Piyasan Pura Pasek Gelgel Songan Terbakar
Diduga Terpicu Percikan Api Dupa
Tak berselang lama warga lain di sekitar TKP keluar rumah dan mengambil tindakan memadamkan api dengan alat seadanya.
SEMARAPURA, NusaBali
Bale Piyasan, Pura Pasek Gelgel Songan di Desa Adat Besang Kawan, Kelurahan Semarapura Kaja, Kecamatan Klungkung, Klungkung, Rabu (19/5) siang. Diduga, kebakaran dipicu percikan api dupa usai pangempon pura bersembahyang.
Akibat kebakaran, kerugian mencapai Rp 35 juta. Informasi di lokasi, kebakaran tersebut diketahui sekitar pukul 13.00 Wita. Saat itu, seorang warga sekitar, I Nengah Merta, duduk-duduk di sebuah warung, sebalah utara Pura Pasek Gelgel Songan. Jarak pura dan warung sekitar 5 meter. Tiba-tiba Merta melihat kobaran api yang membakar bangunan Bale Piyasan Pura tersebut. Dia pun mendekati kobaran api tersebut untuk meyakinkan kejadian.
Setelah meyakinkan bahwa Bale Piyasan Pura terbakar, sontak Merta berteriak untuk minta tolong kepada warga sekitar. Tak berselang lama warga lain di sekitar TKP keluar rumah dan mengambil tindakan memadamkan api dengan alat seadanya, menyirami api dengan air. Pada saat bersamaan, warga menghubungi petugas pemadam kebakaran (Damkar) Klungkung.
Pukul 13.10 Wita, petugas Damkar Klungkung tiba di TKP, dengan kekuatan 3 mobil Damkar. Api bisa dipadamkan secara keseluruhan pada pukul 13.15 Wita. Adapun rincian kerugian akibat kejadian kebakaran tersebut, yakni sebuah Bale Piyasan dengan kerusakan 30 persen, diperkirakan senilai Rp 35 juta. "Penyebab kebakaran perkiraan awal karena api dari dupa sisa pelaksanaan kegiatan persembahyangan," ujar sumber di lapangan.
Atas kejadian tersebut, 25 KK pangempon Pura Pasek Gelgel Songan akan segera melakukan sangkepan (rapat) guna membahas perbaikan pasca kejadian kebakaran tersebut. Untuk saat ini pangempon belum ada rencana akan melaporkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian.
Kepala Satpol PP dan Damkar Klungkung I Putu Suarta mengatakan, begitu menerima laporan kebakaran langsung mengerahkan 3 unit Damkar. Tak berselang lama api pun dapat dipadamkan, Suarta belum bisa memastikan penyebab kebakaran dan total kerugian. "Itu masih diselidiki oleh petugas. Namun sebelum kejadian, sempat ada yang melakukan persembahyangan. Diduga api dupa itu memerciki tikar di Bale Piyasan hingga memicu kebakaran," kata Suarta. *wan
Akibat kebakaran, kerugian mencapai Rp 35 juta. Informasi di lokasi, kebakaran tersebut diketahui sekitar pukul 13.00 Wita. Saat itu, seorang warga sekitar, I Nengah Merta, duduk-duduk di sebuah warung, sebalah utara Pura Pasek Gelgel Songan. Jarak pura dan warung sekitar 5 meter. Tiba-tiba Merta melihat kobaran api yang membakar bangunan Bale Piyasan Pura tersebut. Dia pun mendekati kobaran api tersebut untuk meyakinkan kejadian.
Setelah meyakinkan bahwa Bale Piyasan Pura terbakar, sontak Merta berteriak untuk minta tolong kepada warga sekitar. Tak berselang lama warga lain di sekitar TKP keluar rumah dan mengambil tindakan memadamkan api dengan alat seadanya, menyirami api dengan air. Pada saat bersamaan, warga menghubungi petugas pemadam kebakaran (Damkar) Klungkung.
Pukul 13.10 Wita, petugas Damkar Klungkung tiba di TKP, dengan kekuatan 3 mobil Damkar. Api bisa dipadamkan secara keseluruhan pada pukul 13.15 Wita. Adapun rincian kerugian akibat kejadian kebakaran tersebut, yakni sebuah Bale Piyasan dengan kerusakan 30 persen, diperkirakan senilai Rp 35 juta. "Penyebab kebakaran perkiraan awal karena api dari dupa sisa pelaksanaan kegiatan persembahyangan," ujar sumber di lapangan.
Atas kejadian tersebut, 25 KK pangempon Pura Pasek Gelgel Songan akan segera melakukan sangkepan (rapat) guna membahas perbaikan pasca kejadian kebakaran tersebut. Untuk saat ini pangempon belum ada rencana akan melaporkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian.
Kepala Satpol PP dan Damkar Klungkung I Putu Suarta mengatakan, begitu menerima laporan kebakaran langsung mengerahkan 3 unit Damkar. Tak berselang lama api pun dapat dipadamkan, Suarta belum bisa memastikan penyebab kebakaran dan total kerugian. "Itu masih diselidiki oleh petugas. Namun sebelum kejadian, sempat ada yang melakukan persembahyangan. Diduga api dupa itu memerciki tikar di Bale Piyasan hingga memicu kebakaran," kata Suarta. *wan
Komentar