Desa Dauh Peken Bentuk Relawan Penjemput Warga Malas Divaksin
TABANAN, NusaBali
Desa Dauh Peken, Kecamatan Tabanan, Tabanan, membentuk relawan untuk menyukseskan pelaksanaan vaksinasi Covid-19.
Relawan ini bertugas untuk menjemput warga yang malas atau tidak mau divaksin cegah Covid-19. Relawan ini juga bertugas memberikan edukasi kepada masyarakat agar tak sampai takut disuntik untuk divaksinasi.
Perbekel Desa Dauh Peken I Komang Sanayasa mengatakan pembentukan relawan tersebut merupakan salah satu upaya penting untuk memaksimalkan pelayanan vaksinasi oleh pemerintah kepada masyarakat di Desa Dauh Peken. Relawan ini terdiri dari sejumlah pecalang dan anggota linmas yang bertugas di masing-masing banjar. "Kami bentuk relawan ini agar seluruh warga tercover vaksinasi," tegasnya, Senin (10/5).
Dikatakan, relawan tersebut ditempatkan pada masing-masing posko pelayanan vaksinasi. Di Desa Dauh Peken, Kecamatan Tabanan dibentuk enam posko pelayanan vaksinasi bertempat di masing-maisng balai banjar. Setiap posko ditempatkan tiga relawan. Total relawan yang ditugaskan 18 orang. "Dengan tugas relawan ini, mudah-mudahan tak ada masyarakat yang sampai tidak mau divaksinasi," katanya.
Jelas Sanayasa, tugas lain dari relawan yang dibuat adalah memberikan edukasi kepada masyarakat sebelum pelaksanaan vaksinasi digelar. Tujuannya, agar masyarakat merasa nyaman dan tidak takut ketika disuntik vaksinasi. Edukasi yang dilakukan wajib dijalankan, antara lain guna mengantisipasi masyarakat tak takut disuntik hingga tensinya naik. "Relawan ini juga memiliki tugas mengatur pelaksanaan vaksinasi di tiap posko agar tak sampai berkerumun," tegasnya.
Dia menambahkan vaksinasi di Desa Dauh Peken akan berlangsung selama tiga hari, 10 - 12 April 2021 dengan sasaran 9.684 orang. Bagi masyarakat belum divaksinasi pada tanggal tersebut, dijadwalkan kembali usai Hari Raya Idul Fitri. "Kami berharap vaksin lancar dikirim sehingga target sasaran vaksinasi bisa terpenuhi," imbuhnya.
Pelaksanaan vaksinasi di Desa Dauh Peken, Kecamatan Tabanan, dipantau langsung Wakil Bupati Tabanan I Made Edi Wirawan. Pelaksanaan vaksinasi di desa ini serentak atau bersamaan dengan vaksinasi di Desa Kukuh, Kecamatan Marga, Desa Gunung Salak, Kecamatan Selemadeg Timur, dan di Desa Pujungan Kecamatan Pupuan.
Pelaksanaan vaksinasi massal tersebut memang getol dilakukan Pemkab Tabanan sejalan dengan Provinsi Bali. Pemprov Bali sudah mengalokasikan vaksin Covid-19 sebanyak 50.000 dosis jenis astrazeneca untuk Tabanan. Vaksinasi dijalankan di Tabanan berbasis banjar dengan pelaksanaan secara gotong royong.
Saat meninjau pelaksanaan vaksinasi, Wabup Edi Wirawan mengatakan vaksinasi massal sudah dilakukan Tabanan sejak bulan lalu. Dimulai dari kawasan yang diproyeksi zona hijau meliputi Desa Jatiluwih, Kecamatam Penebel, Desa Beraban, Kecamatan Kediri dan Desa Candikuning Kecamatan Baturiti. "Sekarang (kemarin,Red) kami laksanakan di Desa Kukuh, Desa Gunung Salak, Desa Dauh Peken, dan Desa Pujungan secara massal," tegasnya.
Dia berpesan kepada masyarakat yang sudah divaksin jangan abai terhadap protokol kesehatan Covid-19. Karena vaksin ini bukan sebagai obat penyembuh virus, kekuatannya bisa menjaga imun tubuh hanya 75 persen. Untuk itu protocol kesehatan tetap dijalankan meskipun sudah divaksin.
