Sandiaga Uno Gugah Desa Wisata Ikut Lomba
Menparekraf Gelar Anugerah Desa Wisata Indonesia 2021
Pertumbuhan desa wisata akan dapat meningkatkan daya saing Bali yang berkelanjutan.
GIANYAR, NusaBali
Menteri Pariwisata & Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI Sandiaga Salahudin Uno mengunjungi Desa Wisata Mas, Kecamatan Ubud, Rabu (25/5) sekitar pukul 15.00 Wita. Sandiaga Uno menggugah desa wisata di Indonesia untuk mengikuti Lomba Anugerah Desa Wisata Indonesia 2021. Lomba ini salah satu program pengembangan kepariwisataan Indonesia yang sedang digalakkan Kemenparekraf
Sesuai koordinasi dari Kemenparekraf kepada Perbekel Wayan Gede Darmayuda, Desa Mas dipilih menjadi lokasi kunjungan Menparekraf, karena desa ini dikenal sebagai desa pematung tertua atau sejak tahun 1930 hingga terkenal di pasar Eropa. Ikon patung merupakan salah satu daya tarik wisata bagi wisatawan internasional. Desa ini juga memiliki produk kreatif lainnya, seperti batik dan karya seni lain. Desa ini berkembang karena memiliki website dan youtube tentang informasi kegiatan di desa wisata. Sehingga bisa menjadi preferensi
bagi wisatawan yang ingin berkunjung. Selain itu juga banyak tersedia homestay, yang sering kali digunakan bagai volunteer kemanusiaan seluruh dunia.
Sandiaga Uno pertama kali berkunjung ke Siadja Gallery di Banjar Tarukan, Desa Mas, Kecamatan Ubud. Sekitar pukul 16.00 Wita mengunjungi Puspa Aman (program pertanian ketahanan pangan). Sandiaga Uno menebar benih ikan nila, menanam bibit pohon, memetik pepaya, lanjut mengunjungi home stay sampai pukul 18.00 Wita. Selanjutnya, menuju Hotel The Royal Pitamaha, Desa Kedewatan, Kecamatan Ubud.
Dalam keterangan persnya di Balai Banjar Tarukan, Menparekraf Sandiaga Uno mengajak masyarakat menggeliatkan desa wisata. Desa wisata menjadi salah satu jalan membangkitkan pariwisata Bali dalam masa pandemi.
"Desa wisata menjadi simbol kebangkitan ekonomi nasional yang berkelas dunia," ucapnya. Menparekraf menjelaskan pertumbuhan desa wisata akan dapat meningkatkan daya saing Bali yang berkelanjutan.
Menurutnya desa bisa memenuhi kreteria desa wisata wajib memenuhi katagori cleanliness, health, safety, and environment sustainability (CHSE). Syarat ini mencakup kategori fasilitas toilet dan souvenir, kuliner, fashion dan kriya.
Sandiaga Uno menambahkan desa wisata wajib dilengkapi daya tarik wisata, termasuk pengembangan desa digital dan homestay. "Untuk tumbuh, desa wisata wajib memiliki kategori konten kreatif," tegasnya.
Ketua Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (Asephi) Bali Ketut Dharma Siadja yang juga Pemilik Dharma Siadja Galery mengatakan sangat mendukung program Work Form Bali (WFB) yang dicanangkan Kemenparekraf, guna mendatang wisatawan domestik (wisdom) maupun wisatawan mancanegara (Wisman) ke Bali. Dia menambahkan dengan mengunjungi sentra kerajinan wisatawan bisa membeli produk kerajinan dan souvenir. ‘’Maka, otomatis akan membangkitkan ekonomi masyarakat dalam masa pandemi,’’ ujarnya.
