Dari Pentas Banjar Menjajal Ardha Candra
Sanggar Ciung Wenara, Banjar Bedil, Sukawati
Keterampilan mereka memainkan instrumen diasah sejak dini, sebelum terpilih menjadi duta Gianyar. Pengalaman menjajal panggung PKB ke-37 pernah dirasakan oleh anak-anak sanggar ini tahun 2015.
GIANYAR, NusaBali
Parade seni Gong Kebyar Anak-anak Kabupaten Gianyar pada Pesta Kesenian Bali XLIII (PKB Ke-43) tahun 2021 diwakili Sanggar Ciung Wenara, Banjar Bedil Desa/Kecamatan Sukawati. Sanggar ini kini menggenjot latihan, hampir tiap hari, sore hingga malam.
Koordinator Gong Kebyar Anak-anak Made Kerta Suwirya mengatakan, anak-anak yang tergabung dalam Sanggar Ciung Wenara Banjar Bedil Desa/Kecamatan Sukawati ini giat berlatih sejak 4 tahun lalu. Keterampilan mereka memainkan instrumen diasah sejak dini, sebelum terpilih menjadi duta Gianyar. Pengalaman menjajal panggung PKB ke-37 pernah dirasakan oleh anak-anak sanggar ini tahun 2015. Ketika itu, anak-anak Sanggar Ciung Wenara Banjar Bedil menjadi pengisi acara pementasan tari-tarian di Kalangan Angsoka, Sabtu (11/7/2015).
Koordinator Gong Kebyar Made Kerta Suwirya.
"Persiapan terus kami matangkan. Sudah beberapa kali pula mendapat pembinaan dari Disbud Kabupaten Gianyar maupun Provinsi Bali," jelasnya, saat ditemui Jumat (21/5) malam.
Gong Kebyar Anak-anak ini rencananya tampil pada Senin (31/5) malam di Panggung Terbuka Arda Chandra, Arthropoda Center Denpasar. Dengan pembatasan penonton sesuai kebijakan pemerintah. Penampilan mereka akan ditayangkan secara virtual. "Kami mengikuti aturan dari provinsi. Tidak saja saat pentas, tapi selama latihan protokol kesehatan kami terapkan seoptimal mungkin," jelas pria yang akrab disapa Dedung ini.
Saat latihan, anak-anak diwajibkan memakai masker atau face shield, menjaga jarak aman, serta mencuci tangan sebelum dan sesudah latihan. Adapun jumlah penabuh sekitar 40 anak dan jumlah penari sekitar 20 anak. Sanggar ini akan menampilkan Tabuh Penyambutan, Tari Kreasi, dan Tabuh Pisan Lelambatan.
Di balik lincahnya tangan mungil anak-anak ini menabuh gambelan, ada sejumlah pembina yang berperan. Antara lain, pembina tabuh I Ketut Cater dan konsultan I Ketut Suanda alias Cedil. Sementara dari pembina lokal ada campur tangan I Wayan Karyawan, I Komang Juniawan, I Putu Hare Krisna, I Ketut Ranta, dan I Gusti Ngurah Arjawa.
Sedangkan latihan penguasaan Tari Penyambutan dibina Agung Giri Putra dengan penata tabuh I Wayan Sudiarsa. Bagian kostum didukung oleh Wayan Balik Maharsa pemilik Hare Krisna Collection. Untuk tari kreasi dibina I Made Subandi, Emon Subandi, dan Dewa Memet.
Dedung menjelaskan, Sanggar Ciung Wenara Banjar Bedil, Desa Sukawati didirikan pada 1 Maret 2014, diprakarsai oleh Sekaa Teruna Tunjung Mekar, Banjar Bedil Sukawati. Nama Ciung Wenara diambil dari nama prasasti atau peninggalan dari para tetua zmaan duhulu di lingkungan Banjar Bedil. ‘’Yang mana dari prasasti itu terdapat jejak keberadaan kesenian drama gong dengan judul Ciung Wenara," jelasnya, saat didampingi Kelian Adat Banjar Bedil Gusti Ngurah Arjawa dan Kelian Dinas I Wayan Sandi.
Pendirian sanggar didasari atas besarnya keinginan dari para penggagas untuk melestarikan serta menyambung semangat berkesenian dari para pendahulu kepada anak cucu. Karena anak cucu ini akan menjadi penerus atau pelanjut tongkat estafet guna mengajegkan kesenian di Banjar Bedil, khususnya. Seiring dan sejalan dengan seluruh komponen masyarakat, sehingga bersama-sama mendukung agar jejak peninggalan dari kecerdasan masa lampau tidak terputus.
Sampai saat ini Sanggar Ciung Wenara sudah memiliki tiga kelompok sekaa gong yang pertama yakni SCW 1 yaitu kumpulan remaja, kedua SCW 2 yaitu sekaa gong anak – anak SD dan SMP. Sedangkan yang ketiga, SCW 3 Sekaa Gong Semar Pegulingan adalah gabungan remaja dan anak-anak.7nvi
Komentar