu. Perlu dicatat, Prof Kun Adnyana sebelumnya menjabat Kadis Kebudayaan Provinsi Bali sejak awal tahun 2019. Jadi, Prof Arya Sugiarta dan Prof Kun Adnyana boleh dikata saling sudul jabatan.
Dalam proses lelang jabatan Kadis Kebuduaan Provinsi Bali yang digelar Tim Pansel, Prof Arya Sugiarta bersaing dengan 4 kandidat lainnya, yakni I Dewa Made Ardana, AA Bagus Suryawan, AA Komang Sapta Negara, dan Dewa Ayu Laksimiadi Janapriati. Dia keluar sebagai jawara.
Sedangkan dalam lelang jabatan Kepala BKAD Provinsi Bali, Dewa Tagel Wirasa bertarung dengan 4 kandidat lainnya: I Made Arbawa, Ida Bagus Gede Wesnawa Punia, I Ketut Nayaka, dan I Wayan Sumarajaya. Dewa Tagel Wirasa keluar sebagai jawara. Sebaliknya, dalam seleksi terbuka jabatan Karo Umum & Protokol Setda Provinsi Bali, I Wayan Budiasa bertarung dengan 5 kandidat lainnya: I Nyoman Putra Astawa, Ida Ayu Indah Yustikarini, Putu Arya Dinata, I Komang Kusumaedi, dan I Wayan Eka Dina. Hasilnya, Wayan Budiana keluar sebagai peme-nang.
Seleksi terbuka 3 kursi jabatan Eselon II tersebut dimulai dari sesi assesment (penilaian kompetensi), pembuatan makalah, wawancara/presentasi, hingga rekam jejak. Untuk assessment, digelar di Kantor Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Bali, Jalan Tjokorda Agung Tresna Niti Mandala Denpasar, Senin (26/4). Selanjut-nya, untuk penyampaian makalah, wawancara, dan rekam jejak dilaksanakan Selasa (27/4).
Kepala BKD Provinsi Bali, I Ketut Lihadnyana, mengatakan proses lelang yang diikuti 16 pelamar semuanya berjalan secara terbuka dan transparan. "Untuk seleksi assessment, misalnya, masing-masing sudah tahu nilai diri sendiri dan pesaing. Jadi, ini mirip dengan seleksi CPNS yang berjalan transparan tanpa ada katrol mengkatrol," tegas Ketut Lihadnyaya seusai proses lelang 3 kursi jabatan Eselon II Pemprov Bali, di Denpasar, Selasa siang.
Lihadnyana menegaskan, dalam penentuan kandidat yang nanti lolos sebagai pemenang lelang jabatan tersebut, sepenuhnya kewenangan Gubernur Bali Wayan Koster, sebagai pejabat pembina kepegawaian. Tim Pansel hanya melakukan perankingan berdasarkan jumlah nilai komulatif dari seluruh tahapan seleksi. Artinya, Tim Pansel memutuskan ranking dengan menggabungkan bobot nilai setiap sesi.
"Untuk rekam jejak, bobot nilainya 20 persen, penulisan makalah bobotnya 20 persen, assessment bobotnya 25 persen, dan wawancara bobot nilainya 35 persen,” papar birokrat asal Desa Kekeran, Keca-matan Busungbiu, Buleleng ini.
Menurut Lihadnyana, peringkat 3 besar masing-masing jabatan yang dilelang akan nantinya akan serahkan kepada Gubernur Bali. Selanjutnya, Gubernur Bali yang akan memilih salah satu dari peringkat 3 besar tersebut sebagai pejabat Eselon II hasil lelang. Jika peringkat teratas yang dipilih, maka kursi Kadis Kebudayaan menjadi milik Prof Arya Sugiartha, kursi Kepala BKAD Provinsi Bali jadi milik Dewa Tagel Wirasa, dan kursi Karo Umum & Protokol Setda Provinsi Bali jadi milik Wayan Budiasa. *nat
Selain posisi Kadis Kebudayaan Provinsi Bali, 2 kursi jabatan Eselon II Pemprov Bali yang dilelang masing-masing Kepala Badan Keuangan & Pengelolaan Aset Daerah (BKAD) Provinsi Bali dan Kepala Biro Umum & Protokol Setda Provinsi Bali. Jabatan Kepala BKAD Bali dilelang karena pejabatanya saat ini, Dewa Nyoman Sunartha, akan dirotasi. Demikian pula Karo Umum & Protokol Setda Provinsi Bali, AA Ngurah Oka Sutha Diana, akan dirotasi sehingga kursi jabatannya dilelang.
Dari hasil proses lelang yang berlangsung singkat hanya dua hari, kursi Kepala BKAD Provinsi Bali ‘dimenangkan’ I Dewa Tagel Wirasa, karena meraih nilai kumulatif tertinggi dalam seleksi yakni mencapai 84,77. Saat ini, Dewa Tagel Wirasa masih menjabat sebagai Kepala Bidang Perencanaan Anggaran Daerah, Fasilitasi, dan Evaluasi BKAD Provinsi Bali.
