Bali Diminta Cari 'Pasar' Baru
DENPASAR,NusaBali
Praktisi pariwisata di Bali meminta Pemerintah melakukan terobosan untuk mendatangkan wisman pada tatanan kehidupan era baru atau pasca Covid-19.
Terobosan tersebut adalah 'mencari' turis dari 'pasar baru' yakni dari negara-negara yang warganya berani berwisata ke luar negeri, ke Bali. Dan tentu saja pemerintahnya mengizinkan warganya.
"Persepsi kita harus sudah berubah," ujar Penasehat Indonesia General Manager Association(IHGMA)Bali I Nyoman Astama.
Kepada NusaBali, Astama menyatakan pada tatanan kehidupan era baru, konsep dan cara pandang memang harus berubah. Dalam hal mendatangkan wisatawan lanjut Astama, pemerintah, industri pariwisata dan stakeholder lainnya tidak lagi bisa berpegang pada pola lama sebelum pandemi.
"Tidak bisa lagi berpikir konvensional," Astama yang juga Konsul Kehormatan Ukraina.
Terkait itulah harus dicari 'pasar baru' yakni wisman dari negara yang warga negaranya berani berwisata ke luar negari dan pemerintahnya sudah mengizinkan.
Astama mengatakan Ukraina adalah termasuk warga negaranya yang berani bepergian ke luar negeri. Diantaranya ke Turki, Yunani, Maladewa hingga ke Afrika. Jumlahnya banyak. "Mereka juga ingin berwisata ke Indonesia, khususnya Bali," ungkap Astama.
Karena itulah Astama menyatakan Pemerintah juga harus berani membuka border. Apalagi Pemerintah sudah melakukan langkah-langkah pasti untuk penanggulangan pandemi. Mulai dari penerapan protokol kesehatan/CHSE, vaksinasi dan langkah-langkah lainnya. "Apa yang dilakukan Pemerintah sudah positif," apresiasi Astama.
Menurutnya upaya yang dilakukan Pemerintah akan terasa seperti mubazir,jika tidak ada keberanian untuk membuka border. Padahal untuk semua itu butuh sumber daya, biaya yang besar maupun pengerahan SDM dan sumber pendukung lainnya.
"Karena itu saatnya border internasional mesti dibuka,"tegasnya. Namun dengan catatan, harus bertanggung jawab. Yang dimaksud adalah pembukaan border lengkap dengan langkah-langkah yang menjamin rasa aman dan kenyamanan kepada wisman.
"Tidak sekadar buka," tegasnya. Hanya dengan pembukaan border lah Bali bisa berharap menggeliatkan pariwisatanya. *K17
1
Komentar