SMPN 1 Singaraja Lepas Lulusan Kelas Percepatan Angkatan Pertama
SINGARAJA, NusaBali
Sebanyak 31 orang murid SMPN 1 Singaraja yang mengikuti kelas percepatan dua tahun dilepas dan dinyatakan lulus.
Bahkan 97 persen siswa percepatan berhasil mencapai nilai cumlaude. Selain itu juga ada 351 orang murid di kelas reguler dinyatakan lulus 100 persen dan dilepas yang ditandai dengan penyematan medali pada acara graduation, Jumat (4/6), secara daring dan luring.
Kasek SMPN 1 Singaraja Ni Putu Karnadhi menjelaskan kelas percepatan dua tahun ini dimulai pada 2019 lalu. SMPN 1 Singaraja mendapat instruksi pusat sebagai sekolah percontohan pelaksanaan kelas percepatan dua tahun dengan sistem kredit semester (SKS). “Kelas percepatan ini mewadahi siswa yang memiliki kemampuan intelektual lebih dibandingkan siswa pada umumnya. Angkatan pertama kami buka satu kelas dengan jumlah 31 orang siswa,” kata Karnadhi.
Siswa yang mendaftar masuk ke kelas percepatan wajib mengikuti tes IQ dan IPK semester I minimal 87. Dalam praktik pembelajarannya dalam satu semester siswa percepatan minimal menyelesaikan 60 SKS. Sehingga waktu belajar mereka lebih panjang dibandingkan dengan siswa di kelas reguler. “Kalau mereka yang di kelas percepatan dituntut lebih mandiri dan lebih cepat pemahaman materi pembelajarannya. Guru hanya membantu mereka mencapai kompetensi pembelajarannya. Sedangkan untuk pemahaman materi ajar mereka lebih banyak dituntut mencari referensi secara mandiri,” imbuh Karnadhi.
Karnadhi mengaku akan meneruskan kelas percepatan. Bahkan di angkatan kedua ada 32 orang siswa dalam satu kelas, meneruskan yang tamat tahun ini.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dna Olahraga (Disdikpora) Buleleng Made Astika, mengapresiasi inovasi pembelajaran yang dilakukan SMPN 1 Singaraja. Meski baru pertama kali menamatkan kelas percepatan hasilnya sangat optimal dengan prestasi lulusan rata-rata meraih nilai cumlaude. “Program SKS ini tidak serta merta dilakukan SMPN 1 Singaraja, tetapi atas izin pusat. Dari track record SMPN 1 saat ini akan mempermudah melanjutkan program SKS ke depannya,” kata Astika.
Ketua Komite SMPN 1 Singaraja Putu Santi Arsana, yang juga hadir dalam acara pelepasan mengatakan sejauh ini orangtua siswa memberikan penuh kepada sekolah untuk berinovasi. Bahkan orangtua siswa juga memiliki partisipasi tinggi untuk menunjang program sekolah yang mendapat anggaran minim atau tidak bisa dibiayai oleh pemerintah.
Sementara itu seorang siswa kelas percepatan Aero Dalvin Sidi mengaku termotivasi mengikuti kelas dua tahun karena ingin lulus lebih cepat, melanjutkan ke jenjang lebih tinggi dan juga bekerja lebih cepat. Menurutnya selama menjalani kelas percepatan, tidak ada perbedaan mendasar dengan kelas reguler. Semua kurikulum dan materi ajar sama. Hanya saja mereka di kelas percepatan harus belajar dengan waktu yang lebih panjang. “Setiap hari efektif kami belajar sampai pukul setengah lima sore (16.30 Wita). Bedanya hanya di situ saja, tidak ada yang spesial,” kata Aero Dalvin. *k23
Komentar