Pemkab Tak Ubah Nama Kota Gianyar
GIANYAR, NusaBali
Pemkab Gianyar tidak tertarik mengubah nama Kota Gianyar yang telah menjadi nama ibu kota Kabupaten Gianyar.
Sebagaimana belakangan ini, wacana perubahan nama ibu kota santer terjadi di Kabupaten Bangli. Bupati Gianyar I Made Agus Mahayastra menilai nama Kota Gianyar sudah berdasarkan sejarah yang diperdakan. ‘’Oleh karena itu, nama ‘Kota Gianyar’ tidak perlu diubah. "Ibu kota Gianyar kan sudah Gianyar, tetap Gianyar. Itu sejarah," jelas Bupati Mahayastra saat dikonfirmasi, Selasa (11/5).
Menurut Bupati asal Desa Melinggih, Kecamatan Payangan ini, terpenting adalah bagaimana mempopulerkan nama Gianyar hingga layak dikunjungi. Kota Gianyar yakni sebagai kota pusaka, kuliner, kebudayaan, ramah anak, dan ramah keluarga. ‘’Kalau nama gak usah berubah. Karena seribu kali pun nama wilayah berubah, jika gak ada perubahan pembangunan, tidak akan ada guna," tegasnya.
Sementara itu, dikutip dari situs resmi Pemkab Gianyar, Sejarah Kota Gianyar ditetapkan dengan Perda Gianyar Nomor 9 Tahun 2004, tanggal 2 April 2004 tentang Hari jadi Kota Gianyar. Dalam perda ini, tertuang pada 19 April 1771, ketika Gianyar dipilih menjadi nama sebuah keraton (kini Puri Agung Gianyar,Red) atau istana dengan raja Ida Dewa Manggis Sakti. Kala itu, sebuah kerajaan yang berdaulat dan otonom telah lahir serta ikut pentas dalam percaturan kekuasaan kerajaan-kerajaan di Bali. Keraton/Puri Agung Gianyar berfungsi dengan syarat sekala-niskala, jatuh pada 19 April 1771. Tanggal itu pula tonggak sejarah yang telah dibangun oleh raja (Ida Anak Agung) Gianyar I Ida Dewata Manggis Sakti.
Kepemimpinan Bupati Kepala Daerah Tingkat II pertama kalinya dimulai pada tahun 1960. Bupati pertama di Dati II Gianyar adalah Tjokorda Ngurah (1960-1963). Bupati berikutnya drh Tjokorda Anom Pudak (1963-1964) dan Bupati I Made Sayoga, BA (1964-1965). Ketika dilaksanakannya Undang-Undang Nomor 18 tahun 1965, maka DATI II diubah dengan nama Kabupaten DATI II. Kemudian disempurnakan dengan dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 5 tahun 1974 yang menggantikan nama Kabupaten. Kepala daerahnya tetap disebut bupati.
Sejak tahun 1950 sampai sekarang yang hampir lima dasawarsa lebih telah tercatat sebelas orang Kepala Pemerintahan/Bupati Gianyar yaitu: AA Gde Raka (1950-1960), Tjokorde Ngurah (1960-1963), drh Tjokorde Dalem Pudak (1963-1964), I Made Sayoga (1964-1965), Bupati I Made Kembar Kerepun (1965-1969), Bupati AA Gde Putra SH (1969-1983), Bupati Tjokorda Raka Dherana SH (1983-1993), Bupati Tjokorda Gde Budi Suryawan SH (1993-2003), Bupati AAG Agung Bharata, SH (2003-2008), 10) Dr Ir Tjokorda Gde Oka Arta Ardhana Sukawati MSi (2008-2013) dan 11) AAG Agung Bharata SH (2013-2018). Bupati Gianyar kini periode 2018-2023, Made Mahayastra. *nvi
1
Komentar