29 Pimpinan OPD Diterjunkan ke Kecamatan Buleleng
Jadi Koordinator Vaksinasi, Cek Kesiapan Sarpras dan Data Sasaran
Dalam sehari, di 29 desa/kelurahan di Kecamatan Buleleng masing-masing menyasar 200 orang sasaran vaksinasi.
SINGARAJA, NusaBali
Sebanyak 29 pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) mendapat tugas sebagai koordinator vaksinasi di 29 desa/kelurahan di Kecamatan Buleleng. Puluhan pimpinan OPD mulai melakukan pengecekan di desa/kelurahan yang akan menjadi tanggungjawabnya. Terutama soal kesiapan sarpras penunjang pelaksanan vaksinasi 50.000 dosis yang akan dimulai hari ini Selasa (5/5).
Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng Gede Suyasa ditemui Selasa (4/5) sore kemarin di depan kantornya menjelaskan hal krusial yang harus dipertimbangkan adalah ketersediaan wifi di tempat vaksinasi. Seluruh sasaran vaksinasi datanya akan terekam langsung melalui aplikasi Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) untuk mendapatkan sertifikat vaksinasi.
“Pimpinan OPD yang mengkoordinir nanti vaksinasi di desa. Mulai sarana yang digunakan baik tempat, komputer, wifi, termasuk kesiapan data desa/kelurahan berapa jumlah penduduknya yang berusia 40 ke atas yang akan divaksin. Siapa yang dihadirkan di hari pertama, semuanya dikoordinasikan hari ini (Selasa,red),” ucap Suyasa yang juga Sekda Buleleng ini.
Selain itu dalam pelaksanaan vaksin tambahan 50.000 dosis merk Astrazeneca ini sudah diskemakan Dinas Kesehatan akan dituntaskan dalam waktu 10 hari. Target itu pun mendahului target yang ditetapkan Provinsi Bali dari tanggal 5-19 Mei mendatang.
Dalam sehari di 29 desa/kelurahan di Kecamatan Buleleng masing-masing menyasar 200 orang sasaran, dengan mengerahkan vaksinator yang ada. “Sisa waktu nanti akan dilakukan pemetaan kembali. Jadi kalau ada selisih jumlah vaksin dengan sasaran tidak boleh dihabiskan. Nanti akan ada pemetaan kembali apakah akan disuntikkan warga desa/kelurahan setempat menyasar usia yang lebih muda atau ada skema lain,” imbuh mantan Kepala Bappeda Buleleng ini.
Sementara itu perkembangan kasus Covid-19 di Buleleng masih berfluktuatif. Satgas mencatatkan 24 kasus konfirmasi baru. Pasien baru itu tersebar sebanyak 7 orang dari Kecamatan Kubutambahan, 5 orang masing-masing dari Kecamatan Buleleng dan Kecamatan Banjar, 3 orang dari Kecamatan Sawan, 2 orang dari Kecamatan Sukasada dan 1 orang masing-maisng dari Kecamatan gerokgak dan Kecamatan Busungbiu.
Sedangkan pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh sebanyak 11 orang. Lima orang diantaranya dari Kecamatan Buleleng, 4 orang dari Kecamatan Kubutambahan, 1 orang masing-masing dari Kecamatan Seririt dan Kecamatan Sukasada. Disisi lain kasus kematian pasien Covid-19 kembali terjadi. Sebanyak 3 pasien dinyatakan meninggal dunia usai terkonfirmasi positif Covid-19.
Perkembangan kasus Covid-19 di Buleleng hingga Selasa kemarin membuat jumlah kasus konfirmasi kumulatif bertambah menjadi 3.659 orang. Namun 3.318 orang diantaranya dinyatakan sembuh, 149 orang meninggal dunia dan menyisakan 189 orang pasien positif. *k23
Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng Gede Suyasa ditemui Selasa (4/5) sore kemarin di depan kantornya menjelaskan hal krusial yang harus dipertimbangkan adalah ketersediaan wifi di tempat vaksinasi. Seluruh sasaran vaksinasi datanya akan terekam langsung melalui aplikasi Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) untuk mendapatkan sertifikat vaksinasi.
“Pimpinan OPD yang mengkoordinir nanti vaksinasi di desa. Mulai sarana yang digunakan baik tempat, komputer, wifi, termasuk kesiapan data desa/kelurahan berapa jumlah penduduknya yang berusia 40 ke atas yang akan divaksin. Siapa yang dihadirkan di hari pertama, semuanya dikoordinasikan hari ini (Selasa,red),” ucap Suyasa yang juga Sekda Buleleng ini.
Selain itu dalam pelaksanaan vaksin tambahan 50.000 dosis merk Astrazeneca ini sudah diskemakan Dinas Kesehatan akan dituntaskan dalam waktu 10 hari. Target itu pun mendahului target yang ditetapkan Provinsi Bali dari tanggal 5-19 Mei mendatang.
Dalam sehari di 29 desa/kelurahan di Kecamatan Buleleng masing-masing menyasar 200 orang sasaran, dengan mengerahkan vaksinator yang ada. “Sisa waktu nanti akan dilakukan pemetaan kembali. Jadi kalau ada selisih jumlah vaksin dengan sasaran tidak boleh dihabiskan. Nanti akan ada pemetaan kembali apakah akan disuntikkan warga desa/kelurahan setempat menyasar usia yang lebih muda atau ada skema lain,” imbuh mantan Kepala Bappeda Buleleng ini.
Sementara itu perkembangan kasus Covid-19 di Buleleng masih berfluktuatif. Satgas mencatatkan 24 kasus konfirmasi baru. Pasien baru itu tersebar sebanyak 7 orang dari Kecamatan Kubutambahan, 5 orang masing-masing dari Kecamatan Buleleng dan Kecamatan Banjar, 3 orang dari Kecamatan Sawan, 2 orang dari Kecamatan Sukasada dan 1 orang masing-maisng dari Kecamatan gerokgak dan Kecamatan Busungbiu.
Sedangkan pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh sebanyak 11 orang. Lima orang diantaranya dari Kecamatan Buleleng, 4 orang dari Kecamatan Kubutambahan, 1 orang masing-masing dari Kecamatan Seririt dan Kecamatan Sukasada. Disisi lain kasus kematian pasien Covid-19 kembali terjadi. Sebanyak 3 pasien dinyatakan meninggal dunia usai terkonfirmasi positif Covid-19.
Perkembangan kasus Covid-19 di Buleleng hingga Selasa kemarin membuat jumlah kasus konfirmasi kumulatif bertambah menjadi 3.659 orang. Namun 3.318 orang diantaranya dinyatakan sembuh, 149 orang meninggal dunia dan menyisakan 189 orang pasien positif. *k23
Komentar