Andrian Sumantri dan Elrika Trisna Jadi Duta Bahasa Provinsi Bali 2021
DENPASAR, NusaBali.com – I Gusti Made Andrian Sumantri dan Anak Agung Istri Elrika Trisna Dewi terpilih sebagai pemenang Pemilihan Duta Bahasa Provinsi Bali 2021.
Di babak grand final, Rabu (9/6/2021), yang dibuka Kepala Balai Bahasa Provinsi Bali, Toha Machsum, menampilkan 10 pasang finalis sebelum akhirnya Andrian Sumantri dan Elrika Trisna Dewi dinobatkan sebagai pemenang dalam acara yang dilangsungkan di Dharma Negara Alaya (DNA) Denpasar.
“Rasanya senang sekali menjadi juara. Di balik itu saya merasa ada beban karena harus menjadi perwakilan Provinsi Bali untuk memberikan peforma sebaik mungkin dalam ajang berikutnya,” ujar Andrian, 21, yang saat ini menempuh pendidikan di ITB STIKOM Bali ini.
Kebanggaan juga diungkapkan oleh Elrika Trisna, 19, setelah dinobatkan sebagai pemenang. “Tentunya sangat bangga menjadi juara Duta Bahasa Provinsi Bali tahun 2021 ini, apalagi saya untuk pertama kalinya ikut kontes seperti ini, dan tidak menyangka bisa jadi juara,” kata mahasiswi Universitas Pendidikan Nasional Denpasar ini.
Perjalanan panjang dua pemenang ini tidak mudah karena ajang pemilihan kali ini diikuti 104 peserta, lebih banyak dibandingkan ajang serupa sebelumnya yang hanya diikuti 80 partisipan.
“Kami sangat senang melihat antusiasme kawan-kawan dari seluruh Bali untuk mengikuti ajang Pemilihan Duta Bahasa Tahun 2021 ini,” kata Ni Putu Nana Satria Pertiwi, Ketua Panitia Pemilihan Duta Bahasa Provinsi Bali tahun 2021.
Pada event tahunan kali ini, panitia untuk pertamakalinya melakukan tes minat dan bakat di ruang terbuka dengan mengambil latar sebuah tempat perbelanjaan yang ramai di Denpasar, yakni di Level 21 Mall Denpasar. “Tahun-tahun sebelumnya tes selalu dilaksanakan di ruang tertutup, rasanya senang sekali dapat melaksanakan acara secara langsung, karena tahun kemarin tahun 2020 seleksi kami adakan full daring,” jelas Nana Satria.
“Kami sangat senang melihat antusiasme kawan-kawan dari seluruh Bali untuk mengikuti ajang Pemilihan Duta Bahasa Tahun 2021 ini,” kata Ni Putu Nana Satria Pertiwi, Ketua Panitia Pemilihan Duta Bahasa Provinsi Bali tahun 2021.
Pada event tahunan kali ini, panitia untuk pertamakalinya melakukan tes minat dan bakat di ruang terbuka dengan mengambil latar sebuah tempat perbelanjaan yang ramai di Denpasar, yakni di Level 21 Mall Denpasar. “Tahun-tahun sebelumnya tes selalu dilaksanakan di ruang tertutup, rasanya senang sekali dapat melaksanakan acara secara langsung, karena tahun kemarin tahun 2020 seleksi kami adakan full daring,” jelas Nana Satria.
Sebanyak 104 peserta di ajang ini disaring hingga mendapatkan 10 pasang finalis yang kemudian tinggal menyisakan tiga pasang kandidat untuk bersaing meraih gelar juara.
Di babak tiga besar, Andrian Sumantri bersaing dengan Gilang Aditya Oka Pratama, dan Dwi Bayu Mustika. Sedangkan di bagian putri, Erlika Trisna bersaing dengan Ni Wayan Atik Sarmila Dewi dan AA Ayu Mirah Dwiyanti.
Sementara itu I Made Madia, salah satu juri, berharap anak muda Bali lebih bangga lagi menggunakan bahasa daerahnya, serta berbahasa Indonesia dengan baik, karena bahasa Indonesia kini menjadi salah satu minat bagi para orang luar negeri.
“Sebagai dosen pengajar di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana sering sekali menerima mahasiswa asing yang ingin mempelajari bahasa Indonesia, jadi untuk anak muda Bali jangan menganggap remeh bahasa Indonesia, dan penting juga untuk mempelajari bahasa asing,” ujar Made Madia.
Soal antusiasme peserta yang membludak juga direspons positif oleh Made Madia. “Sangat senang melihat antusiasme anak-anak sekarang, dan latar belakang anak-anak sekarang bukan dari bahasa, melainkan bidang lain, seperti ekonomi, hukum, bahkan ilmu sosial. Jadi dari tahun ke tahun minat anak-anak ikut ajang ini semakin meningkat,” kata juri yang sudah 11 tahun mengikuti ajang ini.
Untuk menentukan penilaian ajang ini, penilaian pun tidak hanya berdasarkan materi akademik, melainkan faktor lain seperti sikap, kepribadian, sopan santun, tutur kata, kerajinan, dan rasa tanggung jawab pun juga merupakan penilaian yang penting. “Hal itu diamati pada saat pembekalan-pembekalan yang diberikan, jadi saya harap anak muda Bali khususnya harus menguasai minimal tiga bahasa, yakni bahasa Indonesia, bahasa Bali, dan minimal 1 bahasa asing, karena mengingat Bali sebagai salah satu tujuan wisata dunia yang sering dikunjungi oleh wisatawan asing,” saran Made Madia. *rma
1
Komentar