Pengusaha Kopi Bersaing di Pasar Lokal
BANGLI, NusaBali
Permintaan kopi mengalami penurunan hingga 60 persen. Agar mampu bersaing, salah seorang pengusaha kopi asal Banjar Pande, Kelurahan Cempaga, Kecamatan Bangli, Jro Mangku Ketut Putra Wijaya gencar menyasar pasar lokal.
Agar dapat bersaing dengan produk lain di pasar lokal, kopi yang diproduksi wajib berkwalitas. Menurut Jro Mangku Putra, selama ini produksi kopinya menyasar pasar pariwisata mulai agro hingga pusat oleh-oleh. Imbas dari pandemi Covid-19, produksi kopi mengalami penurunan hingga 60 persen dibandingkan saat kondisi normal. Pensiunan ASN Pemprov Bali ini berusaha tetap eksis dengan beralih ke pasar lokal. Sasarannya pasar-pasar rakyat hingga warung. Saat ini berupaya melakukan promosi agar kopi olahannya mampu bersaing dengan kopi lainnya di pasar tradisional. “Semoga produk lokal Bangli mampu bersaing dengan kopi produk luar,” harap Jro Mangku Putra, Kamis (27/5).
Jro Mangku Wijaya mengaku dapat bahan baku dari petani Kintamani. Kopi yang digunakan dipilih yang berkwalitas baik agar menghasilkan kopi bermutu. “Kwalitas kopi produk lokal tidak kalah bahkan bisa bersaing dari sisi harga,” ujarnya. Di tengah ekonomi yang kacau, Jro Mangku Putra berharap dukungan Pemkab Bangli dari sisi pemasaran. Hasil olahan perajin lokal bisa dijadikan oleh-oleh khas Bangli. “Banyak produk lokal yang bisa dijadikan oleh-oleh khas Bangli. Setiap pemerintah mengadakan kegiatan bisa memanfaatkan perajin lokal. Maka perajin dan petani sama-sama diuntungkan,” imbuhnya.
Jro Mangku Putra tidak hanya mengolah kopi natural. Ada beberapa jenis kopi yang dihasilkan seperti wine kopi, kopi madu, kopi jeruk, dan jenis lainnya. Pengolahan kopi tersebut melalui proses fermentasi. “Pengolahan kopi yang berbeda juga akan menghasilkan rasa berbeda. Kami coba melakukan inovasi agar kopi dapat dinikmati dalam rasa yang berbeda,” ungkap Jro Mangku Putra. *esa
Komentar