Terdampak Pandemi, Omzet Pedagang di Jalur Shortcut Titik 5–6 Anjlok
SINGARAJA, NusaBali
Dampak pandemi Covid-19 juga dirasakan oleh sejumlah pedagang yang ada di tempat peristirahatan atau persinggahan di jalur shortcut Denpasar - Singaraja.
Hingga saat ini hampir semua pedagang di lokasi tersebut mengalami penurunan penjualan sejak pandemi, akibat kunjungan yang berkurang.
Hal ini seperti yang diceritakan salah seorang pemilik warung bakso ikan tuna bernama Kadek Dwika, di jalur Shortcut titik 5-6 di wilayah Desa Wanagiri, Kecamatan Sukasada, Buleleng.
Dwika memulai usaha tersebut dari awal 2019. Sebelum pandemi dirinya menghabiskan sekitar 2 kilogram hingga 3 kilogram daging ikan tuna untuk bakso per hari. Namun kini saat pandemi Covid-19, sekitar 10 kilogram daging tuna baru habis dalam waktu minimal seminggu bahkan lebih.
Menurut Dwika, sebelum pandemi para pengunjung yang singgah begitu ramai tanpa mengenal hari. Akan tetapi semenjak pandemi semua turun drastis, dan hanya ramai pada hari tertentu seperti hari Minggu serta di awal bulan.
Alhasil, pendapatan yang diperoleh menurun drastis, hanya berkisar Rp 200 ribu dalam sehari. Sedangkan, sebelum pandemi bisa mencapai Rp 500 ribu sehari. “Pendapatan saat ini benar-benar berkurang, akibat pandemi Covid-19 ini,” ucap Dwika, Sabtu (15/5) siang.
Hal serupa juga dirasakan salah seorang penjual makanan ketupat sate dan rawon di lokasi berbeda, bernama Kadek Yuli. Menurut Yuli, pendapatan yang berkurang ini lantaran adanya penurunan pengunjung akibat pandemi Covid-19.
Sebelum pandemi, dalam sehari dirinya bisa menghabiskan 5 kilogram sampai 10 kilogram daging. Kini semenjak adanya penurunan pengunjung, dalam sehari hanya menghabiskan 3 kilogram, itupun tidak habis terjual.
“Kalau soal pendapatan jelas menurun soalnya tidak seramai sebelum pandemi, sehari kadang tidak habis. Memang kondisi saat ini seperti itu, kami sebagai pedagang kecil hanya berharap semoga kondisi segera membaik,” kata Yuli. *mz
1
Komentar