DPD PDIP Bali Kocok Ulang Kepengurusan
Dewa Jack Diplot Menjadi Bendahara DPD PDIP Bali
Tiga jabatan strategis di DPD PDIP Bali sudah lama kosong pasca ditinggalkan I Made Gianyar, I Kadek Diana, dan I Wayan Sutena
DENPASAR, NusaBali
DPD PDIP Bali mengajukan kocok ulang dan pengisian posisi, menyusul banyaknya kursi kepengurusan DPD PDIP 2019-2024 yang kosong karena berbagai sebab. Kocok ulang kursi kepengurusan DPD PDIP Bali ini menyasar sejumlah jabatan strategis.
Sumber NusaBali di lingkaran PDIP menyebutkan, keputusan kocok ulang kepengurusan ini sudah diputuskan dalam rapat DPD PDIP yang ‘diperluas’ di Kantor DPD PDIP Bali, Jalan Banteng Baru Niti Mandala Denpasar, 9 Mei 2021 lalu. Dalam rapat tersebut, diinstruksikan tidak boleh ada yang memberikan komentar soal hasil rapat maupun berkomentar di media.
"Diputuskan untuk dilakukan kocok ulang jabatan, ada juga pengisian kursi kosong karena pejabat sebelumnya meninggal. Seperti Pak Wayan Sutena yang meninggal dunia, jabatannya selama ini kosong dan segera akan diisi. Sisanya, kocok ulang posisi," ujar sumber yang wanti-wanti namanya tidak ditulis di koran ini, Minggu (16/5).
Sumber tadi mengatakan, sejumlah jabatan strategis di DPD PDIP Bali juga bakal dikocok ulang. "Karena kocok ulang, ya nomenklatur jabatan mengalami perubahan. Kita tidak dibolehkan menyampaikan hasil rapat di media. Hanya Ketua DPD PDIP Bali (Wayan KJoster, Red) dan Sekretaris DPD PDIP (I Gusti Ngurah Jaya Negara) yang boleh memberikan keterangan kepada media," ujar kader senior PDIP ini.
Sementara, data yang diperoleh NusaBali, ada 3 kursi kepengurusan DPD PDIP Bali yang kosong ditinggalkan empunya, karena berbagai hal. Pertama, jabatan Wakil Ketua Bidang Kaderisasi dan Ideologi DPD PDIP Bali, yang kosong setelah I Made Gianyar (Bupati Bangli kala itu) dipecat induk partai karena membelot di Pilkada Bangli 2020.
Made Gianyar yang sempat dua periode dipercaya partainya menjabat Bupati Bangli (2010-2015, 2016-2021), dipecat PDIP karena membela sang adik, I Made Subrata, yang maju sebagai Calon Bupati Bangli dari Golkar di Pilkada 2020. Padahal, PDIP mengusung pasangan Sang Nyoman Sedana Arta-I Wayan Diar di Pilkada Bangli 2020.
Kedua, jabatan Wakil Ketua Bidang Organisasi DPD PDIP Bali, yang kosong menyusul meninggalnya I Wayan Sutena, 2 bulan lalu. Politisi PDIP asal Desa Tegak, Kecamatan Klungkung yang sempat menjadi Ketua DPRD Klungkung 1999-2004 sudah dua periode dipercaya memegang posisi Wakil Ketua Bidang Organisasi DPD PDIP Bali.
Ketiga, jabatan Wakil Ketua Bidang Komunikasi Politik DPD PDIP Bali, yang kosong setelah I Kadek Diana dicopot dari posisinya. Kadek Diana, politisi senior PDIP asal Banjar Kebalian, Desa/Kecamatan Sukawati, Gianyar dicopot karena kasus dugaan perselingkuhan. Walaupun diumumkan jabatannya dicopot dan diusulkan untuk di-PAW dari keanggotan DPRD Bali, namun Kadek Diana tidak terbukti lakukan kesalahan setelah dilakukan proses di DPP PDIP.
Hingga saat ini, Kadek Diana juga belum di-PAW dari keanggotaah DPRD Bali. Hanya saja, jabatannya selaku Ketua Komisi III DPRD Bali sudah dicopot dan dialihkan ke AA Ngurah Adhi Ardhana.
