PPDB di Tabanan Secara Online dan Manual
Sistem online dilaksanakan untuk jenjang SMP, sistem manual berbasis banjar di jenjang SD. Sementara TK/PAUD, orangtua calon siswa langsung mendaftar di sekolah.
TABANAN, NusaBali
Proses penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun ajaran 2021/2022 di Kabupaten Tabanan akan dilaksanakan secara online dan manual berbasis banjar mulai Juni 2021 mendatang. Sistem online akan dilaksanakan untuk jenjang SMP, sedangkan sistem manual berbasis banjar akan dilaksanakan di jenjang SD. Sementara untuk TK/PAUD akan dibebaskan, dalam artian orangtua calon siswa langsung ke sekolah untuk mendaftar.
Kepala Dinas Pendidikan Tabanan I Nyoman Putra, menyatakan saat ini pihaknya telah mengumumkan skema proses PPDB di Tabanan kepada seluruh sekolah untuk jenjang PAUD, SD, dan SMP. “Prosesnya nanti akan dilaksanakan secara online dan juga manual,” ujarnya, Rabu (19/5).
Kata Nyoman Putra, untuk PPDB online jenjang SMP, calon siswa hanya perlu mendaftar lewat website yang sudah disediakan oleh Dinas Pendidikan. Hal ini berlaku seperti tahun ajaran sebelumnya, namun perbedaan tahun ini seluruh SMP melaksanakan PPDB secara online.
“"Untuk sistem online ini masih menunggu dari pihak ketiga. Yang jelas proses simulasinya nanti akan kami laksanakan pada bulan Mei ini,” ucap Nyoman Putra.
Sementara untuk jenjang SD, akan dilakukan secara manual. Namun, untuk pendaftarannya nanti akan dibantu kepala wilayahnya masing-masing. Semua SD akan menerapkan PPDB secara manual berbasis banjar.
“Jadi nanti semua SD tidak ada yang online. Pendaftaran berbasis banjar, sehingga akan dibantu oleh pihak banjar melalui kepala wilayahnya masing-masing ke sekolah,” kata Nyoman Putra.
Terakhir, untuk pendaftaran di jenjang TK/PAUD dilaksanakan dengan cara calon murid bersama orangtua langsung datang ke sekolah. Artinya tidak ada bantuan dari wilayah setempat maupun online. “Untuk PAUD bisa datang langsung ke sekolah,” katanya.
Seperti diketahui, untuk PPDB ada empat jalur yang diterapkan. Yakni jalur zonasi dengan alokasi 65 persen, perpindahan orangtua 5 persen, prestasi 15 persen, dan afirmasi 15 persen.
Nyoman Putra menambahkan terkait dengan pembelajaran tatap muka (PTM) di Tabanan, Dinas Pendidikan masih menunggu guru selesai divaksin. Kemungkinan besar PTM digelar saat tahun ajaran baru. “PTM bisa dilakukan apabila seluruh guru sudah selesai divaksin serta angka kasus Covid-19 menurun,” ucap Nyoman Putra.
Mantan Kabag Umum Setwan DPRD Tabanan itu melanjutkan, saat ini pihaknya tengah mengumpulkan data-data dari para kepala sekolah SD sampai SMP untuk mengetahui berapa jumlah guru yang telah memperoleh vaksin. Data tersebut dikumpulkan melalui Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) untuk jenjang SD, dan Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) untuk SMP. “Kami sekarang masih melakukan pendataan,” imbuhnya.
Skema PTM yang akan diterapkan nantinya juga tetap sama seperti sebelumnya. Jumlah maksimal dibandingkan dengan kapasitas ruangan yakni untuk PTM di SMP akan ada 18 siswa dalam satu ruang, di SD maksimal 15 siswa, dan PAUD maksimal lima orang.
“Sesuai dengan SKB empat menteri terbaru, skemanya masih tetap sama atau tidak ada perubahan. Intinya, pelaksanaan PTM pada dua bulan pertama bersifat transisi,” tandas Nyoman Putra. *des
Kepala Dinas Pendidikan Tabanan I Nyoman Putra, menyatakan saat ini pihaknya telah mengumumkan skema proses PPDB di Tabanan kepada seluruh sekolah untuk jenjang PAUD, SD, dan SMP. “Prosesnya nanti akan dilaksanakan secara online dan juga manual,” ujarnya, Rabu (19/5).
Kata Nyoman Putra, untuk PPDB online jenjang SMP, calon siswa hanya perlu mendaftar lewat website yang sudah disediakan oleh Dinas Pendidikan. Hal ini berlaku seperti tahun ajaran sebelumnya, namun perbedaan tahun ini seluruh SMP melaksanakan PPDB secara online.
“"Untuk sistem online ini masih menunggu dari pihak ketiga. Yang jelas proses simulasinya nanti akan kami laksanakan pada bulan Mei ini,” ucap Nyoman Putra.
Sementara untuk jenjang SD, akan dilakukan secara manual. Namun, untuk pendaftarannya nanti akan dibantu kepala wilayahnya masing-masing. Semua SD akan menerapkan PPDB secara manual berbasis banjar.
“Jadi nanti semua SD tidak ada yang online. Pendaftaran berbasis banjar, sehingga akan dibantu oleh pihak banjar melalui kepala wilayahnya masing-masing ke sekolah,” kata Nyoman Putra.
Terakhir, untuk pendaftaran di jenjang TK/PAUD dilaksanakan dengan cara calon murid bersama orangtua langsung datang ke sekolah. Artinya tidak ada bantuan dari wilayah setempat maupun online. “Untuk PAUD bisa datang langsung ke sekolah,” katanya.
Seperti diketahui, untuk PPDB ada empat jalur yang diterapkan. Yakni jalur zonasi dengan alokasi 65 persen, perpindahan orangtua 5 persen, prestasi 15 persen, dan afirmasi 15 persen.
Nyoman Putra menambahkan terkait dengan pembelajaran tatap muka (PTM) di Tabanan, Dinas Pendidikan masih menunggu guru selesai divaksin. Kemungkinan besar PTM digelar saat tahun ajaran baru. “PTM bisa dilakukan apabila seluruh guru sudah selesai divaksin serta angka kasus Covid-19 menurun,” ucap Nyoman Putra.
Mantan Kabag Umum Setwan DPRD Tabanan itu melanjutkan, saat ini pihaknya tengah mengumpulkan data-data dari para kepala sekolah SD sampai SMP untuk mengetahui berapa jumlah guru yang telah memperoleh vaksin. Data tersebut dikumpulkan melalui Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) untuk jenjang SD, dan Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) untuk SMP. “Kami sekarang masih melakukan pendataan,” imbuhnya.
Skema PTM yang akan diterapkan nantinya juga tetap sama seperti sebelumnya. Jumlah maksimal dibandingkan dengan kapasitas ruangan yakni untuk PTM di SMP akan ada 18 siswa dalam satu ruang, di SD maksimal 15 siswa, dan PAUD maksimal lima orang.
“Sesuai dengan SKB empat menteri terbaru, skemanya masih tetap sama atau tidak ada perubahan. Intinya, pelaksanaan PTM pada dua bulan pertama bersifat transisi,” tandas Nyoman Putra. *des
1
Komentar