Gelombang Pasang Terjang Pantai Kusamba
SEMARAPURA, NusaBali
Gelombang tinggi 3 - 5 meter menerjang kawasan pantai Desa Kusamba, Kecamatan Dawan, Klungkung, Kamis (27/5) pagi.
Akibatnya sejumlah bangunan di pesisir pantai ikut rusak. Terjangan ombak tersebut sudah terjadi sejak Rabu (26/5) siang sekitar pukul 12.00 Wita. Setidaknya 5 KK di kawasan pesisir Dusun Pande, dan Dusun Batur, Desa Kusamba, harus mengungsi saat ombak besar menerjang. "Warga sempat mengungsi Rabu siang namun hanya beberapa saat saja, ketika ombak besar, begitu ombak surut warga kembali ke rumahnya," ujar seorang warga Desa Kusamba, Dewa Mayun.
Namun pada Kamis pagi ombak kembali menerjang kawasan Desa Kusamba, bahkan air hingga masuk ke tempat usaha bambu yang berjarak 100 meter lebih dari bibir pantai. "Kami berharap agar pemerintah ke depannya bisa membangun tanggul di pesisir pantai, untuk menggalau tidak masuk ke pemukiman warga," harap Dewa Mayun.
Tak hanya itu, kerusakan parah akibat gelombang tinggi juga terjadi di Pantai Karangdadi, Desa Kusamba, di antaranya menyebabkan bangunan Pusat Pendaratan Ikan (PPI) yang selama ini sudah mangkrak dan pelinggihnya rusak. Begitupula bangunan yang berada di pesisir pantai yang berjarak 100 meter lebih juga terkena ombak hingga rusak. "Sebuah bangunan villa juga rusak diterjang ombak," ujar warga sekitar Dewa Gede Geria. Selain itu, sebuah boat yang biasa digunakan untuk mengangkut wisatawan juga diterjang ombak, hingga rusak dan dipenuhi pasir. "Ombak kali ini sangat besar," ujar Dewa Geria.
Kepala Pelaksana BPBD Klungkung I Putu Widiada menyatakan, gelombang memang tinggi sejak Rabu (26/5). Untuk itu masyarakat diminta untuk tetap waspada. Gelombang tinggi karena angin kencang dengan area sapuan cukup luas, berbarengan dengan kejadian air pasang. Bisa juga swell atau alun, di mana gelombang datang dari jauh secara terus menerus terakumulasi menjadi grlombang tinggi. "Untuk dampak kerusakan masih kami cek di lapangan," kata Widiada.
Sementara itu, gelombang pasang tersebut belum sampai mengganggu penyeberangan dari pelabuhan di Desa Kusamba, Kecamatan Dawan - Kecamatan Nusa Penida, Klungkung, dan sebaliknya, Kamis (27/5).
"Kami terus pantau dan berkoordinasi dengan syahbandar, untuk penyeberangan masih bisa dilakukan," kata Kepala Dinas Perhubungan Klungkung I Nyoman Sucitra, kemarin.
Meski lancar, penyeberangan dilakukan warga tetap dengan hati-hati agar aman. "Sempat jeda selama 15 menit saja karena situasi belum memungkinkan karena gelombang tinggi sebesar 3 meter, setelah itu gelombang kembali normal," kata Sucitra.
Begitupula pada penyeberangan selanjutnya jika tiba-tiba gelombang naik, maka ditunda untuk sementara hingga kembali landai. "Dalam sehari ada 7 penyeberangan semuanya berjalan lancar," kata Sucitra.
Mengingat saat ini sedang dalam masa pandemi COVID-19, pihak Dishub dan Syahbandar juga sudah menerapkan dan menyiapkan protokol kesehatan (prokes) demi kenyamanan penumpang.*wan
Namun pada Kamis pagi ombak kembali menerjang kawasan Desa Kusamba, bahkan air hingga masuk ke tempat usaha bambu yang berjarak 100 meter lebih dari bibir pantai. "Kami berharap agar pemerintah ke depannya bisa membangun tanggul di pesisir pantai, untuk menggalau tidak masuk ke pemukiman warga," harap Dewa Mayun.
Tak hanya itu, kerusakan parah akibat gelombang tinggi juga terjadi di Pantai Karangdadi, Desa Kusamba, di antaranya menyebabkan bangunan Pusat Pendaratan Ikan (PPI) yang selama ini sudah mangkrak dan pelinggihnya rusak. Begitupula bangunan yang berada di pesisir pantai yang berjarak 100 meter lebih juga terkena ombak hingga rusak. "Sebuah bangunan villa juga rusak diterjang ombak," ujar warga sekitar Dewa Gede Geria. Selain itu, sebuah boat yang biasa digunakan untuk mengangkut wisatawan juga diterjang ombak, hingga rusak dan dipenuhi pasir. "Ombak kali ini sangat besar," ujar Dewa Geria.
Kepala Pelaksana BPBD Klungkung I Putu Widiada menyatakan, gelombang memang tinggi sejak Rabu (26/5). Untuk itu masyarakat diminta untuk tetap waspada. Gelombang tinggi karena angin kencang dengan area sapuan cukup luas, berbarengan dengan kejadian air pasang. Bisa juga swell atau alun, di mana gelombang datang dari jauh secara terus menerus terakumulasi menjadi grlombang tinggi. "Untuk dampak kerusakan masih kami cek di lapangan," kata Widiada.
Sementara itu, gelombang pasang tersebut belum sampai mengganggu penyeberangan dari pelabuhan di Desa Kusamba, Kecamatan Dawan - Kecamatan Nusa Penida, Klungkung, dan sebaliknya, Kamis (27/5).
"Kami terus pantau dan berkoordinasi dengan syahbandar, untuk penyeberangan masih bisa dilakukan," kata Kepala Dinas Perhubungan Klungkung I Nyoman Sucitra, kemarin.
Meski lancar, penyeberangan dilakukan warga tetap dengan hati-hati agar aman. "Sempat jeda selama 15 menit saja karena situasi belum memungkinkan karena gelombang tinggi sebesar 3 meter, setelah itu gelombang kembali normal," kata Sucitra.
Begitupula pada penyeberangan selanjutnya jika tiba-tiba gelombang naik, maka ditunda untuk sementara hingga kembali landai. "Dalam sehari ada 7 penyeberangan semuanya berjalan lancar," kata Sucitra.
Mengingat saat ini sedang dalam masa pandemi COVID-19, pihak Dishub dan Syahbandar juga sudah menerapkan dan menyiapkan protokol kesehatan (prokes) demi kenyamanan penumpang.*wan
Komentar