Muntra 'Diberangus' Kader Senior Golkar Badung Prihatin
DENPASAR,NusaBali
Kader Golkar di Badung mengungkapkan keprihatinan atas pemberangusan Ketua Badan Hukum dan Hak Asasi Manusia (Bakum HAM) DPD I Golkar Bali, I Wayan Muntra.
Kader senior yang mantan Anggota Fraksi Golkar DPRD Badung, Anak Agung Buminatha kepada NusaBali, Minggu (6/6) siang mengatakan Golkar Bali rugi dengan pelengseran Muntra, yang akhirnya menjadi pemicu Muntra cabut sebagai pengurus Bakum HAM Golkar Bali.
Ditegaskan Buminatha, sosok Muntra selama ini sudah banyak berkontribusi untuk Partai Golkar Bali. Sehingga pelengseran Muntra dinilai tidak ada penghargaan terhadap Muntra sebagai kader yang berdedikasi tinggi kepada partai. "Pak Muntra dari sisi PDLT (prestasi, dedikasi, loyalitas, tidak tercela) nggak usah diragukan lagi. Kalau Pak Muntra sudah keluar dari Golkar Bali, sama dengan kerugian buat Golkar Bali," ujar mantan tokoh Golkar Badung asal Desa Mengwi, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung ini.
Buminatha juga menegaskan di Golkar saat ini penghargaan dan sanksi tidak diterapkan secara terbuka dan objektif. "Harusnya partai seimbangkan reward and punishment (penghargaan dan sanksi) untuk kader. Pak Muntra itu hanya diberikan sanksi saja. Reward kok nggak pernah ada, padahal jerih payahnya, dedikasinya, loyalitas untuk partai luar biasa besar," ujar Buminatha.
Kata Buminatha, saat memimpin DPD II Golkar Badung, prestasi Muntra terakhir adalah pada Pileg 2019, mampu mempertahankan 7 kursi DPRD Badung. Padahal saat itu dominasi dan eforia kekuasaan PDIP luar biasa, dengan habisnya kursi parpol di Badung. "Di bawah kepemimpinan Pak Muntra, Golkar bertahan dengan 7 kursi. Partai lain semuanya dihabisi PDIP. Golkar bertahan dengan 7 kursi. Ini malah nggak dapat reward. Kami prihatin dengan pola-pola menilai kader," ujar Buminatha.
Sementara kader senior Golkar Badung yang mantan Sekretaris Pengurus Kecamatan Abiansemal I Ketut Sujana secara terpisah menyayangkan pelengseran Muntra. "Karena keputusan memberhentikan Pak Muntra sepihak. Seharusnya ada solusi terbaik dengan merangkul Muntra," ujar Sujana.
Kata Sujana, sosok Muntra adalah kader loyal yang dimiliki Golkar Bali dan Golkar Badung. "Pak Muntra dimata kader terbawah bagi kami sudah berulang kali dizolimi. Tetapi yang bersangkutan tetap bersabar. Tetapi dengan pelengseran Muntra dari Bakum HAM benar-benar keterlaluan. Bukan merangkul, tetapi memukul dengan halus untuk singkirkan Muntra," ujar Sujana.
Saat ini banyak kader di Badung bertanya-tanya dengan pelengseran Muntra dari kursi Ketua Bakum dan HAM Golkar Bali. "Saya selaku kader terbawah merasakan ada keganjilan. Sangat menyakitkan dan melelahkan di Golkar yang saling tendang tanpa prosedur anggaran dasar/anggaran rumah tangga," tegas Sujana.
Sebelumnya diberitakan Mantan Ketua Badan Hukum dan HAM (Bakum HAM) DPD I Golkar Bali, I Wayan Muntra memilih cabut (mengundurkan) diri dari kepengurusan Partai Golkar. Pengunduran diri dari kepengurusan Partai Golkar ini disampaikan Muntra melalui utusannya I Wayan Sumantra Karang, loyalis sekaligus Ketua Semeton Muntra Kabupaten Badung, ke Kantor DPD I Golkar Bali, Jalan Surapati Nomor 9 Denpasar, Rabu (2/6) siang. *nat
1
Komentar