Peserta asal Gianyar Juarai Lomba Mixologi Arak Se Bali
Koster: Lomba Memotivasi Perajin Arak Kembangkan Produknya
AMLAPURA, NusaBali
Peserta asal Gianyar, Agus Herman Suar Hermato, dinobatkan sebagai juara Lomba Mixologi Arak Bali HUT ke-48 PDIP dengan skor 186 setelah dalam final menyisihkan lawan-lawannya dari sembilan kabupaten/kota se-Bali.
Lomba bertempat di Objek Wisata Taman Sukasada Ujung, Banjar Ujung Pesisi, Desa Tumbu, Kecamatan/Kabupaten Karangasem, Sabtu (1/5) sore.
Lomba putaran final ini melibatkan 27 peserta dari sembilan kabupaten/kota se-Bali yang merupakan hasil seleksi masing-masing kabupaten/kota. Tiap kabupaten/kota mengikutkan 3 peserta dalam grand final yang berlangsung sejak pagi hingga sore kemarin.
Lima dewan juri yang memberikan penilaian dalam kegiatan bertema ‘Berkepribadian dalam Berbudaya, Memantapkan Implementasi Nangun Sat Kerthi Loka Bali’ ini, yakni I Gede Ngurah Udayana, I Nyoman Sura, Firman Sinaga dan Agus Budi.
Setiap peserta hanya diberikan kesempatan menampilkan inovasinya dengan waktu 10 menit, masing-masing 2 menit mempersiapkan bahan-bahan sambil mempresentasikan ramuan arak yang akan dibuat, 6 menit mencampur bahan arak dengan aneka buah, dan 2 menit membersihkan meja, selanjutnya menyuguhkan hasil ramuan arak Bali tersebut ke dewan juri.
Sebanyak 27 peserta bersaing ketat, sehingga skor kemenangan hanya beda tipis. Juara I Agus Herman Suar Hermato dari Gianyar skor 186, disusul juara II I Ketut Rudy Pangestu dari Buleleng skor 173, juara III I Gede Basudewa Krisna Virgantara dari Denpasar skor 168, juara favorit I Kadek Erik Andika Putra dari Jembrana skor 149, dan juara harapan Kadek Adi Mahendra dari Gianyar skor 146.
Para peserta yang ambil bagian dalam lomba ini merupakan bartender berpengalaman. Sehingga penampilannya meyakinkan. Itulah sebabnya, dewan juri sangat ketat memberikan penilaian, karena persaingannya begitu sengit. "Persaingannya sangat ketat di setiap tahapan. Mulai dari penampilan, keterampilan, cara meramu dan lain-lain," jelas Koordinator Dewan Juri, I Gede Ngurah Udyana.
Juara I berhak atas uang pembinaan Rp 15 juta, juara II Rp 12,5 juta, juara III Rp 7,5 juta, juara favorit dan juara harapan masing-masing Rp 2 juta.
Kemarin penyerahan trofi dan hadiah uang pembinaan baru dilakukan secara simbolis oleh panitia. Nantinya para pemenang diundang di puncak HUT ke-48 PDIP dan secara resmi akan menerima trofi dan hadiah uang pembinaan.
Koordinator Lomba Mixologi Arak Bali, I Made Ramia Adnyana mengapresiasi semua peserta begitu antusias untuk menjadi yang terbaik. "Pesertanya memang bartender profesional, makanya dewan juri sangat ketat menentukan pemenangnya," katanya.
Sedangkan dipilihnya Taman Soekasada Ujung sebagai lokasi diselenggarakannya Grand Final Lomba Mixologi Arak Bali ini karena memiliki nilai historis yang sangat luar biasa. Selain itu, Arak Bali juga merupakan salah satu peninggalan yang harus dilestarikan. Sehingga melalui kegiatan ini pihaknya berharap bisa memberikan manfaat bagi masyarakat umum terutama para petani arak.
Sementara Ketua DPD PDIP Bali, Wayan Koster usai membuka acara mengatakan dengan adanya lomba secara tidak langsung memotivasi perajin arak tradisional untuk mengembangkan produksinya. Disinggung adanya produksi arak fermentasi yang berbahan gula yang merupakan produksi arak tradisional, Wayan Koster merespons akan segera ditertibkan sesuai Perda Nomor 01 tahun 2020 tentang Tata Kelola Minuman Fermentasi dan atau Destilasi Khas Bali.
"Kami segera menertibkan arak fermentasi berbahan gula, itu merugikan petani. Nanti kami melakukan penertiban berdasarkan perda dan berkoordinasi dengan kepolisian," jelas Koster yang juga Gubernur Bali ini. *k16
Komentar