Informasi terbaru yang diperoleh NusaBali, jabatan strategis dalam kepengurusan yang akan dikocok ulang, antara lain, Bendahara DPD PDIP Bali. Saat ini, jabatan Bendahara DPD PDIP Bali dipegang Ni Putu Cynthya Indraningsih. Konon, posisi strategis ini akan dialihkan kepada Dewa Made Mahayadnya alias Dewa Jack, politisi asal Desa/Kecamatan Banjar, Buleleng yang saat ini menjabat sebagai Ketua Fraksi PDIP DPRD Bali 2019-2024.
Putu Cynthya sendiri disebut-sebut akan dialihkan menjadi Wakil Sekretaris DPD PDIP Bali. "Pak Dewa Jack akan masuk kepengurusan, dia kandidat Bendahara DPD PDIP Bali," ungkap sumber NusaBali.
Sayangnya, Dewa Jack belum berhasil dikonfirmasi terkait kocok ulang kepengurusan di mana yang bersangkutan akan menjadi Bendahara DPD PDIP Bali. Saat dihubungi NusaBali per telepon, Minggu kemarin, ponselnya tidak aktif.
Ketua DPD PDIP Bali, Wayan Koster, juga belum bisa dimintai komentarnya soal ini. Saat dihubungi kemarin, Ponsel Gubernur Bali 2018-2023 ini bernada mailbox. Sedangkan Sekretaris DPD PDIP Bali, I Gusti Ngurah Jaya Negara, tidak mengangkat Ponsel saat dihubungi kemarin.
Dikonfirmasi terpisah, Wakil Sekretaris Bidang Internal DPD PDIP Bali, Tjokorda Gede Agung, mengakui ada usulan pengisian kursi kosong kepengurusan yang sudah maju ke DPP PDIP. "Ya, memang sudah diusulkan ke DPP PDIP untuk pengisian kepengurusan DPD PDIP Bali," jelas Tjok Agung.
Namun, ketika ditanya siapa saja yang diajukan mengisi kursi kosong kepengurusan DPD PDIP Bali, Tjok Agung mengatakan pihaknya tidak berwenang menyampaikan kepada media. "Yang jelas, usulan nama-nama semuanya sudah maju ke DPP PDIP. Siapa saja itu, ya itu urusan internal partai, bukan untuk konsumsi publik," elak mantan Wakil Bupati Klungkung yang kini anggota Fraksi PDIP DPRD Bali Dapil Klungkung ini. *nat
DPD PDIP Bali mengajukan kocok ulang dan pengisian posisi, menyusul banyaknya kursi kepengurusan DPD PDIP 2019-2024 yang kosong karena berbagai sebab. Kocok ulang kursi kepengurusan DPD PDIP Bali ini menyasar sejumlah jabatan strategis.
Sumber NusaBali di lingkaran PDIP menyebutkan, keputusan kocok ulang kepengurusan ini sudah diputuskan dalam rapat DPD PDIP yang ‘diperluas’ di Kantor DPD PDIP Bali, Jalan Banteng Baru Niti Mandala Denpasar, 9 Mei 2021 lalu. Dalam rapat tersebut, diinstruksikan tidak boleh ada yang memberikan komentar soal hasil rapat maupun berkomentar di media.
"Diputuskan untuk dilakukan kocok ulang jabatan, ada juga pengisian kursi kosong karena pejabat sebelumnya meninggal. Seperti Pak Wayan Sutena yang meninggal dunia, jabatannya selama ini kosong dan segera akan diisi. Sisanya, kocok ulang posisi," ujar sumber yang wanti-wanti namanya tidak ditulis di koran ini, Minggu (16/5).
Sumber tadi mengatakan, sejumlah jabatan strategis di DPD PDIP Bali juga bakal dikocok ulang. "Karena kocok ulang, ya nomenklatur jabatan mengalami perubahan. Kita tidak dibolehkan menyampaikan hasil rapat di media. Hanya Ketua DPD PDIP Bali (Wayan KJoster, Red) dan Sekretaris DPD PDIP (I Gusti Ngurah Jaya Negara) yang boleh memberikan keterangan kepada media," ujar kader senior PDIP ini.
Sementara, data yang diperoleh NusaBali, ada 3 kursi kepengurusan DPD PDIP Bali yang kosong ditinggalkan empunya, karena berbagai hal. Pertama, jabatan Wakil Ketua Bidang Kaderisasi dan Ideologi DPD PDIP Bali, yang kosong setelah I Made Gianyar (Bupati Bangli kala itu) dipecat induk partai karena membelot di Pilkada Bangli 2020.
