Indef: Jangan Sampai Tidak Tepat Sasaran
Soal Subsidi Ongkir di Harbolnas
JAKARTA, NusaBali
Pemerintah akan mengalokasikan anggaran Rp 500 miliar untuk subsidi ongkos kirim yang diberikan kepada UMKM yang berjualan online sebagai bentuk stimulus, pada hari belanja nasional (harbolnas) Ramadhan.
Ekonom Indef Bhima Yudistira Adhinegara menilai, subsidi ongkos kirim merupakan sitimulus yang bagus, namun pemberiannya jangan sampai tidak tepat sasaran.
"Kalau kita baca data, ada sebanyak 73 persen dari total jumlah UMKM yang masuk ke platform online itu barangnya produk impor. Kita bukan anti terhadap impor tapi ketika ada kebijakan pemerintah untuk mensubsidi ongkos kirim, jangan sampai tidak tepat sasaran. Jangan sampai mensubsidi produk impor ataupun mensubsidi platformnya,"ujar Bhima dalam diskusi Pemulihan Ekonomi untuk Sektor UMKM Nasional yang disiarkan secara virtual, seperti dilansir kompas.com, Rabu (28/4).
Menurut Bhima, sebelum ada pandemi ada beberapa platform yang memang sudah memberikan gratis ongkir. Oleh sebab itu Bhima menegaskan agar pemerintah jangan sampai tidak tepat sasaran.
"Jangan sampai tender capital platformnya, harus tetap sasaran," kata dia. Bhima mencontohkan, di Jogjakarta, sudah pernah menerapkan subsidi ongkos kirim yang merupakan kerja sama antara Pemerintah Daerah (Pemda) dengan jasa transportasi ride-hailing seperti Gojek dan Grab.
"Ini bagus dan sangat efektif karena tepat sasaran langsung ke UMKM. Jadi data UMKM yang mendapatkan bantuan ongkos kirim dikumpulkan dan diberikan bantuan, tepat sasaran kan, sebaiknya seperti ini," tutur Bhima.
Sementara itu Ketua Umum Asosiasi e-Commerce Indonesia (idEA) Bima Laga mengatakan, hingga saat ini pihaknya masih menunggu arahan pemerintah. Terlepas dari itu, pada saat ini pihaknya tengah fokus kampanye Hari Bangga Buatan Indonesia.
"Sekarang ini kita memang fokus kepada kampanyenya, kita masih menunggu arahan dari arahan pemerintah. Mengenai memang apakah pemerintah mengalokasikan apa nggak, tetapi terlepas dari pemerintah akan mengalokasikan atau tidak, kita tetap akan berfokus membuat kampanye Hari Bangga Buatan Indonesia ini," katanya dalam webinar Harbolnas: Langkah Tingkatkan Geliat Transaksi, seperti dilansir detikcom, Rabu (28/4).
Dia menjelaskan, pada Ramadan tahun ini banyak orang tidak bisa mudik. Namun, mereka ingin mengirimkan makanan atau bingkisan lain ke sanak saudara.
Dengan Hari Bangga Buatan Indonesia, hal tersebut bisa dilakukan dengan cara berbelanja secara online. Menurut Bima, langkah tersebut bisa membantu pemulihan ekonomi nasional.
"Kita fokus di Hari Bangga Buatan Indonesia, di bulan Ramadhan ini kita bisa fokus membantu pemulihan perekonomian dengan media online tersebut," ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah akan memberikan subsidi ongkir. Alokasi anggaran yang bakal dikucurkan mencapai Rp 500 miliar. *
1
Komentar