Impor Daging Kerbau India ke RI Mandek
JAKARTA, NusaBali
Kementerian Perdagangan (Kemendag) khawatir daging kerbau beku yang diimpor dari India mandek masuk RI.
Sebab, kondisi negara tersebut sedang genting. Dapat diketahui India sedang mengalami tsunami COVID-19. Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Syailendra mengatakan semestinya pada Mei ini akan masuk daging kerbau beku India sebanyak 10.024 ton.
"Di Mei itu sekitar 10.024 ton. Nah ini yang memang belum masuk semua ini barang. Apalagi sekarang di India lagi kondisi seperti ini, kita agak ketar-ketir juga nih, masuk juga nggak barang ini?" kata dia dalam webinar yang tayang di saluran YouTube Seknas Media Channel, seperti dilansir detikcom, Senin (3/5).
Kalaupun daging kerbau tersebut masuk ke Indonesia, dia menjelaskan harus diyakinkan bahwa produk tersebut aman. Tapi kembali dia menerangkan belum melihat perkembangan atas pengirim daging kerbau tersebut.
"Nah ini 10.024 ton yang harusnya masuk di Mei ini terus terang saja belum kita lihat perkembangannya," sebutnya.
Sementara daging kerbau India yang sudah masuk ke Indonesia ada sekitar 2.550 ton. Terlepas dari situasi yang terjadi saat ini, dia memastikan bahwa akan ada lagi daging kerbau India yang masuk ke Indonesia sebelum Hari Raya Idul Fitri.
"Dijamin sebelum hari raya akan ada masuk lagi. Jadi ini impor daging kerbau itu sudah masuk 2.550 sebelumnya, tetapi yang 10.024 belum," tambah Syailendra.
Sementara Perum Bulog yang mendapatkan penugasan impor tersebut mengatakan telah menunda impor daging kerbau beku asal India tersebut.
Menurut Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (Buwas) opsi menunda impor dipilih demi mencegah penyebaran COVID-19 yang saat ini tengah meningkat tajam di India.
"Kontrak (dengan India) ada 26.000 ton (daging kerbau beku) tapi kita hold, karena situasinya situasi COVID-19 India, yang sebenarnya mau datang Mei-Juni ini, tapi sementara kita hold, jangan sampai nanti timbul image lagi membawa virus COVID-19," ujar Buwas dalam acara Launching Penjualan Daging Beku Online di Kantor Pusat Perum Bulog, Jakarta Selatan, Senin (26/4). *
1
Komentar