Made Gianyar yang sempat dua periode dipercaya partainya menjabat Bupati Bangli (2010-2015, 2016-2021), dipecat PDIP karena membela sang adik, I Made Subrata, yang maju sebagai Calon Bupati Bangli dari Golkar di Pilkada 2020. Padahal, PDIP mengusung pasangan Sang Nyoman Sedana Arta-I Wayan Diar di Pilkada Bangli 2020.
Kedua, jabatan Wakil Ketua Bidang Organisasi DPD PDIP Bali, yang kosong menyusul meninggalnya I Wayan Sutena, 2 bulan lalu. Politisi PDIP asal Desa Tegak, Kecamatan Klungkung yang sempat menjadi Ketua DPRD Klungkung 1999-2004 sudah dua periode dipercaya memegang posisi Wakil Ketua Bidang Organisasi DPD PDIP Bali.
Ketiga, jabatan Wakil Ketua Bidang Komunikasi Politik DPD PDIP Bali, yang kosong setelah I Kadek Diana dicopot dari posisinya. Kadek Diana, politisi senior PDIP asal Banjar Kebalian, Desa/Kecamatan Sukawati, Gianyar dicopot karena kasus dugaan perselingkuhan. Walaupun diumumkan jabatannya dicopot dan diusulkan untuk di-PAW dari keanggotan DPRD Bali, namun Kadek Diana tidak terbukti lakukan kesalahan setelah dilakukan proses di DPP PDIP.
Hingga saat ini, Kadek Diana juga belum di-PAW dari keanggotaah DPRD Bali. Hanya saja, jabatannya selaku Ketua Komisi III DPRD Bali sudah dicopot dan dialihkan ke AA Ngurah Adhi Ardhana.
Informasi terbaru yang diperoleh NusaBali, jabatan strategis dalam kepengurusan yang akan dikocok ulang, antara lain, Bendahara DPD PDIP Bali. Saat ini, jabatan Bendahara DPD PDIP Bali dipegang Ni Putu Cynthya Indraningsih. Konon, posisi strategis ini akan dialihkan kepada Dewa Made Mahayadnya alias Dewa Jack, politisi asal Desa/Kecamatan Banjar, Buleleng yang saat ini menjabat sebagai Ketua Fraksi PDIP DPRD Bali 2019-2024.
Putu Cynthya sendiri disebut-sebut akan dialihkan menjadi Wakil Sekretaris DPD PDIP Bali. "Pak Dewa Jack akan masuk kepengurusan, dia kandidat Bendahara DPD PDIP Bali," ungkap sumber NusaBali.
Sayangnya, Dewa Jack belum berhasil dikonfirmasi terkait kocok ulang kepengurusan di mana yang bersangkutan akan menjadi Bendahara DPD PDIP Bali. Saat dihubungi NusaBali per telepon, Minggu kemarin, ponselnya tidak aktif.
Ketua DPD PDIP Bali, Wayan Koster, juga belum bisa dimintai komentarnya soal ini. Saat dihubungi kemarin, Ponsel Gubernur Bali 2018-2023 ini bernada mailbox. Sedangkan Sekretaris DPD PDIP Bali, I Gusti Ngurah Jaya Negara, tidak mengangkat Ponsel saat dihubungi kemarin.
Dikonfirmasi terpisah, Wakil Sekretaris Bidang Internal DPD PDIP Bali, Tjokorda Gede Agung, mengakui ada usulan pengisian kursi kosong kepengurusan yang sudah maju ke DPP PDIP. "Ya, memang sudah diusulkan ke DPP PDIP untuk pengisian kepengurusan DPD PDIP Bali," jelas Tjok Agung.
Namun, ketika ditanya siapa saja yang diajukan mengisi kursi kosong kepengurusan DPD PDIP Bali, Tjok Agung mengatakan pihaknya tidak berwenang menyampaikan kepada media. "Yang jelas, usulan nama-nama semuanya sudah maju ke DPP PDIP. Siapa saja itu, ya itu urusan internal partai, bukan untuk konsumsi publik," elak mantan Wakil Bupati Klungkung yang kini anggota Fraksi PDIP DPRD Bali Dapil Klungkung ini. *nat
Komentar