FIGC Tunda Tenggat Waktu Pelunasan Gaji Pemain di Italia
ROMA, NusaBali
FIGC (Federasi Sepakbola Italia) telah menyetujui penundaan batas waktu pembayaran gaji para klub-klub di Liga Italia. Dari tenggat waktu Mei menjadi Juni 2021.
Banyak klub di Italia sedang mengalami kesulitan ekonomi akibat dampak dari pandemi virus corona. Imbasnya, ada risiko klub gagal memenuhi kewajiban gaji pemain. Semula dijadwalkan harus selesai pada akhir Mei, untuk bisa melakukan registrasi mengikuti kompetisi musim selanjutnya. Permasalahan kini sudah menemui solusi. Dari hasil pertemuan FIGC dengan Lega Serie A, Lega B, Lega Pro, AIC, dan AIAC maka ditetapkan penundaan waktu pembayaran gaji dari bulan Maret ke bulan Juni.
"Presiden FIGC mengusulkan kepada Dewan Federal, yang disetujui dengan suara bulat, untuk menunda verifikasi pembayaran gaji Maret ke bulan Juni. Ini diperlukan untuk pendaftaran kejuaraan berikutnya," tulis keterangan FIGC.
Sementara itu, Juventus dikabarkan telah meminta penundaan pembayaran gaji pemain. Penundaan itu mencakup empat bulan gaji tim. Kabar tersebut mulanya diungkap oleh Il Corriere dello Sport pada bulan April kemarin. Namun kala itu para pemain belum mengambil keputusan apapun.
Kali ini kabar serupa dilaporkan oleh La Gazzetta dello Sport. Media top Italia tersebut mengabarkan manajemen Bianconeri sudah meminta para pemain untuk menerima penundaan gaji, beberapa di antaranya mencakup empat bulan gaji yaitu bulan Maret sampai Juni.
Pada tahun lalu, Juventus juga melakukan langkah serupa dan bisa menghemat 90 juta euro di pembukuan 2019/2020. Namun kali ini belum diketahui bagaimana respons para pemain. Namun, pelatih Juventus, Andrea Pirlo, sebelumnya menepis kabar penundaan gaji tersebut.
Hal itu dia katakan sebelum laga melawan Sassuolo tengah pekan ini. Menurutnya, hal itu belum diberlakukan. "Tidak untuk sekarang, semuanya berjalan biasa. Kami belum mendengar apapun soal ini. Pembayaran gaji sudah selalu tepat waktu dan kami tenang," ungkap Pirlo.
Tim juara, Inter Milan menegaskan menolak untuk mengikhlaskan dua bulan gajinya. Pun dengan penundaan pembayaran untuk dimasukkan ke neraca anggaran musim depan. Menurut laporan La Repubblica, tidak ada kesepakatan kolektif atau individu tentang gaji.
Tak satu pun pemain, pelatih, sampai eksekutif Inter menerima desakan presiden Steven Zhang untuk merelakan gaji dua bulan dari kontrak saat ini. Dialog antara pemilik, anggota, dan manajer sejauh ini berlangsung baik, tetapi para anggota Inter secara informal menegaskan kembali keinginan untuk menuntut apa yang menjadi hak mereka.
Ide pembayaran dua bulanan dialihkan ke anggaran berikutnya juga belum bisa menjadi solusi. Manajemen Inter sejatinya tidak menekan para pemain untuk menerima solusi yang diajukan oleh pemiliknya. Seluruh jajaran klub juga belum mau membahas kontrak baru sampai Suning Grup selaku pemilik mendapatkan titik terang soal dana talangan.
Inter cuma punya waktu sampai 30 Mei 2021 untuk membereskan masalah gaji yang tertunggak agar bisa melakukan pendaftaran kompetisi musim berikutnya berdasarkan syarat FIGC. Laporan La Repubblica, yang ikut dikutip oleh fcinter1908.it, juga menyebut bahwa Inter Milan telah meminta bantuan dana dari bank investasi Goldman Sachs.
"Saya tidak bisa campur tangan untuk menemukan kesepakatan antara kedua pihak. Bagaimanapun, kami berada pada tahap akhir. Komitmen harus dihormati di akhir musim," kata Presiden FIGC, Gabriele Gravina. Nominal pinjaman yang bakal berasal dari Amerika Serikat itu diharapkan bisa mencapai 200 juta euro atau Rp 3,4 triliun.
Demi menghindari permasalahan teknis, transfer dana ke perusahaan induk Inter perlu dilakukan setidaknya satu minggu sebelum tenggat. Menurut ulasan Nikkei, kekhawatiran mengenai neraca keuangan Suning sudah muncul sejak 2019. Utang Suning tumbuh cepat dari 25 miliar yuan pada 2010 jadi 149,71 miliar yuan pada 2019.
Pandemi menambah derita bisnis ritel Suning. Suning.com mengalami penurunan pendapatan operasional sebesar empat persen dari kerugian bersih sepanjang 2020. Bersamaan dengan memburuknya keuangan Suning Group, sosok Zhang Jindong, ayah dari presiden Inter, juga disebut akan digantikan sebagai petinggi di Suning Group. *
Komentar