Duel Pakai Pisau dan Batu Bata, Sama-sama Sekarat
DENPASAR, NusaBali
Duel berdarah menggunakan pisau dan batu bata hingga sama-sama sekarat dan dilarikan ke rumah sakit, terjadi di depan toko sembako kawasan Jalan Kerta Negara Nomor 105 Banjar Batu Mekeem, Desa Ubung Kaja, Kecamatan Denpasar Utara, Rabu (28/4) pukul 23.30 Wita.
Kedua pelaku yang sama-sama sekarat itu adalah Muhammad Mashud, 22 (karyawan toko sembako) dan Navein, 41 (seorang warga). Informasi di lapangan, Muhammad Mashud dan Navein malam itu saling serang menggunakan senjata pisau dan batu. Belum diketahui secara pasti, apa penyebab duel berdarah tersebut. Maklum, keduanya belum diperiksa polisi karena sama-masih sekarat dalam perawatan di RSUP Sanglah, Denpasar.
Mohammad Mashud adalah pria asal Desa Batu Bintang, Kecamatan Batu Marmer, Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur yang kesehariannya bekerja di toko sembako milik keluarga Syamsul. Sedangkan Navein adalah pria asal Medan, Sumatra Utara yang tinggal di Jalan Indrajaya Nomor 30 Denpasar. Belum jelas, bagaimana hubungan antara Mashud dan Navein, sampai mereka duel berdarah di depan toko sembako menjelang tengah malam.
Kasubbag Humas Polresta Denpasar, Iptu Ketut Sukadi, mengatakan baik Mashud maupun Navei belah belum bisa dimintai keterangannya, karena sama-sama luka parah dan kini dalam perawatan di rumah sakit. Navein mengalami 8 luka sabetan benda tajam di sekujur tubuhnya, sementara Mashud menderita luka parah pada tangan kanan.
Tidak ada saksi mata yang mengetahui kronologis duel berdarah antara Mashud vs Navein malam itu. Warga sekitar baru tahu kejadian tersebut setelah Mashud dan navein sama-sama tergeletak bersimbah darah di depan toko sembako. Peristiwa ini kemudian dilaporkan ke polisi. Kemudian, polisi terjun ke lokasi untuk melakukan olah TKP, sementara kedua orang yang terluka dilarikan ke RSUP Sanglah.
Menurut Iptu Sukadi, dari lokasi TKP polisi mengamankan barang bukti berupa batu bata dan sebilah pisau dapur, yang sebelumnya digunakan sebagai senjata saling serang. “Selain itu, dari lokasi TKP juga kami a-mankan satu unit sepeda motor Honda Scoopy DK 3258 ACP beserta satu unit helm,” ujar Iptu Sukadi saat dikonfirmasi NusaBali di Denpasar, Kamis (29/4) pagi. "Sampai sat ini, keduabelah pihak belum dimintai keterangan karena mereka sama-sama dirawat. Jadi, kita juga belum bisa memastikan siapa pelaku dan siapa korban dalam peristiwat itu," imbuhnya.
Iptu Sukadi mengungkapkan, sejauh ini polisi baru mengantongi keterangan dari saksi-saksi yang melihat perkelahian. Disebutkan, salah seorang saksi bernama Bima Fajar Fahlevi mengaku awalnya melihat dua orang bergumul di pinggir jalan depan toko sembako. Salah satunya dikenali oleh saksi Bima Fajar adalah karyawan toko sembako di TKP, yakni Mashud.
Sedangkan keterangan saksi lainnya bernama Budiarto, 36, mengatakan mengetahui adanya peristiwa perkelahian berdarah malam itu setelah mendengar teriakan minta tolong. Karena mendengar teriakan itu, pria berusia 36 tahun asal Dusun Gesangan, Desa Puger Kulon, Kecamatan Puger, Kabupaten Jember, Jawa timur ini pun langsung bergegas menuju ke lokasi TKP.
Sesampainya di lokasi TKP, saksi Budiarto melihat seorang lelaki tak dikenal tersungkur besimbah darah. Belakangan, orang tak dikenal yang bersimbah daeah itu diketahui bernama Navein, pria berusia 41 tahun asal Medan, Sumatra Utara yang tinggal di Jalan Indrajaya Nomor 30 Denpasar.
Selain itu, saksi Budiarto juga melihat seorang pria lainnya juga tergeletak bersimbah darah. Pria bersimbah darah ini dikenal oleh saksi Budiarto dengan panggilan Uud, yang tak lain adalah karyawan toko sembako setempat yang bernama Muhammad Mashud. Konon, saat itu Mashud sedang mengambil bongkahan batu bata hendak menghajar Navein.
"Melihat hal itu, saksi Budiarto meminta kepada Uud (panggilan Mashud, Red) untuk tidak memukul Navein sudah tak berdaya. Lalu, Uud melepas batu bata di tangannya dan akhirnya duduk. Lalu, saksi Budiarto memanggil pemilik toko sembako bernama Syamsul (majikan dari Mashud)," papar Iptu Sukadi.
Sementara itu, seorang warga di sekitar lokasi TKP mengatakan insiden berdarah antara Mashud vs Navein malam itu diawali dengan peristiwa perampokan. “Informasinya, karyawan toko sembako (Mashud) dirampok di tokonya yang dijadikan tempat tinggal. Jadi, karyawan toko ini membela diri karena dirampok,” ujar pria yang enggan namanya dikorankan ini di lokasi TKP, Kamis kemarin.
Pria ini mengaku kenal dengan Mashud sebagai karyawan di toko sembako kawasan Jalan Kerta Negara Nomor 105 Banjar Batu Mekeem, Desa Ubung Kaja yang jadi lokasi TKP duel berdarah. “Mas Uud (Mashud) tinggal langsung di toko sembako tersebut bersama satu orang lainnya bernama Riri. Tapi, saat kejadian Riri tak ada di lokasi," katanya.
Sayangnya, pemilik toko sembako, Syamsul, belum berhasil dimintai konfirmasinya. Saat didatangi di lokasi TKP, Kamis kemarin, toko sembako tersebut tampak tutup. Di depan toko juga dipasangi garis polisi. *pol
1
Komentar