Konsumsi Rumah Tangga Diproyeksi Positif
JAKARTA, NusaBali
Meski adanya larangan mudik lebaran namun konsumsi rumah tangga diprediksi para ekonom akan tetap tumbuh positif pada kuartal II 2021.
Ekonom dan Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Piter Abdullah menilai, konsumsi masyarakat pada kuartal kedua akan mengalami peningkatan dengan mempertimbangkan faktor lebaran.
Meskipun terdapat larangan mudik namun adanya keputusan pemerintah seperti tetap dibukanya destinasi wisata, mal dan restoran, menjadi salah satu faktor pendorong meningkatnya konsumsi masyarakat. Dengan kondisi masyarakat yang dinilai sudah jenuh dengan pandemi yang membuat mereka akan memanfaatkan momentum lebaran.
"Sehingga konsumsi selama libur lebaran ini dipastikan akan meningkat cukup signifikan. Perkirakan secara year on year pertumbuhan konsumsi pada Q2 akan mencapai sekitar 4% sampai 5%," kata Piter seperti dilansir Kontan.co.id pada Minggu (16/5).
Namun, Piter mengingatkan adanya ancaman kenaikan kasus pasca lebaran yang perlu diantisipasi pemerintah sejak dini. Dimana adanya kenaikan kasus tentu akan memiliki dampak kepada pertumbuhan ekonomi.
Pemerintah diminta untuk lebih tegas lagi terkait penerapan protokol kesehatan. Dimana saat ini penerapannya mulai melonggar. "Jangan dibatasi perekonomiannya, yang harus perketat adalah disiplin melaksanakan prokes (protokol kesehatan)," imbuhnya.
Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman juga memprediksi konsumsi rumah tangga pada kuartal II terdorong dengan adanya momen lebaran. Secara musiman konsumsi masyarakat akan membaik di masa ramadan dan libur lebaran.
"Kami melihat konsumsi RT (rumah tangga) akan tumbuh pada kisaran 7% yoy di Q2 2021," kata Faisal.
Selain karena indikator konsumsi terkini yang menunjukkan perbaikan, Faisal menyebut terdapat juga dampak low base effect dari tahun lalu.
Kemudian, Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Bhima Yudhistira, memprediksi, porsi konsumsi rumah tangga terhadap PDB akan capai 57 persen pada kuartal II ini.
Adapun untuk konsumsi rumah tangga pada kuartal ini akan mengarah pada level positif dengan pertumbuhan hingga 4 persen. "Kalau pertumbuhan [konsumsi rumah tangga] masih positif 2% sampai 4% year on year," kata Bhima.*
Komentar