Panyengker Pura Dalem Bungbungan Ambrol
Tembok panyengker (keliling) Pura Dalem, Desa Pakraman Bungbungan, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung, ambrol, Rabu (14/12) sore pukul 17.30 Wita.
SEMARAPURA, NusaBali
Penyebabnya, pondasi tembok labil setelah diguyur hujan lebat sejak pagi. Kerugian ditafsir puluhan juta rupiah.
Panyengker yang ambrol tersebut posisinya menempel dengan wantilan Pura Dalem Desa, di madya mandala (jaba tengah). Panjang ambrol sekitar 7 meter dan ketinggian 5 meter. Pasca kejadian tersebut, prajuru pengempon pura langsung mengecek ke lokasi, didampingi Perbekel Bungbungan I Nyoman Dana Ardiyasa. “Usia tembok panyengker ini sudah tua, sekitar 50 tahun sehingga labil,” ujar Ardiyasa, kepada NusaBali, saat ditemui, Kamis (15/12) pagi.
Kata dia, panyengker tersebut saat ini tengah proses perbaikan lewat dana bantuan keuangan khusus (BKK). Nantinya akan ada perbakan penyengker secara menyeluruh dengan dana urunan pangempon pura. “Untuk membangun penyengker tersebut bisa menghabiskan Rp 60 juta,” ujarnya.
Kamis siang kemarin juga teradi bencana pohon tumbang jenis ahe setinggi 20 meter di atas Goa Jepang. Pohon ini tumbang ke badan jalan. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Tapi kejadian ini mengakibatkan jalur di depan Goa Jepang macet beberapa jam. Sejumlah pengendara roda dua maupun roda empat terpaksa berhenti untuk melintasi jalur di Goa Jepang. Kemacetan arus lalu lintas sepanjang 1 kilometer.
Delapan orang tim reaksi cepat (TRC) BPBD Klungkung, dan personel Polsek Banjarangkan, turun ke lokasi untuk mengevakuasi pohon tersebut. Proses evakuasi hingga 20 menit. “Arus lalu lintas memang sempat macet, namun kini sudah lancar,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Klungkung I Putu Widiada. *wa
Panyengker yang ambrol tersebut posisinya menempel dengan wantilan Pura Dalem Desa, di madya mandala (jaba tengah). Panjang ambrol sekitar 7 meter dan ketinggian 5 meter. Pasca kejadian tersebut, prajuru pengempon pura langsung mengecek ke lokasi, didampingi Perbekel Bungbungan I Nyoman Dana Ardiyasa. “Usia tembok panyengker ini sudah tua, sekitar 50 tahun sehingga labil,” ujar Ardiyasa, kepada NusaBali, saat ditemui, Kamis (15/12) pagi.
Kata dia, panyengker tersebut saat ini tengah proses perbaikan lewat dana bantuan keuangan khusus (BKK). Nantinya akan ada perbakan penyengker secara menyeluruh dengan dana urunan pangempon pura. “Untuk membangun penyengker tersebut bisa menghabiskan Rp 60 juta,” ujarnya.
Kamis siang kemarin juga teradi bencana pohon tumbang jenis ahe setinggi 20 meter di atas Goa Jepang. Pohon ini tumbang ke badan jalan. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Tapi kejadian ini mengakibatkan jalur di depan Goa Jepang macet beberapa jam. Sejumlah pengendara roda dua maupun roda empat terpaksa berhenti untuk melintasi jalur di Goa Jepang. Kemacetan arus lalu lintas sepanjang 1 kilometer.
Delapan orang tim reaksi cepat (TRC) BPBD Klungkung, dan personel Polsek Banjarangkan, turun ke lokasi untuk mengevakuasi pohon tersebut. Proses evakuasi hingga 20 menit. “Arus lalu lintas memang sempat macet, namun kini sudah lancar,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Klungkung I Putu Widiada. *wa
1
Komentar