Dari sisi petugas, kata Wabup Edo Wirawan, sosialiasi terus digencarkan supaya masyarakat tak takut divaksin. Karena dari pengalaman sebelumnya banyak masyarakat takut divaksin. Begitu dipaksakan untuk vaksin, banyak masyarakat mengalami tensi tinggi yang berujung ke penundaan vaksinasi Covid-19. "Jadi sosialisasi harus lebih gencar. Ini mengantisipasi masyarakat tidak takut atau tegang saat divaksin," pesan Wabup Edi Wirawan. *des
Perbekel Desa Dauh Peken I Komang Sanayasa mengatakan pembentukan relawan tersebut merupakan salah satu upaya penting untuk memaksimalkan pelayanan vaksinasi oleh pemerintah kepada masyarakat di Desa Dauh Peken. Relawan ini terdiri dari sejumlah pecalang dan anggota linmas yang bertugas di masing-masing banjar. "Kami bentuk relawan ini agar seluruh warga tercover vaksinasi," tegasnya, Senin (10/5).
Dikatakan, relawan tersebut ditempatkan pada masing-masing posko pelayanan vaksinasi. Di Desa Dauh Peken, Kecamatan Tabanan dibentuk enam posko pelayanan vaksinasi bertempat di masing-maisng balai banjar. Setiap posko ditempatkan tiga relawan. Total relawan yang ditugaskan 18 orang. "Dengan tugas relawan ini, mudah-mudahan tak ada masyarakat yang sampai tidak mau divaksinasi," katanya.
Jelas Sanayasa, tugas lain dari relawan yang dibuat adalah memberikan edukasi kepada masyarakat sebelum pelaksanaan vaksinasi digelar. Tujuannya, agar masyarakat merasa nyaman dan tidak takut ketika disuntik vaksinasi. Edukasi yang dilakukan wajib dijalankan, antara lain guna mengantisipasi masyarakat tak takut disuntik hingga tensinya naik. "Relawan ini juga memiliki tugas mengatur pelaksanaan vaksinasi di tiap posko agar tak sampai berkerumun," tegasnya.
Dia menambahkan vaksinasi di Desa Dauh Peken akan berlangsung selama tiga hari, 10 - 12 April 2021 dengan sasaran 9.684 orang. Bagi masyarakat belum divaksinasi pada tanggal tersebut, dijadwalkan kembali usai Hari Raya Idul Fitri. "Kami berharap vaksin lancar dikirim sehingga target sasaran vaksinasi bisa terpenuhi," imbuhnya.
Pelaksanaan vaksinasi di Desa Dauh Peken, Kecamatan Tabanan, dipantau langsung Wakil Bupati Tabanan I Made Edi Wirawan. Pelaksanaan vaksinasi di desa ini serentak atau bersamaan dengan vaksinasi di Desa Kukuh, Kecamatan Marga, Desa Gunung Salak, Kecamatan Selemadeg Timur, dan di Desa Pujungan Kecamatan Pupuan.
Pelaksanaan vaksinasi massal tersebut memang getol dilakukan Pemkab Tabanan sejalan dengan Provinsi Bali. Pemprov Bali sudah mengalokasikan vaksin Covid-19 sebanyak 50.000 dosis jenis astrazeneca untuk Tabanan. Vaksinasi dijalankan di Tabanan berbasis banjar dengan pelaksanaan secara gotong royong.
Saat meninjau pelaksanaan vaksinasi, Wabup Edi Wirawan mengatakan vaksinasi massal sudah dilakukan Tabanan sejak bulan lalu. Dimulai dari kawasan yang diproyeksi zona hijau meliputi Desa Jatiluwih, Kecamatam Penebel, Desa Beraban, Kecamatan Kediri dan Desa Candikuning Kecamatan Baturiti. "Sekarang (kemarin,Red) kami laksanakan di Desa Kukuh, Desa Gunung Salak, Desa Dauh Peken, dan Desa Pujungan secara massal," tegasnya.
Dia berpesan kepada masyarakat yang sudah divaksin jangan abai terhadap protokol kesehatan Covid-19. Karena vaksin ini bukan sebagai obat penyembuh virus, kekuatannya bisa menjaga imun tubuh hanya 75 persen. Untuk itu protocol kesehatan tetap dijalankan meskipun sudah divaksin.
Dari sisi petugas, kata Wabup Edo Wirawan, sosialiasi terus digencarkan supaya masyarakat tak takut divaksin. Karena dari pengalaman sebelumnya banyak masyarakat takut divaksin. Begitu dipaksakan untuk vaksin, banyak masyarakat mengalami tensi tinggi yang berujung ke penundaan vaksinasi Covid-19. "Jadi sosialisasi harus lebih gencar. Ini mengantisipasi masyarakat tidak takut atau tegang saat divaksin," pesan Wabup Edi Wirawan. *des
1
Komentar