'Jangan Hanya Usaha Pariwisata Besar'
DENPASAR,NusaBali
Kalangan pelaku pariwisata Bali menyambut positif rencana pemerintah menggeliatkan pariwisata Bali dengan program ‘Work from Bali’(WFB) bagi ASN dari 7 kementerian.
Namun mereka berharap program tersebut jangan hanya numpuk dan menguntungkan usaha atau industri pariwisata berskala besar saja. Usaha-usaha berskala kecil menengah juga diharap memperoleh dampaknya.
“Kami sangat siap dan memang ingin pariwisata Bali segera dibuka. Namun jangan hanya usaha besar yang dapat,” ujar I Made Wetar, seorang pengelola wisata tirta atau water sport di kawasan Nusa Dua, Kuta Selatan Badung, Selasa(1/6).
Karena lanjut Wetar, yang terdampak pandemi Covid-19 semua usaha pariwisata, baik usaha besar maupun kecil. Apalagi satu setengah tahun sudah pandemi merajam, benar- benar membuat pengusaha kecil seperti dirinya berat. Makanya begitu tahu ada wacana WFB, dia pun mengharapkan pelaku usaha kecil menengah juga bisa menikmatinya.
“ Sekarang ini masih untung ada satu atau dua tamu yang datang,” ujarnya. Soal kesiapan menyongsong WFB, Wetar memastikan sudah siap. “Vaksin kami semua sudah, karyawan juga sudah,” ujar Wetar.
Apalagi kawasan Nusa Dua, merupakan salah area green zone atau zona hijau untuk persiapan pembukaan pariwisata Bali.
Hal senada disampaikan I Made Sumohon, dari pengelola DTW Wisata Sangeh di Desa Sangeh, Kecamatan Abiansemal Badung.
“Keinginan kami sama dengan yang lain. Jika memang benar ada program itu (WFB) benar- benar bisa diwujudkan,” ujarnya dihubungi terpisah.
Selain terealisasi, wisatawan datang jumlahnya juga diharap meningkat. “Jangan seperti kemarin-kemarin. Liburan katanya ramai tamu. Tahu-tahu tidak,” kata Sumohon.
Walau demikian, Sumohon mengakui belakangan sudah mulai ada peningkatan kunjungan, terutama wisatawan domestik. “Tetapi jelas belum seramai seperti sebelum Covid-19,” kata Sumohon. *K17
“Kami sangat siap dan memang ingin pariwisata Bali segera dibuka. Namun jangan hanya usaha besar yang dapat,” ujar I Made Wetar, seorang pengelola wisata tirta atau water sport di kawasan Nusa Dua, Kuta Selatan Badung, Selasa(1/6).
Karena lanjut Wetar, yang terdampak pandemi Covid-19 semua usaha pariwisata, baik usaha besar maupun kecil. Apalagi satu setengah tahun sudah pandemi merajam, benar- benar membuat pengusaha kecil seperti dirinya berat. Makanya begitu tahu ada wacana WFB, dia pun mengharapkan pelaku usaha kecil menengah juga bisa menikmatinya.
“ Sekarang ini masih untung ada satu atau dua tamu yang datang,” ujarnya. Soal kesiapan menyongsong WFB, Wetar memastikan sudah siap. “Vaksin kami semua sudah, karyawan juga sudah,” ujar Wetar.
Apalagi kawasan Nusa Dua, merupakan salah area green zone atau zona hijau untuk persiapan pembukaan pariwisata Bali.
Hal senada disampaikan I Made Sumohon, dari pengelola DTW Wisata Sangeh di Desa Sangeh, Kecamatan Abiansemal Badung.
“Keinginan kami sama dengan yang lain. Jika memang benar ada program itu (WFB) benar- benar bisa diwujudkan,” ujarnya dihubungi terpisah.
Selain terealisasi, wisatawan datang jumlahnya juga diharap meningkat. “Jangan seperti kemarin-kemarin. Liburan katanya ramai tamu. Tahu-tahu tidak,” kata Sumohon.
Walau demikian, Sumohon mengakui belakangan sudah mulai ada peningkatan kunjungan, terutama wisatawan domestik. “Tetapi jelas belum seramai seperti sebelum Covid-19,” kata Sumohon. *K17
Komentar