Balai Besar Riset Budidaya Laut Amati Potensi Hayati Nusa Ceningan
SEMARAPURA, NusaBali
Rombongan staf ahli dari Balai Besar Riset Budidaya Laut dan Penyuluhan Perikanan (BBRBLPP) mengunjungi Kepulauan Nusa Ceningan, Desa Lembongan, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung, Senin (26/4).
Kunjungan ini untuk mengamati potensi sumber daya hayati di kepulauan itu. Ketua rombongan tim ahli BBRBLPP Ibnu Rusdi mengatakan dirinya sangat mengapresiasi keseriusan Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta dalam mengembangkan potensi laut Nusa Penida. Setahunya, jarang ada bupati yang mau memimpin langsung jajaran belajar pengembangan potensi laut, khususnya tentang budidaya ikan laut. "Ini merupakan dukungan yang sangat baik bagi pengembangan potensi yang ada di Nusa Penida," ujar Ibnu Rusdi.
Kehadirannya bersama tim yakni mengidentifikasi dan survei potensi di lahan mangrove Nusa Ceningan, termasuk spesies yang pernah ada. Seperti kepiting bakau, bandeng, udang kecil, abalone (klau) dan ketepo.
Menurutnya lebih mudah mengembangkan spesies yang pernah ada di lokasi karena lebih cepat beradaptasi. Namun kedepan, pihaknya bersama Dinas Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Klungkung, akan mencoba mengembangkan demplot komoditas. Seperti kepiting, lobster, kerapu dan abalone.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Klungkung Dewa Ketut Sueta Negara mengharapkan, tidak hanya dalam hal riset lapangan, namun juga akan terjalin kerjasama pendampingan dari Balai Besar Riset Budidaya Laut dan Penyuluhan Perikanan, Gondol, Buleleng. Mengingat BBRBLPP memiliki teknologi dalam pengembangan potensi kelautan Nusa Penida.
Kunjungabn pihak balai sebagai tindak lanjut dari kunjungan kerja Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta ke Kantor BBRBLPP, di Banjar Gondol, Desa Penyabangan, Kecamatan Gerokgak, Buleleng, beberapa waktu lalu.
"Saya menyampaikan terima kasih kepada tim ahli BBRBLPP yang sudah merespon kunjungan kerja saya beberapa hari lalu. Kini para sytaf ahli ini hadir di Nusa Ceningan untuk menyurvei dan mengidentifikasi lokasi guna memastikan komoditas yang tepat untuk dikembangkan di Nusa Penida," ujar Bupati Suwirta.
Bupati menjelaskan keberadaan kunjungan staf ahli ini merupakan respon pihak luar atas keseriusan Pemkab Klungkung dalam mengembangkan pelbagai potensi kelautan Nusa Penida. Menurutnya, jika budidaya ini berhasil maka kebutuhan seafood (makanan berbahan sumber daya laut) untuk pariwisata di Nusa Penida tidak perlu didatangkan dari Bali. Karena seafood dari Bali atau luar Bali mengakibatkan harganya semakin mahal.
Bupati berharap area mangrove di Nusa Ceningan akan bisa dijadikan lokasi budidaya kepiting, lobster, kerapu dan abalone. Budidaya ini untuk kebutuhan pariwisata di Nusa Penida.
"Hasil dari kunjungan ini semoga dapat ditentukan komoditas yang memungkinkan atau cocok dikembangkan untuk demplot budidaya untuk masyarakat. Sehingga kebutuhan seafood untuk pariwisata tidak mesti didatangkan dari luar, dan ini merupakan peluang juga untuk masyarakat di Nusa Penida," katanya. *wan
Komentar