Longsor Tutup Saluran Irigasi Subak
Musibah tanah longsor menutup saluran irigasi Subak Jro Kuta, Kelurahan Semarapura Kauh, Kecamatan/Kabupaten Klungkung, Rabu (14/12) pagi.
SEMARAPURA, NusaBali
Akibatnya, aliran irigasi macet hingga mengancam tanaman padi di hilir sekitar 13 hektare. Untuk itu, krama subak bersama TNI dan Petugas BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Klungkung, bergotongroyong membersihkan timbunan longsor, Selasa (20/12) pagi.
Petugas membutuhkan waktu berjam-jam untuk menyingkirkan material tersebut. Karena material itu juga berupa batang pohon tumbang. Bahkan untuk menjangkau tempatnya pun sulit karena harus melalui tukad (sungai).
Kelian Subak Jro Kuta Jro Mangku Nengah Sukana mengatakan, saluran irigasi tersebut berada di kawasan tebing cukup labil. Sehingga saat musim hujan, rawan ambrol. “Ada beberapa titik yang ambrol,” katanya.
Pasca kejadian tersebut, pihaknya langsung berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mohon bantuan. Karena jika tidak segera ditangani krama subak khawatir material berupa tanah itu akan mengendap, pastinya akan lebih sulit diatasi. Di lain sisi, sawah petani setempat sangat tergantung air irigasi tersebut.
Sebelumnya, tebing di areal tersebut juga ambrol setelah diguyur hujan lebat, Minggu (6/11) dinihari. Akibatnya material berupa tanah dan batang pohon tergerus, menyumbat saluran irigasi subak di bawahnya. Kondisi ini juga menyebabkan belasan hektare sawah di hilir terancam kekeringan. *wa
Akibatnya, aliran irigasi macet hingga mengancam tanaman padi di hilir sekitar 13 hektare. Untuk itu, krama subak bersama TNI dan Petugas BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Klungkung, bergotongroyong membersihkan timbunan longsor, Selasa (20/12) pagi.
Petugas membutuhkan waktu berjam-jam untuk menyingkirkan material tersebut. Karena material itu juga berupa batang pohon tumbang. Bahkan untuk menjangkau tempatnya pun sulit karena harus melalui tukad (sungai).
Kelian Subak Jro Kuta Jro Mangku Nengah Sukana mengatakan, saluran irigasi tersebut berada di kawasan tebing cukup labil. Sehingga saat musim hujan, rawan ambrol. “Ada beberapa titik yang ambrol,” katanya.
Pasca kejadian tersebut, pihaknya langsung berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mohon bantuan. Karena jika tidak segera ditangani krama subak khawatir material berupa tanah itu akan mengendap, pastinya akan lebih sulit diatasi. Di lain sisi, sawah petani setempat sangat tergantung air irigasi tersebut.
Sebelumnya, tebing di areal tersebut juga ambrol setelah diguyur hujan lebat, Minggu (6/11) dinihari. Akibatnya material berupa tanah dan batang pohon tergerus, menyumbat saluran irigasi subak di bawahnya. Kondisi ini juga menyebabkan belasan hektare sawah di hilir terancam kekeringan. *wa
Komentar