Ditinggal Sembahyang, Rumah Terbakar
Dugaan sementara penyebab kebakaran akibat pemilik rumah lupa mematikan lilin.
SINGARAJA, NusaBali
Sebuah rumah milik keluarga Luh Suseni, 42, di Dusun Munduk, Desa Anturan, Buleleng, terbakar pada Minggu (30/5) siang sekitar pukul 13.30 Wita. Rumah korban terbakar saat ditinggal sembahyang. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, namun akibat peristiwa ini seluruh isi rumah terbakar. Kerugian materiil ditaksir mencapai puluhan juta rupiah.
Menurut informasi yang diterima menyebutkan, musibah kebakaran ini kali pertama diketahui oleh korban Suseni yang baru pulang dari sembahyang sekitar pukul 13.30 Wita. Sesampainya di depan rumah, dia melihat ada kepulan asap disertai kobaran api dari dalam rumah. Korban pun langsung berteriak untuk meminta tolong kepada warga sekitar.
Salah seorang warga bernama Putu Astina yang mendengar teriakan korban meminta pertolongan, bersama warga lainnya langsung mendatangi lokasi. Mereka berusaha memadamkan api manual dengan alat seadanya, namun api terus membesar dan membakar seluruh barang yang ada di dalam rumah. Warga juga menghubungi petugas Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Buleleng.
"Karena api sudah membesar, saya berusaha mematikan kilometer listrik agar api tidak merembet ke rumah yang lain, kemudian saya berusaha memadamkan api dengan alat seadanya bersama warga lain," ujar Astina saat ditemui di lokasi kejadian.
Sekitar pukul 14.20 Wita, petugas Damkar Buleleng pun mendatangi lokasi, dengan mengerahkan dua unit mobil pemadam. Mengingat sulitnya akses menuju lokasi, maka satu mobil disiagakan di pinggir jalan dan satu unit masuk ke lokasi. Api baru bisa dipadamkan sesaat kemudian, setelah petugas Damkar menyemprotkan air.
Setelah api dipastikan padam, proses evakuasi barang-barang milik korban pun dilakukan hingga pukul 16.00 Wita. Namun semua barang dan perabotan rumah milik korban yang ada di dalam rumah beratap baja dan pelapon dari kayu ini, sudah ludes terbakar. Kerugian materiil ditafsir mencapai sekitar Rp 30 juta lebih.
Kabid Pencegahan Damkar Buleleng, Putu Pasek Sujendra mengatakan, sebanyak 2 unit mobil Damkar yang dikerahkan dalam penanganan kebakaran ini. Akses jalan yang sempit, diakui Pasek Sujendra, menjadi kendala personel Damkar masuk ke lokasi. Namun beruntung, api sudah bisa dipadamkan total.
"Saat terjadinya musibah kebakaran ini, rumah dalam keadaan kosong karena ditinggal sembahyang, dan tim Damkar Buleleng menurunkan dua armada namun hanya bisa menjangkau lokasi satu armada, sudah dapat ditangani. Tidak korban jiwa," kata Pasek Sujendra.
Sementara itu, dugaan sementara penyebab kebakaran akibat pemilik rumah lupa mematikan lilin di dalam rumah. Rumah dalam keadaan kosong saat kebakaran karena ditinggal penghuninya sembahyang ke Gereja. *mz
Menurut informasi yang diterima menyebutkan, musibah kebakaran ini kali pertama diketahui oleh korban Suseni yang baru pulang dari sembahyang sekitar pukul 13.30 Wita. Sesampainya di depan rumah, dia melihat ada kepulan asap disertai kobaran api dari dalam rumah. Korban pun langsung berteriak untuk meminta tolong kepada warga sekitar.
Salah seorang warga bernama Putu Astina yang mendengar teriakan korban meminta pertolongan, bersama warga lainnya langsung mendatangi lokasi. Mereka berusaha memadamkan api manual dengan alat seadanya, namun api terus membesar dan membakar seluruh barang yang ada di dalam rumah. Warga juga menghubungi petugas Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Buleleng.
"Karena api sudah membesar, saya berusaha mematikan kilometer listrik agar api tidak merembet ke rumah yang lain, kemudian saya berusaha memadamkan api dengan alat seadanya bersama warga lain," ujar Astina saat ditemui di lokasi kejadian.
Sekitar pukul 14.20 Wita, petugas Damkar Buleleng pun mendatangi lokasi, dengan mengerahkan dua unit mobil pemadam. Mengingat sulitnya akses menuju lokasi, maka satu mobil disiagakan di pinggir jalan dan satu unit masuk ke lokasi. Api baru bisa dipadamkan sesaat kemudian, setelah petugas Damkar menyemprotkan air.
Setelah api dipastikan padam, proses evakuasi barang-barang milik korban pun dilakukan hingga pukul 16.00 Wita. Namun semua barang dan perabotan rumah milik korban yang ada di dalam rumah beratap baja dan pelapon dari kayu ini, sudah ludes terbakar. Kerugian materiil ditafsir mencapai sekitar Rp 30 juta lebih.
Kabid Pencegahan Damkar Buleleng, Putu Pasek Sujendra mengatakan, sebanyak 2 unit mobil Damkar yang dikerahkan dalam penanganan kebakaran ini. Akses jalan yang sempit, diakui Pasek Sujendra, menjadi kendala personel Damkar masuk ke lokasi. Namun beruntung, api sudah bisa dipadamkan total.
"Saat terjadinya musibah kebakaran ini, rumah dalam keadaan kosong karena ditinggal sembahyang, dan tim Damkar Buleleng menurunkan dua armada namun hanya bisa menjangkau lokasi satu armada, sudah dapat ditangani. Tidak korban jiwa," kata Pasek Sujendra.
Sementara itu, dugaan sementara penyebab kebakaran akibat pemilik rumah lupa mematikan lilin di dalam rumah. Rumah dalam keadaan kosong saat kebakaran karena ditinggal penghuninya sembahyang ke Gereja. *mz
Komentar