Gus Marhaen Ajak Buruh Peringati Hari Lahir Pancasila
DENPASAR, NusaBali
Pendiri Yayasan Kepustakaan Bung Karno, Gus Marhaen mengajak sejumlah buruh yang mengerjakan pembangunan Museum Agung Pancasila yang berlokasi di Desa Dangin Puri Kelod, Kecamatan Denpasar Timur, Kota Denpasar, untuk memperingati Hari Kesaktian Pancasila, Selasa (1/6).
Dari total 23 buruh yang mengerjakan pembangunan gedung ini, tampak ada delapan buruh sebagai perwakilan hadir. Dengan pakaian kerja yang tampak sudah usang, para buruh ini mengikuti dengan khitmad acara syukuran yang berlangsung sangat sederhana atas kelahiran Pancasila. Kendati bekerja sebagai buruh, namun mereka tampak disiplin menerapkan protokol kesehatan (prokes). Salah satunya memakai masker dengan baik dan benar.
“Harapan saya di peringatan Hari Kelahiran Pancasila di tengah pandemi ini, ya biar kerjaan saya dilancarkan oleh bos saya. Saya sudah bekerja 1,5 tahun. Bosnya baik, saya bekerja setiap hari dan dibayar tiap hari, tidak pernah ditunda. Cukup baik bos saya,” ujar seorang buruh, Ketut Mulyadi 50.
Sementara itu, Pendiri Yayasan Kepustakaan Bung Karno, Gus Marhaen menuturkan, Museum Agung Pancasila ini dibangun untuk kepentingan bangsa dan negara. Terutama para generasi milenial agar mengetahui perjalanan sejarah tentang lahirnya Pancasila. "Museum Agung Pancasila ini diperuntukkan bagi publik. Siapapun boleh datang untuk belajar. Tidak memandang suku, ras, agama dan bangsanya. Ini sebagai bentuk kecintaan saya kepada republik ini. 'Jas Merah', jangan sekali-kali melupakan atau meninggalkan sejarah. Jadi, museum ini akan saya sumbangkan untuk kepentingan negara dan republik ini," tegas Gus Marhaen.
Gus Marhaen juga mengungkapkan, peringatan hari lahir Pancasila yang melibatkan buruh juga sebagai bentuk apresiasi dan terima kasih kepada mereka. Karena sejak satu setengah tahun lalu, diajak bersama-sama baik suka dan duka dalam membangun museum ini. "Ini adalah perjuangan. Tanpa mereka, gedung ini tidak akan selesai. Saya targetkan, gedung berlantai lima ini selesai dibangun tahun 2022," harapnya. *
“Harapan saya di peringatan Hari Kelahiran Pancasila di tengah pandemi ini, ya biar kerjaan saya dilancarkan oleh bos saya. Saya sudah bekerja 1,5 tahun. Bosnya baik, saya bekerja setiap hari dan dibayar tiap hari, tidak pernah ditunda. Cukup baik bos saya,” ujar seorang buruh, Ketut Mulyadi 50.
Sementara itu, Pendiri Yayasan Kepustakaan Bung Karno, Gus Marhaen menuturkan, Museum Agung Pancasila ini dibangun untuk kepentingan bangsa dan negara. Terutama para generasi milenial agar mengetahui perjalanan sejarah tentang lahirnya Pancasila. "Museum Agung Pancasila ini diperuntukkan bagi publik. Siapapun boleh datang untuk belajar. Tidak memandang suku, ras, agama dan bangsanya. Ini sebagai bentuk kecintaan saya kepada republik ini. 'Jas Merah', jangan sekali-kali melupakan atau meninggalkan sejarah. Jadi, museum ini akan saya sumbangkan untuk kepentingan negara dan republik ini," tegas Gus Marhaen.
Gus Marhaen juga mengungkapkan, peringatan hari lahir Pancasila yang melibatkan buruh juga sebagai bentuk apresiasi dan terima kasih kepada mereka. Karena sejak satu setengah tahun lalu, diajak bersama-sama baik suka dan duka dalam membangun museum ini. "Ini adalah perjuangan. Tanpa mereka, gedung ini tidak akan selesai. Saya targetkan, gedung berlantai lima ini selesai dibangun tahun 2022," harapnya. *
1
Komentar