Rapat Dewan Ketahanan Pangan, Bupati Serahkan Bantuan Kementan
BANGLI, NusaBali
Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta membuka rapat Dewan Ketahanan Pangan Semester II tahun 2020 di kantor Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan (PKP) Bangli, Selasa (27/4).
Bupati Sedana Arta juga menyerahkan bantuan berupa kegiatan sumber-sumber air Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian (Kementan) RI. Penerima bantuan sebanyak 5 kelompok tani.
Bupati Sedana Arta mengatakan, ketahanan pangan adalah hak asasi setiap warga negara yang harus difasilitasi pemenuhannya oleh pemerintah. Oleh karena itu semua organisasi perangkat daerah (OPD) yang tergabung dalam Dewan Ketahanan Pangan harus bersinergi sesuai peran masing-masing dalam memantapkan ketahanan pangan di daerah. Tidak dipungkiri banyak tantangan yang dihadapi dalam mewujudkan ketahanan pangan. Salah satunya adalah ketidakseimbangan pertumbuhan produksi dengan pertumbuhan jumlah penduduk. “Program aksi pemantapan ketahanan pangan masyarakat harus kita persiapkan dan jalankan secara terkoordinasi dengan lintas sektor,” ungkap Bupati Sedana Arta.
Bupati Sedana Arta menyerahkan bantuan berupa kegiatan sumber-sumber air Ditjen PSP Kementan RI dan kegiatan aspirasi kepada 5 perwakilan penerima. Masing-masing Subak Anyar Kelurahan Cempaga Bangli dengan kegiatan rehabilitasi jaringan irigasi tersier. Subak Abian Abang Bias Puspasasi Desa Abang Songan, Kintamani dengan kegiatan embung. Subak Abian Bingin Desa Siakin Kintamani dengan kegiatan irigasi perpompaan. Kelompok Tani Ternak Merta Urip Desa Songan B Kintamani dengan kegiatan UPPO (Unit Pengolahan Pupuk Organik) dan Kelompok Tani Sami Asih Desa Songan A Kintamani dengan kegiatan UPPO.
Ketua harian Dewan Ketahanan Pangan Daerah Kabupaten Bangli I Nyoman Widiana mengaku telah melakukan rapat evaluasi untuk memantapkan ketahanan pangan tahun 2020. "Ketahanan pangan adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi setiap rumah tangga yang tercermin dari tersediaya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, merata dan terjangkau. Ada tiga aspek indikator ketahanan pangan yakni ketersediaan, distribusi, dan konsumsi,” sebutnya. *esa
1
Komentar