Satpol PP Ciduk Waria 'Lintas Negara'
Seorang wanita pria (waria) bernama Yohanes Donbosko, 27, diciduk petugas gabungan saat melakukan razia cipta kondisi di kawasan Renon, Denpasar Selatan, Senin (19/12) dinihari.
DENPASAR, NusaBali
Saat diciduk, waria dengan nama panggung ‘Nona Bali’ ini sempat mengelak dan menolak mati-matian dibawa ke markas Satpol PP Kota Denpasar.
Malam itu, petugas gabungan dari Satpol PP, Polisi dan TNI melakukan patroli rutin di seputaran wilayah Kota Denpasar. Petugas menyusuri 4 lokasi yang kerap dijadikan tempat mangkal anak muda, yakni Jalan Gatot Subroto, Jalan Buluh Indah, Jalan Malboro Barat dan kawasan Renon. Petugas juga menyanggongi lokasi yang kerap digunakan para waria untuk mangkal yakni di sepanjang Jalan Cut Nyak Dien, Renon, Denpasar Selatan.
Nah, di tempat ini, waria Yohanes Donbosko diduga sedang menunggu pelanggan. Dia pun tidak berkutik ketika sejumlah petugas mengelilinginya. Bahkan, motornya langsung diamankan untuk menghindari aksi nekat waria asal Timor Leste itu. "Saat diangkut, dia melakukan perlawanan. Meski begitu, kita tetap membawanya untuk didata, " jelas Kasat Pol PP, Ida Bagus Alit Wiradana usai memimpin razia cipkon tersebut.
Dari keterangan di Markas Satpol PP Kota Denpasar, waria Yohanes Donbosko alias Nona Bali ini berkewarganegaraan Timor Leste yang 5 tahun belakangan ini tinggal di Bali. Namun, saat diperiksa identitasnya, ia mengaku tidak membawanya. "Kartu identitasnya tidak ada. Kalau pengakuannya dia sih dari Timor Leste. Tapi, kita dalami lagi terkait identitas berupa pasport atau izin tinggalnya," ungkapnya.
Sementara itu, Yohanes Donbosko alias Nona Bali mengaku keberadaannya di lokasi saat itu lantaran baru selesai menghadiri sebuah acara, dimana di acara tersebut dirinya sebagai tukang make-up. Ia pun mengaku heran dengan ulah petugas yang main angkut. “Aku itu baru selesai ngemake-up. Aku ke sana ikut kondangan. Bukan mau mangkal. Aduh, ampun deh…, " ucapnya saat dijebloskan dibalik terali besi ruangan tahanan Satpol PP.
Dari balik jeruji, ia tetap berceletuk bahwa dirinya kerap make-up istri para pejabat. Bahkan, aku dia, dirinya memiliki banyak kenalan. Dari pengakuannya juga bahwa dirinya merupakan model dan mantan miss transgender perwakikan Timor Leste. "Iniloh aktifitas saya. Masa saya mangkal di sana (Renon). Tunggu ya. Aku telefon kenalan dulu," ujarnya seraya menunjukkan foto-foto dirinya saat mengikuti ajang mis waria dan koleksi foto modelnya.
Sejatinya, razia yang digelar petugas gabungan tersebut berhasil mencokok 13 orang yang diambil dari berbagai lokasi. Mereka diciduk lantaran berjualan di atas trotoar dan juga menjual minuman keras. Para pedagang ini langsung diangkut untuk didata di Markas Satpol PP. "Untuk tindakan selanjutnya masih dalam tahap pendataan kita. Yang jelas, mereka akan dikenakan tipiring, " tutup Kasatpol PP Alit Wiradana. * dar,nvi
Saat diciduk, waria dengan nama panggung ‘Nona Bali’ ini sempat mengelak dan menolak mati-matian dibawa ke markas Satpol PP Kota Denpasar.
Malam itu, petugas gabungan dari Satpol PP, Polisi dan TNI melakukan patroli rutin di seputaran wilayah Kota Denpasar. Petugas menyusuri 4 lokasi yang kerap dijadikan tempat mangkal anak muda, yakni Jalan Gatot Subroto, Jalan Buluh Indah, Jalan Malboro Barat dan kawasan Renon. Petugas juga menyanggongi lokasi yang kerap digunakan para waria untuk mangkal yakni di sepanjang Jalan Cut Nyak Dien, Renon, Denpasar Selatan.
Nah, di tempat ini, waria Yohanes Donbosko diduga sedang menunggu pelanggan. Dia pun tidak berkutik ketika sejumlah petugas mengelilinginya. Bahkan, motornya langsung diamankan untuk menghindari aksi nekat waria asal Timor Leste itu. "Saat diangkut, dia melakukan perlawanan. Meski begitu, kita tetap membawanya untuk didata, " jelas Kasat Pol PP, Ida Bagus Alit Wiradana usai memimpin razia cipkon tersebut.
Dari keterangan di Markas Satpol PP Kota Denpasar, waria Yohanes Donbosko alias Nona Bali ini berkewarganegaraan Timor Leste yang 5 tahun belakangan ini tinggal di Bali. Namun, saat diperiksa identitasnya, ia mengaku tidak membawanya. "Kartu identitasnya tidak ada. Kalau pengakuannya dia sih dari Timor Leste. Tapi, kita dalami lagi terkait identitas berupa pasport atau izin tinggalnya," ungkapnya.
Sementara itu, Yohanes Donbosko alias Nona Bali mengaku keberadaannya di lokasi saat itu lantaran baru selesai menghadiri sebuah acara, dimana di acara tersebut dirinya sebagai tukang make-up. Ia pun mengaku heran dengan ulah petugas yang main angkut. “Aku itu baru selesai ngemake-up. Aku ke sana ikut kondangan. Bukan mau mangkal. Aduh, ampun deh…, " ucapnya saat dijebloskan dibalik terali besi ruangan tahanan Satpol PP.
Dari balik jeruji, ia tetap berceletuk bahwa dirinya kerap make-up istri para pejabat. Bahkan, aku dia, dirinya memiliki banyak kenalan. Dari pengakuannya juga bahwa dirinya merupakan model dan mantan miss transgender perwakikan Timor Leste. "Iniloh aktifitas saya. Masa saya mangkal di sana (Renon). Tunggu ya. Aku telefon kenalan dulu," ujarnya seraya menunjukkan foto-foto dirinya saat mengikuti ajang mis waria dan koleksi foto modelnya.
Sejatinya, razia yang digelar petugas gabungan tersebut berhasil mencokok 13 orang yang diambil dari berbagai lokasi. Mereka diciduk lantaran berjualan di atas trotoar dan juga menjual minuman keras. Para pedagang ini langsung diangkut untuk didata di Markas Satpol PP. "Untuk tindakan selanjutnya masih dalam tahap pendataan kita. Yang jelas, mereka akan dikenakan tipiring, " tutup Kasatpol PP Alit Wiradana. * dar,nvi
1
Komentar