Tabanan Dijadikan Lokasi Riset Pengembangan Bawang Putih
TABANAN, NusaBali
Kabupaten Tabanan terpilih mendapatkan jatah riset dan pengembangan inovatif kolaboratif atau program baru untuk pengembangan komoditas bawang putih tahun 2021.
Riset tersebut diberikan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kementerian Pertanian. Ada 6 hektare lahan yang akan dijadikan riset pengembangan bawang putih ini. Lokasinya masing-masing 3 ha di Desa Batusesa, Kecamatan Baturiti dan 3 ha di Desa Jatiluwih, Kecamatan Penebel.
Kepala Dinas Pertanian Tabanan I Nyoman Budana menjelaskan, riset yang didapat adalah program terbaru pemerintah yang diberi nama Proliga (peningkatan produksi lipat ganda). Program ini sifatnya terbatas di seluruh Indonesia, dan syukurnya Tabanan lolos karena memang Kabupaten Tabanan secara kuantitas dan kualitas untuk memproduksi bawang putih sangat baik. “Kita berhasil lolos, tentunya ini hal menggembirakan karena bisa menggairahkan petani menanam bawang putih,” ungkap Budana, Jumat (4/6).
Kata Budana, untuk program Proliga ini ada 6 ha luasan lahan yang dijadikan sentra pengembangan bawang putih. Yakni Desa Jatiluwih, Kecamatan Penebel dan Desa Batusesa, Kecamatan Baturiti. Dua lokasi tersebut dipilih karena selama ini untuk pengembangan bawang putih sangat cocok. “Pengembangan bawang putih untuk program Proliga sudah mulai masa tanam,” imbuhnya.
Dijelaskan masa tanam bawang putih program Proliga akan berlangsung selama 3 bulan. Selama itu pula tanaman ini akan mendapatkan perlakuan khusus, bahkan didampingi langsung oleh Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Bali. Ini karena hasil dari produksi nanti akan dijadikan bibit standar sertifikasi. “Program ini kajiannya untuk memperbesar umbi, sehingga diharapkan produksi meningkat tiga kali lipat,” tutur Budana.
Dia menambahkan meskipun Tabanan mendapat program baru, program rutin tahunan pengembangan bawang putih yang didapat dari pusat terus diperoleh. Rencananya untuk tahun 2021 luas tanam yang didapat mencapai 50 ha dialokasikan di Desa Babahan, Kecamatan Penebel. “Mudah-mudahan dari pusat tidak direfocusing lagi, karena sebelumnya sempat dapat 100 hektare namun menurun menjadi 50 hektare,” tegas Budana.
Budana mengakui, bawang putih maupun bawang merah merupakan salah satu komoditas unggulan yang ada di Tabanan selain cabai. Dari data yang ada komoditas hortikultura (sayuran) di Kabupaten Tabanan tersebar di Kecamatan Marga, Kecamatan Kediri, dan Kecamatan Tabanan.
Data tahun 2020 dan 2021 menunjukkan populasi bawang putih sebanyak 45 ha dan 50 ha, dengan rata-rata produksi mencapai 16 ton per ha.
Sementara potensi pengembangan bawang merah sebesar 400 ha di Kecamatan Baturiti dan Kecamatan Penebel. Pemkab Tabanan melalui Dinas Pertanian bekerjasama dengan Pemprov Bali dan Kementerian Pertanian ataupun instansi terkait lainnya telah melakukan pembinaan dan memberikan bantuan pengembangan bawang putih.
“Kami ambil langkah ini untuk meningkatkan luas areal tanam sekaligus produksi, baik secara kualitas maupun kuantitas serta meningkatkan SDM petani khususnya petani bawang putih,” tandas Budana. *des
Komentar