Perbekel Desa Mas Wayan Gede Darmayuda mengatakan kedatangan Menparekraf menjadi motivasi untuk bangkit mengembangkan pariwisata. Karena selama ini, Desa Mas mengandalkan dari pariwisata. "Saat ini kami kembangkan home stay. Dulu wisatawan ke Desa Mas mampir untuk belanja, dengan adanya home stay bisa lah mereka tinggal 1 sampai 2 hari disini. Sehingga ekonomi bisa berputar," jelasnya. Dia mengaku akan ikut Anugrah Desa Wisata 2021.*nvi
Sesuai koordinasi dari Kemenparekraf kepada Perbekel Wayan Gede Darmayuda, Desa Mas dipilih menjadi lokasi kunjungan Menparekraf, karena desa ini dikenal sebagai desa pematung tertua atau sejak tahun 1930 hingga terkenal di pasar Eropa. Ikon patung merupakan salah satu daya tarik wisata bagi wisatawan internasional. Desa ini juga memiliki produk kreatif lainnya, seperti batik dan karya seni lain. Desa ini berkembang karena memiliki website dan youtube tentang informasi kegiatan di desa wisata. Sehingga bisa menjadi preferensi
bagi wisatawan yang ingin berkunjung. Selain itu juga banyak tersedia homestay, yang sering kali digunakan bagai volunteer kemanusiaan seluruh dunia.
Sandiaga Uno pertama kali berkunjung ke Siadja Gallery di Banjar Tarukan, Desa Mas, Kecamatan Ubud. Sekitar pukul 16.00 Wita mengunjungi Puspa Aman (program pertanian ketahanan pangan). Sandiaga Uno menebar benih ikan nila, menanam bibit pohon, memetik pepaya, lanjut mengunjungi home stay sampai pukul 18.00 Wita. Selanjutnya, menuju Hotel The Royal Pitamaha, Desa Kedewatan, Kecamatan Ubud.
Dalam keterangan persnya di Balai Banjar Tarukan, Menparekraf Sandiaga Uno mengajak masyarakat menggeliatkan desa wisata. Desa wisata menjadi salah satu jalan membangkitkan pariwisata Bali dalam masa pandemi.
"Desa wisata menjadi simbol kebangkitan ekonomi nasional yang berkelas dunia," ucapnya. Menparekraf menjelaskan pertumbuhan desa wisata akan dapat meningkatkan daya saing Bali yang berkelanjutan.
Menurutnya desa bisa memenuhi kreteria desa wisata wajib memenuhi katagori cleanliness, health, safety, and environment sustainability (CHSE). Syarat ini mencakup kategori fasilitas toilet dan souvenir, kuliner, fashion dan kriya.
Sandiaga Uno menambahkan desa wisata wajib dilengkapi daya tarik wisata, termasuk pengembangan desa digital dan homestay. "Untuk tumbuh, desa wisata wajib memiliki kategori konten kreatif," tegasnya.
Ketua Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (Asephi) Bali Ketut Dharma Siadja yang juga Pemilik Dharma Siadja Galery mengatakan sangat mendukung program Work Form Bali (WFB) yang dicanangkan Kemenparekraf, guna mendatang wisatawan domestik (wisdom) maupun wisatawan mancanegara (Wisman) ke Bali. Dia menambahkan dengan mengunjungi sentra kerajinan wisatawan bisa membeli produk kerajinan dan souvenir. ‘’Maka, otomatis akan membangkitkan ekonomi masyarakat dalam masa pandemi,’’ ujarnya.
Perbekel Desa Mas Wayan Gede Darmayuda mengatakan kedatangan Menparekraf menjadi motivasi untuk bangkit mengembangkan pariwisata. Karena selama ini, Desa Mas mengandalkan dari pariwisata. "Saat ini kami kembangkan home stay. Dulu wisatawan ke Desa Mas mampir untuk belanja, dengan adanya home stay bisa lah mereka tinggal 1 sampai 2 hari disini. Sehingga ekonomi bisa berputar," jelasnya. Dia mengaku akan ikut Anugrah Desa Wisata 2021.*nvi
1
Komentar