Jadi Pelapis Gede Saka, Aditya Permana Kian Bagus
DENPASAR, NusaBali
Kualitas pebalap pelapis Aditya Permana semakin bagus, usai diberi kesempatan lebih lama menjajal sirkuit dengan motor barunya.
Aditya dipersiapakan sebagai pembalap pengganti dan kini rutin berlatih di Lapangan Tengkudak, Tabanan. "Aditya Permana ini sebenarnya pembalap pengganti. Hal itu karena pebalap utama, Made Gede Sadhu Saka Bakti mengalami cidera pada akhir 2020. Meski cidera tulang pahanya mulai berangsur angsur pulih, tapi saya lihat perkembangan pebalap pelapis Aditya semakin bagus," kata pelatih Balap Motor Bali, Rofiq, Selasa (4/5).
Menurut Rofiq, untuk yang cidera memang sudah pulih kembali. Tapi diakui belum begitu maksimal. Calon penggantinya tambah istimewa di atas motor barunya. Namun masih ada waktu untuk membuktikan siapa yang benar-benar berhak mewakili Bali pada PON XX/2021 di Papua.
“Dari sekarang, PON kurang lima bulan lagi. Progres atlet jadi acuan kami untuk memberangkatkan. Prestasi Aditya Permana cukup bagus. Dan sudah mulai latihan bareng bersama pebalap PON Bali lainnya, I Gusti Ngurah Diva Ismayana,”kata Rofiq.
Menurutnya, jika Gede Saka benar-benar tidak fit menjelang PON akibat cedera, maka bias digantikan Aditya Permana. Namun untuk itu harus ditunggu saja pastinya. Rofiq berharap Gede Saka bisa pulih normal.
Menurut Rofiq, dengan curah hujan yang berkurang, Sirkuit Tengkudak semakin nyaman dan leluasa dipakai tempat latihan. Latihan normal pun sudah dilakukan sejak beberapa waktu lalu. Sedangkan latihan rutin tiap Selasa, Kamis, Sabtu dan Minggu.
“Jadi, total dalam satu bulan pebalapnya menjalani proses latihan sebanyak 16 kali. Selain naik motor, latihan fisik juga rutin dilakukan. Sehingga hingga lima bulan ke depan minimal dapat menjalani latihan 80 kali latihan,”kata Rofiq.
Sebab, di balap motor itu tidak ada istilah hari libur. Begitu tidak latihan di airkuit, pasti diselingi latihan fisik. Fisik bisa naik sepeda gayung, atau lari bolak balik di sekitar pinggir pantai. Semua ini untuk menjaga agar fisik selalu prima. Jadi kalau ditotal jumlah latihan naik motor di Sirkuit dan latihan fisik itu ada sekitar 130 kali lagi. Mengingat, di sela - sela tidak naik motor di Sirkuit, fisik selalu konsisten di jaga.*dek
Komentar