Komang Wira Natha Baru Setahun Berseragam Brimob
Keluarga di Sumatra dan Tabanan Berduka
TABANAN, NusaBali
Gugurnya Bharada I Komang Wira Natha, 21, anggota Brimob yang meregang nyawa dalam baku tembak dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua, Selasa (27/4) siang, menyisakan duka bagi orangtuanya di Sumatra Selatan maupun keluarga besarnya di Banjar Base, Desa/Kecamatan Marga, Tabanan.
Anggota Polri berusia 21 tahun ini gugur saat baru setahun mewujudkan cita-citanya menjadi polisi dan belum sempat menikah. Bharada Komang Wira Natha merupakan anak sulung dari empat bersaudara pasangan I Made Biata (almarhum) dan Ni Wayan Sujati. Perlu dicatat, Wayan Sujati merupakan istri keempat almarhum Made Biata. Secara keseluruhan, almahum Made Biata memiliki 8 anak dari 4 istrinya.
Kedua orangtua Bharada Komang Wira Natha selama ini tinggal di Desa Tegal Besar, Kecamatan Belitang II, Kabupaten OKU Timur, Sumatra Selatan sebagai transmigran. Sang ayah sudah meninggal 2 tahun lalu, sementara ibundanya putuskan tidak menikah lagi demi fokus mengurus anaknya.
Saat dihubungi NusaBali per telepon, tadi malam, ibunda Bharada Komang Wira Natha, yakni Ni Wayan Sujati, mengaku sangat kehilangan atas gugurnya sang anak sulung. "Saya mendapat info dari keponakan bahwa anak saya tertembak di Papua hingga meninggal tadi siang (kemarin) pukul 13.00 WIB. Mendengar kabar itu, saya langsung shock," tutur Wayan Sujati.
Menurut Wayan Sujati, sejak kecil Bharada Komang Wira Natha bercita-cita menjadi polisi. Cita-citanya itu berhasil diwujudkan setahun lalu ketika diterima menjadi anggota Brimob pada 2020. Bharada Komang Wira Natha ditugaskan di Satuan Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat.
"Ya, baru setahun anak saya menjadi polisi. Itu cita-citanya sejak kecil. Sedangkan ayahnya (I Made Biata, Red) hanya seorang petani biasa. Baru setahun jadi polisi, anak saya malah meninggal seperti ini," keluh Sujati.
Menurut Sujati, Bharada Komang Wira Natha ditugaskan ke Papua, 2 bulan lalu. Begitu mendapat penugasan ke Papua, Wira Natha sempat menghubungi ibunya di Suamtra Selatan sekalian untuk pamitan. “Saat itu, anak saya tidak ada mengatakan mau perang. Jika dia mengatakan seperti itu, tentu saya keberatan. Saya saat itu hanya berpesan agar dia menjalankan tugas dengan baik," kenang Sujati seraya menyerahkan telepon gengam kepada keponakannya, Ni Kadek Nika Dewi.
Sementara, Kadek Nika Dewi mengatakan bibinya itu masih shock atas gugurnya Komang Wira Natha. Terlebih, Wira Natha merupakan anak pertama dari empat bersaudara yang telah berhasil menjadi polisi hingga membanggakan orangtuanya. "Sayang, dia (Wira Natha) meninggal saat masih muda dan belum menikah. Sedangkan tiga adiknya masih kecil," papar Nika Dewi.
Menurut Nika Dewi, Wira Natha merupakan sosok yang baik, polos, dan sangat muda 21 tahun. Dia sedih karena Wira Natha berpulang demikian cepat saat baru setahun jadi polisi. Lagipula, Wira Natha menjadi satu-satunya yang bekerja di keluarganya. "Bapaknya (Made Biata) sudah meninggal 2 tahun lalu. Ibunya (Wayan Sujati) tidak menikah lagi dan fokus mengurus tiga adik Wira Natha yang masih kecil-kecil," katanya.
Sementara itu, keluarga besar Bharada Komang Wira Natha yang tinggal di Banjar Base, Desa/Kecamatan Marga, Tabanan juga terkejut dan sedih atas gugurnya anggota Brimob dalam usia sangat muda ini. Pantauan NusaBali, sejumlah keluarga mendatangai dan berkumpul di rumah tua Komang Wira Natha, Selasa malam, untuk memastikan kabar duka dari Papua.
Kakak tiri (lain ibu) Komang Wira Natha, yakni I Wayan Wirtayasa, menuturkan almarhum dilantik menjadi anggota Tamtama Bribob, Desember 2019 silam, di Pusdik Brimob Watukosek, Jawa Timur. Sebelum ditugaskan ke Papua, sejak awal almarhum bertugas di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat.
“Adik saya ini (Komang Wira Natha) sempat pindah tugas ke NTT, tapi kemudian ditarik ke Jakarta untuk ikut pengamanan kasus Habib Rizieq Shihab. Kemudian, adik saya ditugaskan ke Papua. Jadi, baru 3 bulan di Papua," ujar Wayan Wirtayasa saat ditemui NusaBali di rumahnya kawasan Banjar Base, Desa/Kecamatan Marga, tadi malam.
Menurut Wirtayasa, selama ini dia kerapo berkomunikasi per telepon dengan Komang Wira Natha. Terakhir, kakak adik ini berkomunikasi saat Hari Raya Kuningan, Sabtu (24/4) lalu. Tiba-tiba, Wirtayasa mendapat informasi adik tirinya gugur dari adik sepupunya di Sumatra Selatan, kemarin sore. "Makanya kami kaget,” katanya. “Meskipun tinggal jauh, kami sering komunikasi lewat telepon. Dari saudara saya berdelapan, saya paling sayang dengan dia (Komang Wira Natha).”
Wirtayasa menyebutkan, Komang Wira Natha dulu mendaftar sebagai calon polisi dari Polda Bali. Sebelumnya, begitu lulus SMAN 1 Oku Timur tahun 2018, almarhum langsung pindah domisili ke Bali sembari menunggu bukaan pendaftaran calon polisi. "Adik saya ini mendaftar calon polisi sekitar Juni 2019," kenang Wirtayasa.
Sementara, proses upacara jenazah Bharada Komang Wira Natha rencananya akan dilangsungkan di Desa Tegal Besar, Kecamatan Belitang II, Kabupaten Oku Timur, Sumatra Selatan. Sesuai informasi keluarga di Sumatera, kata Wirtayasa, upacara Makingsan ring Gni akan dilaksanakan pada Wraspati Kliwon Langkir, Kamis, 29 April 2021. Sedangkan upacara pengabenan baru dilaksanakan Radite Pon Medangsia, Minggu, 2 Mei 2021. *k22,des
1
Komentar