Sebaliknya, kursi Karo Umum dan Protokol Setda Provinsi Bali ‘dimenangkan’ I Wayan Budiasa, yang dalam seleksi terbuka meraih nilai kumulatif tertinggi mencapai 79,89. Saat ini, Wayan Budiasa masih menjabat sebagai Kepala Bagian Rumah Tangga Biro Umum dan Protokol Setda Provinsi Bali.
Sementara, Prof Gede Arya Sugiartha menduduki ranking teratas dalam seleksi calon Kadis Kebudayaan Provinsi Bali, dengan meraih nilai kumulatif 78,06. Walhasil, guru besar ISI Denpasar asal Desa Pujungan, Kecamatan Pupuan, Tabanan ini hampir pasti memenangkan kursi jabatan Kadis Kebudayaan Provinsi Bali.
Prof Arya Sugiartha sebelumnya sempat dua kali periode menjabat Rektor ISI Denpasar (2013-2017, 2017-2021). Kemudian, dia digantikan oleh Prof Wayan Kun Adnyana sebagai Rektor ISI Denpasar 2021-2025 pada 23 Maret 2021 lalu. Perlu dicatat, Prof Kun Adnyana sebelumnya menjabat Kadis Kebudayaan Provinsi Bali sejak awal tahun 2019. Jadi, Prof Arya Sugiarta dan Prof Kun Adnyana boleh dikata saling sudul jabatan.
Dalam proses lelang jabatan Kadis Kebuduaan Provinsi Bali yang digelar Tim Pansel, Prof Arya Sugiarta bersaing dengan 4 kandidat lainnya, yakni I Dewa Made Ardana, AA Bagus Suryawan, AA Komang Sapta Negara, dan Dewa Ayu Laksimiadi Janapriati. Dia keluar sebagai jawara.
Sedangkan dalam lelang jabatan Kepala BKAD Provinsi Bali, Dewa Tagel Wirasa bertarung dengan 4 kandidat lainnya: I Made Arbawa, Ida Bagus Gede Wesnawa Punia, I Ketut Nayaka, dan I Wayan Sumarajaya. Dewa Tagel Wirasa keluar sebagai jawara. Sebaliknya, dalam seleksi terbuka jabatan Karo Umum & Protokol Setda Provinsi Bali, I Wayan Budiasa bertarung dengan 5 kandidat lainnya: I Nyoman Putra Astawa, Ida Ayu Indah Yustikarini, Putu Arya Dinata, I Komang Kusumaedi, dan I Wayan Eka Dina. Hasilnya, Wayan Budiana keluar sebagai peme-nang.
Seleksi terbuka 3 kursi jabatan Eselon II tersebut dimulai dari sesi assesment (penilaian kompetensi), pembuatan makalah, wawancara/presentasi, hingga rekam jejak. Untuk assessment, digelar di Kantor Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Bali, Jalan Tjokorda Agung Tresna Niti Mandala Denpasar, Senin (26/4). Selanjut-nya, untuk penyampaian makalah, wawancara, dan rekam jejak dilaksanakan Selasa (27/4).
Kepala BKD Provinsi Bali, I Ketut Lihadnyana, mengatakan proses lelang yang diikuti 16 pelamar semuanya berjalan secara terbuka dan transparan. "Untuk seleksi assessment, misalnya, masing-masing sudah tahu nilai diri sendiri dan pesaing. Jadi, ini mirip dengan seleksi CPNS yang berjalan transparan tanpa ada katrol mengkatrol," tegas Ketut Lihadnyaya seusai proses lelang 3 kursi jabatan Eselon II Pemprov Bali, di Denpasar, Selasa siang.
Lihadnyana menegaskan, dalam penentuan kandidat yang nanti lolos sebagai pemenang lelang jabatan tersebut, sepenuhnya kewenangan Gubernur Bali Wayan Koster, sebagai pejabat pembina kepegawaian. Tim Pansel hanya melakukan perankingan berdasarkan jumlah nilai komulatif dari seluruh tahapan seleksi. Artinya, Tim Pansel memutuskan ranking dengan menggabungkan bobot nilai setiap sesi.
"Untuk rekam jejak, bobot nilainya 20 persen, penulisan makalah bobotnya 20 persen, assessment bobotnya 25 persen, dan wawancara bobot nilainya 35 persen,” papar birokrat asal Desa Kekeran, Keca-matan Busungbiu, Buleleng ini.
Menurut Lihadnyana, peringkat 3 besar masing-masing jabatan yang dilelang akan nantinya akan serahkan kepada Gubernur Bali. Selanjutnya, Gubernur Bali yang akan memilih salah satu dari peringkat 3 besar tersebut sebagai pejabat Eselon II hasil lelang. Jika peringkat teratas yang dipilih, maka kursi Kadis Kebudayaan menjadi milik Prof Arya Sugiartha, kursi Kepala BKAD Provinsi Bali jadi milik Dewa Tagel Wirasa, dan kursi Karo Umum & Protokol Setda Provinsi Bali jadi milik Wayan Budiasa. *nat
1
Komentar