Tak Ada Panen Melimpah, CAS Kosong

Sebab, hasil panen seperti cabai dan bawang merah langsung didistribusikan ke pasar, sehingga tidak ada yang disimpan.

“Tujuan awal pembangunan CAS untuk menampung produksi cabai dan bawang merah oleh petani ketika over panen. Kemudian, akan dilepas jika ada kenaikan harga agar ada kestabilan harga. Karena panen di masyarakat minus, sudah terserap langsung oleh pasar saat ini. Jadi tidak menyimpan di CAS,” kata Dirut Perumda Pasar Mangu Giri Sedana I Made Sukantra, usai mengikuti rapat dengan Komisi III DPRD Badung, beberapa waktu lalu.

Sukantra menyebut, CAS saat ini dalam keadaan kosong, karena tidak ada cabai maupun bawang merah yang distok. Namun, Sukantra mengaku CAS tetap akan difungsikan dengan baik. “Saat ini bisa dibilang CAS kosong. Akan tetapi kami punya unit agro. Unit agro inilah yang mengelola CAS. Unit agro langsung membeli produk-produk masyarakat. Kalau memang dibutuhkan, akan langsung didistribusikan ke pasar. Kalau overload, disimpan di CAS,” jelas Sukantra.

Dikatakan, untuk volume penampungan di CAS mampu menyimpan hasil produksi sebanyak 32 ton. Sukantra membeberkan, penyimpanan di CAS berbeda dengan di freezer, karena stoknya harus dikeluarkan sekaligus. “Kalau di freezer, bisa ambil 1 kilogram, 2 kilogram. Tapi kalai di CAS tidak bisa. Harus dilepas semuanya,” beber Sukantra.

Sementara, mengantisipasi gejolak harga, Sukantra pun mengaku tetap mencari jalan keluar, yakni berkoordinasi dengan beberapa wilayah untuk suplai cabai dan bawang. Seperti menjajaki komunikasi dengan Bangli, Bima, Probolinggo, dan Brebes. Namun, saat ini di daerah-daerah itu juga tidak ada over panen.

“Khusus ke Probolinggo, kami sudah hadir langsung ke sana. Sempat mengagendakan ke Bima sebelum Galungan, tapi kalau tidak salah di daerah itu masih ada bencana, sehingga kami batalkan ke situ,” tandasnya. *ind