PP IODI Masih Yakin Ikut PON
DENPASAR, NusaBali
Ketua Umum PP IODI Heru Sutantio masih memiliki keyakinan dan kemungkinan 10 cabor yang dicoret dari daftar PON Papua XX/2021 dapat dipertandingkan kembali.
Masih ada waktu empat bulan berupaya lobi dan komunikasi agar dapat dipertandingkan. Bahkan sejumlah harapan untuk tuan rumah sudah disampaikan secara formal agar 10 cabor kembali diakomodir.
"Khusus dansa memang belum kandas di PON Papua. Kami masih berupaya untuk itu. Perjuangan akan dimaksimalkan," kata Heru Sutantio, Minggu (30/5).
Menurut Heru Sutantio, ke-10 cabor memang sulit dipaksakan digelar di Papua. Semua itu karena akomodasi tidak memadai. Tapi opsinya dipertandingkan di luar Papua dan perolehan medalinya diakui. Ke-10 Cabor itu, yakni Balap Sepeda, Bridge, Golf, Dansa, Gateball, Petanque, Ski Air, Soft Tenis, Tenis Meja dan Woodball. Sedangkan PON Papua tetap merilis mempertandingkan 37 cabor.
"Kan venue-nya bisa di luar Papua. Tapi namanya tetap PON Papua," tegas Heru Sutantio.
Sementara itu eks Sekjen PP IODI Ni Made Suparmi mengakui 10 cabor tersebut sudah kerja keras melakukan berbagai langkah agar diakomodir di PON Papua. Bahkan mereka sepakat memberikan 'hadiah' kepada tuan rumah, yakni penghargaan 34 medali sebagai kompensasi 10 cabor dipertandingkan.
"Cabor terukur saja memberikan sinyal hadiah untuk tuan rumah. Semua ini demi memfasilitasi 19 cabor," tandas Suparmi.
Jka tidak dipertandingkan, kata Suparmi, jelas pembunuhan karakter bagi atlet itu sendiri. Tidak ada kesempatan tampil di ajang PON Papua. Karena itu, ke-10 cabor telah melobi Kemenpora dan DPR. Dengan KONI Pusat juga intensf menjalin komunikasi.
Suparmi yang juga Ketua Umum Pengprov IODI Bali itu mengaku sempat meninjau venue di Papua. Bahkan seadanya juga siap dan tidak menjadi masalah. Termasuk siap membiayai secara pribadi dari Cabor gelaran PON. Dengan catatan perolehan medalinya diakui.
Jika dihelat di luar Papua, kata SUparmi, mengarah ke Jatim. Mereka sudah siap. Bahkan di spanduk tetap bertuliskan PON Papua. Meskipun dihelat di Jatim, namun juga belum ada tanda berarti untuk diakomodir, meski PON tinggal 120 hari. *dek
Komentar